Sediksi.com– Apakah lamaran kamu sering ditolak oleh HRD? Padahal kamu sudah membikin susah-susah hingga memakan waktu berjam-jam. Apa ada yang salah dengan CV-nya ya? Bagaimana sih cara membuat CV yang tepat dan menarik perhatian HRD?
Pada saat proses pengecekan lamaran kerja, HRD memeriksa satu persatu CV yang masuk dan itu jumlahnya tidak sedikit loh. Agar CV kita tidak dikesampingkan oleh HRD, kita harus membuat CV dengan penulisan yang baik dan benar, namun tetap menarik perhatian.
Berikut ini adalah cara membuat CV yang baik dan efektif
Cara Membuat CV untuk Pemula
Dilansir dari konten Youtube Raditya Dika kesalahan pemula dalam melamar kerja, CV merupakan media untuk menggambarkan diri dan ini sangat penting untuk tahap awal melamar kerja. Jika CV yang kita buat terlalu boros kata dan cenderung membosankan, tentu saja email kita tidak akan mendapat balasan.
Untuk membuat CV ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan:
Isi CV harus Singkat, Jelas dan Efektif
CV yang baik ialah CV yang tidak berbelit-belit, ringkas, dan jelas. Hal itu memudahkan HRD dalam memeriksa CV kamu tanpa membuang-buang waktu. Mungkin itu tadi kalimat klise yang simpang-siur sih. Emangnya yang benar gimana sih?
Masih dikutip dari konten Raditya Dika, ada beberapa informasi tidak perlu dicantumkan di dalam CV:
- Zodiak. Hal ini kerap kali dimasukkan ke dalam CV, terutama dilakukan oleh muda-mudi. Kenapa sih bawa-bawa zodiac ke dalam CV? Nggak sekalian weton juga? zodiak bukan hal yang bisa dibuktikan secara ilmiah, dan zodiak juga bukan interpretasi dari calon pekerja.
- Status menikah atau lajang. Yap, itu tidak begitu diperlukan kok. Bahkan ada beberapa perusahaan yang cenderung meragukan pemilik CV yang statusnya sudah menikah karena dianggap memiliki kebutuhan yang besar. Untuk menjelaskan tentang status kamu, bisa kok pada saat interview, itu pun kalau HRD-nya kepo sih.
- Riwayat Lembaga Pendidikan. Mungkin ada nih yang pernah menuliskan semua riwayat lembaga pendidikan, sumpah, sampai ada loh yang mencantumkan nama TK-nya. Nah, hal ini tidak usah ya, cukup mencantunkan riwayat pendidikan terakhir saja.
- Jenis kelamin. Biasanya, HRD sudah bisa tahu kamu itu laki atau perempuan dari foto dan nama. Tapi kalau kamu ngotot pingin mencantumkan jenis kelamin, terserah sih, asal jangan digambar.
- Alamat rumah terlalu lengkap. Ini berkaitan dengan keamanan privasi kamu. takutnya, kalau kamu menuliskan alamat yang terlalu lengkap, informasi itu disalah-gunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Emangnya apa saja sih alamat yang penting buat dituliskan? Diantaranya ialah: kota, provinsi, dan kode pos. domisili juga boleh, asalkan dapat memperlebar kesempatan untuk direkrut perusahaan tersebut,
- Tanggal pembuatan CV. Ini tidak perlu kok. Semua juga tahu kalau CV memang harus diperbarui tiap enam bulan sekali.
Gunakan Satu Bahasa
Bahasa yang digunakan untuk menggambarkan diri kita di dalam CV ialah satu bahasa yang konsisten. Bukan bahasa gado-gado ataupun bahasa mata, ciee. Contoh nih: nama saya adalah Joko Sujoko, but you can call me virgin.
Nah, sebelum membuat CV, kita juga perlu mengetahui terlebih dahulu perusahaan yang hendak dilamar nih.
Jika sebelumnya perusahaan yang kamu lamar ialah perusahaan multinational corporation, nah itu waktunya kamu membuat CV berbahasa inggris. Pasalnya, perusahaan seperti itu membutuhkan kandidat yang memiliki kemampuan berbahasa inggris yang bagus.
Tapi, di luar perusahaan multinasional, bahasa yang digunakan cukup bahasa Indonesia.
Di lain sisi, penggunaan bahasa tidak harus formal kok. Sesuaikan penggunaan bahasa dengan posisi di perusahaan yang dilamar.
