Sediksi.com – Semakin bertambah umur, semakin beragam pertanyaan yang dilemparkan saudara atau kenalan yang mungkin hanya bertemu kita sekali setahun dalam momen Hari Raya.
Padahal, Hari Raya biasanya dimanfaatkan sebagai momen yang bagus untuk bersilaturahmi, yaitu upaya membangun hubungan baik atau mempererat ikatan antarindividu. Bukan hanya dengan orang-orang terdekat, tapi juga orang-orang yang jarang jarang ditemui atau bahkan orang baru.
Tidak jarang untuk membuka obrolan, mereka menanyakan hal-hal yang menurut kita sensitif atau terlalu personal seperti “kapan punya anak lagi?”, “kapan punya anak?”, “kapan menikah?”, “kapan kerja?”, “kapan lulus?”, dan seterusnya.
Orang yang menanyakan hal tersebut besar kemungkinan tidak punya niat buruk, hanya ingin memulai obrolan. Tapi perasaan kita tidak nyaman bahkan kesa mendapat pertanyaan tersebut juga valid.
Kalau begitu, apa yang bisa dilakukan? Bagaimana caranya merespon pertanyaan tersebut secara sopan dan tepat?
Artikel berikut ini akan menjelaskan cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di Hari Raya, khususnya Lebaran secara sopan.
Cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di hari Lebaran secara sopan
“Kapan punya anak?”
Pertanyaan ini biasanya diajukan kepada pasangan yang baru menikah, seringnya kepada pihak wanita. Kalau sudah punya satu anak, biasanya penanya akan menanyakan “kapan punya anak lagi?” dan seterusnya.
Untuk pertanyaan ini, mungkin kalian berharap memberikan respon yang sopan atau dengan sedikit bercanda agar atmosfernya tidak terlalu kaku.
Lalu, bagaimana cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di hari Lebaran satu ini?
- Nah itu. Aku juga pengen tahu kapan punya anak
- Jangan khawatir, kita lagi mengusahakan punya anak. Doakan semoga kita segera diberi keturunan, ya
- Jika Allah menghendaki
- Mungkin besok
- Terima kasih sudah mau peduli. Tapi aku ingin tahu soal (tanya balik tentang kehidupan mereka)
- Semoga suatu saat nanti atau segera. Doakan yang terbaik, ya
- Kan aku sudah punya anak (lalu menunjuk kucing atau hewan peliharaan)
- Kita belum ada rencana punya anak sejauh ini
“Kapan nikah?”
Pertanyaan satu ini banyak menyebabkan para jomblo overthinking harus jawab apa yang sopan padahal dalam hati terlanjur kesal dengan pertanyaan tersebut. Wajar sekali jika pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sensitif karena kita pun aslinya ingin segera punya pasangan, bukan?
Tapi kalau memang belum jodoh ya tidak akan bertemu.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan sopan, tidak selalu harus memberikan respon yang lurus dan kaku, kalian juga punya pilihan untuk sedikit bercanda, tapi tetap sopan.
Lalu, bagaimana cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di hari Lebaran satu ini?
- Mungkin masih nanti. Sekarang ini aku masih ingin fokus membangun karier. Jadi tidak punya waktu untuk memikirkan percintaan, punya pasangan, apalagi sampai menikah
- Belum ketemu orang yang tepat. Doakan aku segera dipertemukan dengan jodohku dalam kondisi sebaik-baiknya kita, ya
- Ada kenalan yang mau dijodohkan sama aku, nggak?
- Aku masih ingin melanjutkan studi S2. Mungkin aku dan calon pasanganku akan dipertemukan di sana? Siapa tahu? Doakan saja
- Kasih aku jodoh itu sekarang, biar bisa segera menikah
- Dan mungkin bila nanti~ (dengan nada “Mungkin Nanti” oleh band Noah)
- Nanti, nunggu Mingyu selesai wamil
“Kapan kerja?”
Pertanyaan satu ini pasti sudah dirasakan oleh hampir semua orang yang sudah lulus sekolah atau kuliah. Ada beban tersendiri yang membuat kita merasa orang lain tidak akan paham beratnya menjawab pertanyaan tersebut dengan santai, terutama jika ditanya oleh orang yang tidak dekat dengan kita.
Sebelum naik darah karena pertanyaan ini, berikut ini cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di hari Lebaran secara sopan.
- Aku baru selesai mengirim beberapa lamaran kerja. Semoga setelah ini segera mendapat kabar baik
- Ada informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangku?
- Sekarang ini aku sedang mengikuti kursus untuk mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk meningkatkan peluang diterima kerja
- Setelah lebaran ini aku baru mulai cari kerja lagi karena sekarang masih ingin mengambil waktu untuk istirahat total dari bekerja
“Kapan lulus?”
Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, semua itu dimulai dari pertanyaan “kapan lulus?”
Jika kalian sudah mendapat pertanyaan ini, kalian sudah waktunya mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan lanjutan seperti yang telah disebutkan di atas.
Menjawab pertanyaan ini sangat tidak mudah, terutama kepada orang yang tidak cukup dekat dengan kita dan bahkan tidak tahu apapun sulitnya kita menyelesaikan studi ini.
Tapi, kita masih ingin bisa menjawab pertanyaan tersebut secara sopan, tenang, dan nampak bersahaja meskipun kenyataannya tidak begitu. Lalu, bagaimana caranya?
- Semoga segera karena saat ini aku sedang mengerjakan proyek disertasi yang cukup rumit
- Doakan semoga segera soalnya (jelaskan bagian tersulit dari tugas akhir yang membuat kalian tidak bisa segera lulus seperti yang penanya harapkan)
- Tidak lama lagi. Ada lowongan pekerjaan yang cocok buat aku? Biar bisa dapat kerja sebelum lulus
- Aku belum bisa kasih tanggal pasti karena sedang fokus menyelesaikan tugas akhir. Kalau nanti lulus, aku kabarin ya
Itu dia beberapa cara jawab pertanyaan yang biasa diajukan di hari Lebaran secara sopan dan mungkin ada sedikit bercanda supaya suasana menjadi lebih cair karena seringnya, kita sensitif dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kecenderungannya, kita jadi defensif terhadap pertanyaan-pertanyaan sensitif dan menyebabkan jadi lebih sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan pikiran yang jernih.