Sediksi.com – Kata eksil mungkin jarang kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Namun, kata ini memiliki makna yang cukup penting dan menarik untuk diketahui. Apa sebenarnya arti kata eksil?
Bagaimana makna dan penggunaannya dalam berbagai konteks? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Arti Kata Eksil
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata eksil adalah keadaan tidak berada dalam negara atau rumah sendiri. Kata eksil juga bisa berarti orang yang berada di luar negaranya karena terpaksa atau pilihan sendiri. Kata eksil berasal dari kata bahasa Inggris exile yang berarti terasing atau dipaksa meninggalkan kampung halaman atau rumahnya.
Makna Kata Eksil
Setelah mengetahui arti kata eksil kini hal berikutnya yang harus diketahui yaitu maknanya. Kata eksil memiliki makna yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan sudut pandang yang digunakan.
Secara umum, kata eksil mengandung makna negatif, yaitu adanya rasa terpisah, tersingkir, atau terbuang dari tempat asal atau tempat yang dianggap sebagai rumah. Namun, kata eksil juga bisa memiliki makna positif, yaitu adanya kesempatan untuk belajar, berkarya, atau berjuang di tempat baru yang lebih baik atau lebih bebas.
Kata eksil sering digunakan dalam bidang politik atau sastra untuk menggambarkan orang-orang yang terpaksa meninggalkan negaranya karena alasan politik, misalnya karena ditindas, diburu, atau dihukum oleh rezim yang berkuasa. Contoh orang-orang eksil politik adalah para aktivis, pengarang, atau tokoh-tokoh yang berseberangan dengan pemerintah, seperti Rendra, Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, dan lain-lain.
Kata eksil juga bisa digunakan dalam bidang sosial atau ekonomi untuk menggambarkan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya karena alasan sosial atau ekonomi, misalnya karena kemiskinan, bencana, atau perang.
Contoh orang-orang eksil sosial atau ekonomi adalah para pekerja migran, pengungsi, atau korban perpindahan paksa, seperti orang-orang Jawa dan Madura yang bekerja di perkebunan-perkebunan di luar negeri pada masa kolonial, atau orang-orang Aceh yang mengungsi akibat konflik dan tsunami.
Penggunaan Kata Eksil
Kata eksil biasanya digunakan sebagai kata benda tunggal atau jamak, misalnya:
- Dia hidup dalam eksil selama 10 tahun di Amerika Serikat.
- Para eksil politik itu berusaha menyuarakan aspirasi mereka melalui media sosial.
- Banyak orang-orang eksil yang merindukan tanah airnya.
- Kata eksil juga bisa digunakan sebagai kata kerja dengan menambahkan awalan di-, misalnya:
- Ia dieksil oleh pemerintah karena dianggap sebagai musuh negara.
- Mereka tidak mau dieksil dari tanah leluhur mereka.
- Siapa yang berhak mengeksil orang lain?
Mengapa Simpatisan PKI Sering Disebut Eksil?
Arti kata eksil terus dibahas di atas, kata-kata eksil kembali viral berkat film dokumenter yang menceritakan mengenai kehidupan para eksil di Eropa. Mereka menjadi eksil karena merupakan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).
PKI atau Partai Komunis Indonesia adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia. PKI dianggap eksil karena banyak anggota dan pendukungnya yang terpaksa meninggalkan Indonesia setelah peristiwa G30S PKI pada tahun 1965. Peristiwa ini adalah sebuah percobaan kudeta yang diduga dilakukan oleh PKI terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Akibatnya, PKI dilarang dan dibubarkan oleh pemerintah yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto.
Banyak anggota dan pendukung PKI yang ditangkap, ditahan, dibunuh, atau dihilangkan secara paksa. Sementara itu, sebagian lainnya yang berada di luar negeri tidak bisa kembali ke Indonesia karena paspornya dicabut dan status kewarganegaraannya dirampas. Mereka menjadi orang-orang tanpa negara yang terdampar di berbagai negara, terutama di negara-negara Blok Timur seperti Uni Soviet dan China. Mereka juga kehilangan kontak dengan keluarga dan kerabatnya di Indonesia yang juga menjadi korban dari perubahan politik tersebut. Mereka hidup dalam eksil, yaitu keadaan tidak berada dalam negara atau rumah sendiri.
Sinopsis Film Eksil
Sinopsis film Eksil berkisah tentang para eksil yang tak bisa pulang kembali ke Indonesia karena situasi politik di tahun 1960-an. Dalam situasi Perang Dingin kala itu, Pemerintah Indonesia mengirim sejumlah mahasiswa ke Uni Soviet (Rusia) dan Tiongkok untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, di kala meletusnya peristiwa 1965, mereka tidak diizinkan kembali ke Indonesia karena dituduh terlibat atau bersimpati dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Film berdurasi 119 menit ini akan menunjukkan para eksil yang terjebak lebih dari 30 tahun di luar negeri tanpa bisa kembali ke tanah air. Mereka sekaligus trauma dan terjebak dalam sebuah pengalaman pahit yang berlangsung lama.
Tidak hanya kehilangan status kewarganegaraannya, tetapi para eksil juga kehilangan sanak keluarga dan kerabat mereka di Indonesia. Demi bisa bertahan hidup, mereka bahkan terpaksa bekerja di berbagai bidang pekerjaan, yang bahkan di luar keahlian dan latar belakang pendidikan mereka.
Para eksil pun juga harus bertahan hidup dengan dengan berpindah-pindah negara, termasuk China, Uni Soviet, Belanda, Cheko-Slovakia, Jerman, dan Swedia.
Itulah arti kata eksil bagaimana, apakah kamu sudah memahaminya?