Kalau posisi yang dilamar itu sebagai tim media kreatif atau yang berhubungan dengan anak muda, bisa kok menggunakan “aku-kamu.” Tapi kalau perusahaannya besar, BUMN misalnya-bukan Badan Usaha Milik Nagita-tentu penggunaan bahasanya juga harus formal.
Mencantumkan Pendidikan dan Aktivitas selama Sekolah
Seperti yang kita ketahui pada poin sebelumnya, hanya pendidikan terakhir saja yang perlu dimasukkan ke dalam CV. Lebih baik kalau kamu fokuskan untuk menuliskan apa yang telah kamu peroleh selama menempuh Pendidikan, seperti kompetensi, pengalaman,dan lain-lain
Cukup tuliskan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar ya. Jangan sampai kamu melamar sebagai kepala sales marketing, tapi pelatihan yang dicantumkan ialah lomba master chef dan berfoto bersama Chef Juna.
Dan penulisannya pun ada aturannya loh. Jadi, utamakan pengalaman atau kompetensi yang terbaru. Bukan pengalaman mana yang paling besar.
Menuliskan Pengalaman, Skill, dan Prestasi
Untuk menuliskan pengalaman, cukup hanya dengan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan tersebut saja. Beneran loh, meskipun pengalaman kita banyak, tapi kalau tidak berkaitan dengan posisi yang dilamar, tentu HRD akan mencampakkannya, bahkan terkesan boros.
Cara menuliskan pengalaman kerja harus menyertakan deskripsi singkat mengenai apa saja yang kamu kerjakan dan tanggungjawabnya.
Nah, di CV ini juga lah waktunya buat kamu pamer soal prestasi. Emang harus kok. Alangkah baik jika kamu juga menyertakan foto, dokumentasi, link yang mengarahkan kepada dokumentasi prestasi kamu.
Selain itu, skill yang kamu kuasai juga akan memperlebar peluang untuk diterima kerja. Cantumkan tingkatan skill dari yang terendah hingga yang paling bisa kamu kuasai.
CV Tidak Boleh Lebih dari 2 Halaman
Sudah tahu kan, CV memang harus singkat dan tidak perlu bertele-tele. Dan untuk menghemat ruang, usahakan kalau kata dan kalimat yan dituliskan harus seramping mungkin. Supaya CV kita tidak sampai lebih dari dua halaman.
Nah, kalau misalkan pengalaman kamu emang real banyak banget nih, sampai-sampai perlu nambah halaman lagi, hal itu bisa disampaikan pada saat interview saja. Ingat, HRD akan malas melihat CV yang terlalu banyak halamannya. Tahu kan kenapa, karena masih ada banyak CV yang perlu diperiksa juga.
Mencantumkan Kontak yang Bisa Dihubungi
Sebelum mengirimkan CV, tentu nomer kontak kita harus dicek terlebih dahulu. Itu agar memudahkan HRD untuk menghubungi kamu. Ada beberapa kejadian bahwa CV tersebut sudah menarik perhatian HRD namun kontak yang dicantumka ternyata tidak aktif.
Dan untuk memudahkan HRD, cantumkan pula alamat email aktif. Keberadaan email di CV kamu cukup penting karena HRD akan punya opsi lain untuk mengjangkau kamu.
Singkatnya, kalau CV kamu tembus nih, sementara tidak ada pesan masuk via nomer handphone, coba cek email, siapa tahu HRD menghubungi kamu lewat sana.
Pastikan Penulisan benar
hal ini tidak boleh diabaikan. Kita tidak tahu HRD yang akan memeriksa CV kita itu orangnya seperti apa. Terkadang HRD-nya suka risih sama penulisan-penulisan yang tidak rapi.
Kita perlu memperhatikan huruf kapital, tanda baca, format yang sama-rata, dan lain sebagainya.
Di samping itu, urutan penulisannya juga harus benar. Mulai dari yang teratas yaitu foto, deskripsi, latar belakang, dan aktivitas pengalaman, sampai pada bagian terakhir yaitu kemampuan atau skill.
Contoh CV yang baik:
contoh 2:
Contoh CV yang salah:
Itulah pembahasan tentang cara membuat CV beserta contohnya. Semoga dengan adanya artikel ini, kamu dapat membuat CV dengan baik dan lolos pada tahap berikutnya.