Cara membuat Noken Papua: Tas Tradisional Kaya Akan Nilai Budaya dan Kreativitas

Cara membuat Noken Papua: Tas Tradisional Kaya Akan Nilai Budaya dan Kreativitas

Cara Membuat Noken Papua

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dari banyaknya keragaman budaya yang kita miliki, pernah gak melihat khususnya orang Papua dalam melakukan aktivitas sehari-hari mengenakan tas/wadah yang mereka sangkutkan di dahi kepala, tas ini dinamakan noken.

Karena keunikan dan ciri khasnya, tas tradisional asli Papua ini sampai diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda. Kamu penasaran dan kepengen tau cara membuat noken Papua?

Tenang, dalam artikel ini akan membahas apa itu noken papua, dan cara membuat noken Papua, yang bisa kamu praktikkan sendiri, bagus tidaknya tergantung kreativitas sendiri.. he he.

Noken Papua Adalah?

Cara membuat Noken Papua: Tas Tradisional Kaya Akan Nilai Budaya dan Kreativitas - Noken Papua
Image from Bajuide Blogspot

Noken papua adalah tas yang terbuat dari anyaman serat kulit kayu, anggrek hutan, atau bahan alami lainnya. Untuk wilayah pesisir Papua, noken berupa anyaman daun pandan.

Tas tradisiional ini memiliki bentuk yang unik, yaitu bulat dan panjang, dengan tali yang disangkutkan di bagian kepala.

Dalam keseharian masyarakat Papua, mereka menggunakannya untuk kebutuhan membawa barang dagangan seperti sayur, buah, dan umbi-umbian ke pasar, atau untuk berbelanja.

Mengutip dari laman Portalsains, dari artikel Mengenal Noken, Tas Unik dari Papua, untuk masyarakat pedalaman Papua, noken biasanya juga digunakan untuk sayuran, umbi-umbian, pakaian, membawa bayi, hingga anak babi.

Terkhusus bagi suku Dani yang bermukin di daerah pegunungan tengah Papua, noken ini dijadikan alat tukar. Noken dalam jumlah tertentu dapat ditukar dengan seekor babi. Noken ini juga dipakai saat pesta pernikahan oleh mempelai perempuan suku Dani.

Noken papua ini special karena nilai filosofis yang ada di dalamnya, tas asli buatan mama-mama (ibu-ibu) Papua ini merupakan simbol dari kesuburan dan perdamaian bagi masyarakat Papua.

Para perempuan yang sudah bisa membuat noken dianggap sudah dewasa, sedangkan bagi yang belum bisa membuatnya maka belum dianggap dewasa.

Karena ciri khas, keunikan dan makna yang mendalam dari sebuah tas tradisional khas Papua ini, sudah cukup lama Indonesia memperjuangkan noken untuk masuk dalam daftar UNESCO.

Di hapadapan 26 anggota komite warisan dunia yang merupakan wakil dari 189 negara, sidang untuk noken digelar pada 4 Desember 2012 silam, dan pada saat itu pula noken Papua diakui sebagai salah satu warisan budaya tak benda dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa noken papua adalah tas yang memiliki keunikan dan keindahan yang luar biasa. Noken papua juga menjadi salah satu suvenir yang diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke Papua.

Namun, apakah tertarik untuk membuat noken papua sendiri? Jika ya, berikut adalah cara membuat noken Papua yang bisa kamu coba.

Cara Membuat Noken Papua

Sebelum ke langkah-langkah cara membuat noken Papua, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Untuk pembuatan noken sendiri itu dianggap sulit dan memakan proses yang panjang, karena tas ini tidak menggunakan bahan tekstil apapun, 100% dari alam dan hanya memanfaatkan serat tanaman.

Serat pohon sendiri didapat dengan cara kulit kayu dipukuli menggunakan kayu yang lebih keras hingga terurai serat-seratnya, lalu kemudian diangin-anginkan hingga kering, setelahnya dipintal dan dirajut.

Suku Ngalum misalnya, di daerah pegunungan Bintang memanfaatkan bahan untuk membuat noken ini dari delapan spesies tumbuhan yakni; Cypholophus gjelleripii, Cypholophus vaccinioides, Ficus arfakensis, Ficus comitis, Ficus dammaropis, Goniothalamus spp., Pipturus argenteus, dan Myristica spp.

Sedangkan untuk suku Dani di daerah Lembah Baliem, ada lima spesies tumbuhan yang mereka manfaatkan sebagai bahan membuat noken; Boehmeria malabarica, Boehmeria nivea, Astronia spp., Sida rhombifolia dan Wikstromia venosa.

Sekarang, cara membuat noken Papua, kamu memerlukan beberapa bahan dan alat, yaitu:

  • Serat kulit kayu, anggrek hutan, atau bahan alami lainnya yang bisa dijadikan tali
  • Gunting
  • Pewarna alami, seperti kunyit, daun sirih, atau kulit buah
  • Panci
  • Air

Langkah-langkah membuat noken papua adalah sebagai berikut:

Langkah pertama dari cara membuat noken Papua adalah, pilih bahan yang digu unakan untuk membuat tali noken papua.

Kamu bisa menggunakan serat kulit kayu, anggrek hutan, atau bahan alami lainnya yang kuat dan lentur. Potong bahan tersebut menjadi potongan-potongan kecil dengan gunting.

Rendam potongan-potongan bahan tersebut dalam air selama beberapa jam atau semalaman, agar lebih mudah dipilin dan dipintal menjadi tali.

Selanjutnya Pilin dan pintal potongan-potongan bahan tersebut menjadi tali dengan ketebalan yang sesuai dengan keinginan. Kamu bisa membuat tali dengan warna alami, atau memberi warna dengan pewarna alami.

Caranya, rebus potongan-potongan bahan tersebut dalam air yang sudah dicampur dengan pewarna alami, seperti kunyit, daun sirih, atau kulit buah, selama beberapa menit. Angkat dan tiriskan, lalu pilin dan pintal menjadi tali.

Setelah memiliki cukup banyak tali, maka bisa mulai menganyam noken papua. Caranya, ambil dua tali dan simpulkan di salah satu ujungnya.

Lalu, anyamkan tali tersebut dengan cara menyilangkan dan menyambungkan tali-tali lainnya di sekelilingnya. Ulangi langkah ini sampai mendapatkan bentuk noken papua yang diinginkan. Pastikan anyaman rapat dan rapi, agar noken papua kuat dan tahan lama.

Buat tali pengait noken papua dengan cara menganyamkan beberapa tali menjadi satu. Panjang tali pengait disesuaikan dengan ukuran noken papua dan kenyamanan saat menggunakannya. Simpulkan tali pengait di kedua sisi noken papua, dan pastikan simpulnya kuat dan aman.

Jika sulit mengikutinya kamu bisa lihat video berikut ini sebagai panduan cara membuat noken Papua, selamat mencoba.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel