Cara Mitigasi Risiko UXO yang Direkomendasikan

Cara Mitigasi Risiko UXO yang Direkomendasikan

cara mitigasi risiko uxo

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Risiko yang ditimbulkan oleh UXO masih menghantui berbagai tempat di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Korban jiwa yang diakibatkan oleh senjata beramunisi bekas peperangan masih terus bertambah, sekalipun sudah terkubur tanah ataupun mengendap di dasar laut selama puluhan tahun. 

Seberapa serius permasalahan UXO ini? PBB bahkan menciptakan mekanismenya sendiri untuk mengatasi UXO, serta membuat mekanisme terpisah yang diperuntukkan khusus untuk Laos, negara yang paling banyak terkena bom per kapita di dunia. 

Sejak Perang Vietnam berakhir, negara tersebut masih harus menangani permasalahan yang ditimbulkan oleh UXO sampai detik ini.

Mereka juga membuat visi “Toward Zero UXO Casualty by 2025” bahwa harapannya, sudah tidak ada lagi korban jiwa berjatuhan di Laos akibat UXO pada tahun 2025 nanti.

Indonesia sendiri tidak asing dengan UXO. 

Dari waktu ke waktu, korban jiwa yang ditimbulkan oleh UXO ini masih saja bertambah meskipun pemerintah Indonesia sudah cukup baik dalam mengupayakan penumpasan UXO. 

Artikel ini akan menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan jika menemukan UXO dan secara umum, tentang mitigasi risiko UXO.

Apa itu mitigasi risiko UXO?

Cara Mitigasi Risiko UXO yang Direkomendasikan - 91
Sumber gambar: igne

Mitigasi risiko adalah tindakan terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemilik risiko agar bisa mengurangi dampak dari suatu kejadian yang berpotensi atau telah merugikan atau membahayakan pemilik risiko tersebut.

Sehingga mitigasi risiko Unexploded Ordnance (UXO) adalah tindakan dan upaya yang terstruktur untuk mengurangi dampak dari UXO yang keberadaannya selalu merugikan dan membahayakan warga sipil. 

UXO sendiri adalah sebutan untuk senjata ledak yang di dalamnya masih ada amunisinya. Senjata ini umumnya ditemukan terkubur di bawah tanah atau dasar laut yang kebanyakan adalah peninggalan masa perang atau konflik bersenjata di area tersebut. 

Karena masih ada amunisi di dalamnya, potensi senjata untuk meledak dan melukai bahkan menewaskan warga sipil tetap ada sekalipun sudah bertahun-tahun tertimbun di bawah tanah maupun laut. 

Mitigasi risiko UXO ini punya peran yang penting dalam menghindari potensi melukai bahkan menewaskan warga sipil. Strategi ini juga diperlukan untuk mencegah senjata mencemari lingkungan, khususnya pada senjata yang mengandung bahan kimia. 

Cara mitigasi risiko UXO di Indonesia

Cara Mitigasi Risiko UXO yang Direkomendasikan - image 24
Sumber gambar: Antara

Apa yang bisa dilakukan jika menemukan senjata?

Laporkan kepada aparat keamanan yang ada di wilayah masing-masing baik aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Informasi tersebut dilansir dari CNN Indonesia dalam pernyataan Komandan Koramil 1708-01/Biak, Mayor Infantri Zulkifli pada 21 Juli 2021. 

Pernyataan tersebut disampaikan ketika warga Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua melaporkan pada aparat keamanan setelah menemukan senjata api jenis Revolver di kebunnya.

Senjata tersebut diduga salah satu senjata bekas Perang Dunia 2. 

Setelah warga Biak yang bernama Hosea Mirino melaporkan penemuan tersebut kepada Babinsa Koramil 1708-08/Biak Kota, senjata tersebut kemudian diserahkan kepada Koramil 1708-01/Biak Kota.

Dalam keterangannya, Zulkifli juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat jika menemukan senjata.

“Diharapkan juga masyarakat Provinsi Papua khususnya di Kabupaten Biak apabila menemukan senjata api ataupun amunisi peninggalan Perang Dunia Ke-II agar dapat melaporkan dan menyerahkan kepada aparat keamanan yang ada di wilayah masing-masing baik aparat TNI/ Polri,” kata dia.

Cara mitigasi risiko UXO di luar negeri

Laos

Cara Mitigasi Risiko UXO yang Direkomendasikan - image 23

Laos merupakan salah satu negara yang punya sistem mitigasi risiko UXO yang terstruktur. 

Tapi karena jumlah UXO yang tersebar diperkirakan masih banyak dan korban yang berjatuhan masih terus bertambah, Laos belum bisa mengistirahatkan program mitigasi risiko UXO yang sudah mereka jalankan selama bertahun-tahun. 

Melansir data yang diungkapkan oleh program nasional Laos untuk menangani UXO atau UXO LAO, persentase perkiraan UXO yang masih belum dihancurkan dari tahun 1996 sampai dengan Mei 2010 0,55% atau 446.711 senjata.

Sementara itu, total peristiwa yang diakibatkan oleh UXO dari 1 Januari 1996 sampai dengan 31 Maret 2017 mencapai 904. Total korban tewas mencapai 515 dan luka-luka mencapai 1.154.

Inggris

Di Inggris, ada sejumlah bisnis yang bergerak khusus di bidang pelayanan mitigasi risiko UXO. 

Adapun layanan yang ditawarkan meliputi penilaian risiko, survei, pelatihan keamanan dan kesadaran tentang UXO, serta layanan UXO kelautan. 

Di negara-negara Eropa lainnya juga terdapat bisnis serupa, terutama di wilayah yang pernah menjadi medan perang. 

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel