Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik!

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik!

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Drama menegangkan dalam sepak bola merupakan satu dari banyak aspek yang membuat olahraga ini sangat digemari. Salah satu momen yang hampir selalu dapat membuat para penggemar sepak bola senam jantung ialah adu penalti.

Adu penalti merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menentukan pemenang jika suatu pertandingan tetap bertahan imbang setelah 90 menit atau 120 menit. Setiap tim melakukan tendangan penalti secara bergiliran hingga salah satu di antaranya keluar sebagai pemenang.

Selama adu penalti, para pemain, kecuali penendang dan penjaga gawang, harus tetap berada di lingkaran tengah lapangan. Penjaga gawang tim penendang berdiri di titik temu antara garis gawang (goal line) dengan garis batas kotak penalti (16,5 m/18 yard), di dekat salah satu asisten wasit.

Metode ini sendiri tidak selalu digunakan dalam sepak bola semenjak olahraga ini mulai dimainkan dengan aturan yang terorganisir. Lalu, bagaimana asal-usul adu penalti di sepak bola?

Berikut ini akan diulas mengenai asal-usul adu penalti di sepak bola, mulai dari apa yang melatarbelakanginya hingga bagaimana penerapannya.

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola

Sejarah Tendangan Penalti di Sepak Bola

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik! - 20170801 The18 Image PK
Gambar: The18

Sebelum membahas terkait asal-usul adu penalti di sepak bola sebagai metode yang digunakan untuk menentukan pemenang, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai sejarah tendangan penalti itu sendiri.

Penjaga gawang asal Irlandia, William McGann, disebut-sebut sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam diperkenalkannya tendangan penalti di sepak bola. Sebelum hal ini diterapkan, para pemain bertahan cenderung akan melakukan pelanggaran di kotak 12 yard untuk mencegah gawang mereka dibobol.

McGann kemudian mengusulkan ide ganjaran tendangan penalti untuk mencegah hal semacam ini terus terjadi. Usulan tersebut kemudian diterima dan disepakati sebagai aturan resmi (aturan nomor 13) pada tahun 1891.

Selanjutnya, pada 1902, titik putih diperkenalkan sebagai tempat bola diletakkan sebelum penalti dilakukan.

Sebelum Adu Penalti

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik! - referee tossing coin
Gambar: iStock

Seperti yang sudah disinggung di atas, metode adu penalti tidak selalu digunakan sebagai penentu pemenang saat suatu laga berakhir imbang.

Di Inggris misalnya, jika suatu pertandingan berakhir imbang di waktu normal serta waktu tambahan (extra time), makan laga ulangan (replay) yang digunakan sebagai metode untuk mencari pemenang.

Metode laga ulangan juga digunakan pada kompetisi seperti Euro serta European Cup (Liga Champions). Selain itu, metode lemparan koin atau undian untuk menentukan pemenang juga diterapkan di sini jika ternyata laga replay juga berakhir imbang.

Namun, penggunaan laga replay tentu saja cukup menguras energi para pemain. Pada turnamen dengan sistem gugur misalnya, tim yang jarang atau tidak perlu memainkan laga ulangan akan lebih unggul dari sisi kebugaran dibanding tim yang lebih sering harus menjalaninya.

Sementara lemparan koin atau undian juga dikritisi oleh beberapa pihak saat itu karena penentuan pemenang benar-benar bergantung pada keberuntungan.

Adu Penalti Diperkenalkan

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik! - PA 623379jpg10
Gambar: The Sportsman

Meskipun penggunaan metode adu penalti belum populer di era sebelum 1970-an, namun asal-usul adu penalti di sepak bola sudah bisa dilacak pada beberapa kompetisi tingkat nasional.

Turnamen Piala Yugoslavia (dari 1952), Coppa Italia (1958-1959), serta kejuaraan junior di Swiss (1959-1960) merupakan beberapa contoh kompetisi yang menerapkan adu penalti kala itu.

Selanjutnya metode adu penalti seperti yang kita kenal hari ini mulai diajukan penggunaannya pada 1970. Hal ini dimulai ketika Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), Yosef Dagan, mengusulkan ide penggunaan adu penalti untuk menentukan pemenang sebuah pertandingan.

Ini dilakukan menyusul kekalahan timnas Israel dari Bulgaria pada perempatfinal Olimpiade 1968 lewat undian kertas. Dagan bersama dengan Chairman IFA saat itu, Michael Almog, kemudian menulis surat ke FIFA terkait ide ini.

Usulan tersebut menawarkan dilakukannya adu penalti dengan format 5 penendang dari masing-masing tim. Ide metode adu penalti ini kemudian dibahas pada Februari 1970 oleh International Football Association Board (IFAB).

Setelah disepakati, usulan tersebut selanjutnya diadopsi pada rapat tahunan IFAB di bulan Juni 1970.

Penerapan Adu Penalti di Sepak Bola

Asal-Usul Adu Penalti di Sepak Bola, Babak yang Sering Menciptakan Momen Ikonik! - Antonin Panenka Kick
Gambar: getty images

Di Inggris, metode adu penalti pertama kali diterapkan pada laga semifinal Watney Cup 1970 antara Hull City melawan Manchester United. Di sini, George Best menjadi pemain pertama yang melakukan tendangan.

Sementara Denis Law menjadi eksekutor pertama yang gagal melakukan tugasnya dengan baik. Ian McKechnie, yang menepis tendangan Law, menjadi kiper pertama yang menggagalkan tendangan pada adu penalti.

Di kompetisi antar klub Eropa, metode penentuan pemenang seperti ini mulai diterapkan pada musim 1970/71.

Sementara itu pada laga internasional tingkat major, final Euro 1976 antara Cekoslowakia melawan Jerman Barat menjadi laga pertama yang diputuskan lewat adu penalti.

Cekoslowokia keluar sebagai pemenang, di mana Antonin Panenka menjadi penentu kemenangan lewat tendangan chip, sebuah teknik penalti yang kemudian populer dengan sebutan ‘tendangan Panenka’.

Selanjutnya di ajang Piala Dunia, adu penalti pertama kali diterapkan pada laga semifinal Piala Dunia 1982 antara Jerman Barat menghadapi Prancis.

Demikian ulasan mengenai asal-usul adu penalti di sepak bola. Di seiring penerapannya hingga saat ini, babak adu penalti sering menciptakan momen dramatis serta tak jarang penuh kejutan.

Sudah ada begitu banyak momen ikonik di berbagai kompetisi sepak bola yang muncul dari adu penalti, yang membuatnya akan selalu mendapat tempat di hati para pecinta olahraga kulit bundar.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel