5 Cara Public Speaking Agar Tidak Gugup, Penting Untuk Pemula

5 Cara Public Speaking Agar Tidak Gugup, Penting Untuk Pemula

cara public speaking agar tidak gugup

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Bagi sebagian orang, berbicara di depan banyak audiens akan terasa begitu menakutkan. Biar tenang saat berbicara di depan umum, yuk cari tahu gimana sih cara public speaking agar tidak gugup yang penting untuk diketahui oleh pemula. 

Perasaan nervous alias gugup sebetulnya adalah hal yang wajar dialami oleh siapapun. Terlebih jika berada di situasi baru, seperti berbicara di depan banyak orang alias public speaking. Bukan hal bersifat mutlak, perasaan gugup ini bisa loh di hindari dengan melakukan beberapa cara untuk meminimalisirnya.

Penarasan? Kira-kira gimana ya caranya?

Metode dalam Public Speaking

Sebelum mengetahui cara menghindari perasan gugup saat public speaking. Sebagai pemula, penting untuk tahu terlebih dahulu beberapa metode dalam public speaking. Dengan itu, kamu akan lebih mudah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, sehingga hasil yang didapat bisa maksimal. 

Impromptu

Metode pertama bernama impromptu. Biasanya metode ini dilakukan secara spontan alias tanpa ada persiapan terlebih dahulu. Dalam dunia siaran, istilah ini biasa disebut dengan ad libitum yang berarti berbicara tanpa naskah. 

Kelebihan dari jenis metode ini adalah membuat pembicara mengungkapkan perasaan dengan sebenarnya dan melatih untuk berpikir cepat. Sedangkan untuk kelemahannya, metode ini bisa saja menghasilkan kesimpulan yang masih mentah karena adanya keterbatasan pengetahuan.

Selain itu, metode ini juga rawan membuat pembicara mengalami belibet, apalagi jika belum terbiasa berbicara di depan umum. 

Manuscript 

Berbeda dengan metode sebelumnya, metode public speaking ini dilakukan dengan membaca naskah yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Bertujuan untuk meminimalisir kesalahan kata yang diucap, biasanya metode ini banyak di diterapkan di acara-acara formal. 

Adapun kelebihan jika menggunakan metode ini, pastinya akan sangat membantu pembicara untuk memberikan penampilan maksimal, karena semua sudah dipersiapkan dengan matang. Walaupun begitu, jika tidak dibawakan dengan cara yang tepat, pembicara akan terkesan lebih kaku.

Memoriter 

Sama-sama sudah mempersiapkan teks seperti metode manuscript. Bedanya metode public speaking yang satu ini dilakukan dengan cara menghafal teks yang sudah dipersiapkan. 

Umumnya metode ini cocok diterapkan jika kamu ingin membahas topik sederhana dan tidak memakan waktu lama.. Tapi buat seseorang yang memiliki daya ingat dan fokus yang rendah, metode yang satu ini sangat tidak direkomendasikan. 

Extempore

Dibandingkan metode lainnya, extempore sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam public speaking. Dalam praktiknya, metode ini hanya menggunakan teks yang berisi outline dan pokok penunjang yang menjadi pedoman pembicara.

Komunikasi yang dihasilkan melalui metode ini akan jauh lebih komunikatif diterima oleh pendengar. Namun, diperlukan kecakapan dalam berbicara dan berpikir. Sehingga biasanya hanya pembicara berpengalaman saja yang banyak menerapkan metode yang satu ini.

Cara Public Speaking Agar Tidak Gugup

cara public speaking agar tidak gugup
pexels/matheusbertelli

Setelah menemukan metode yang cocok, berikut ini beberapa cara yang harus diperhatikan oleh pemula agar saat melakukan public speaking tidak merasa gugup. Apa aja tu ya?

Siapkan materi dengan membuat poin penting untuk disampaikan 

Persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan saat eksekusi. Begitupun dalam menyiapkan materi. Sebagai mind point dalam public speaking, menyiapkan materi adalah hal penting unutk dipersiapkan terutama oleh pemula.

Dengan membuat poin penting apa saja untuk disampaikan, pastinya kamu akan jauh lebih percaya diri dengan topik yang akan disampaikan. Sehingga perasaan gugup akan lebih mudah dihindari karena semua sudah dipersiapkan dengan matang.

Kenali audiens dan lokasi dengan baik 

Munculnya perasaan gugup saat berada di tempat baru dan berbicara di depan orang banyak memang hal yang wajar saja terjadinya. Sebagai pembicara terutama pemula, mengenali siapa audiens dan lokasi adalah hal wajib untuk dilakukan sebelum eksekusi. 

Melakukan riset audiens dan lokasi berfungsi agar pembicara bisa menyesuaikan diri dengan baik. Oleh karena itu, sangat disarankan pembicara datang setidaknya satu atau dua jam sebelum tampil untuk memahami medan dan melakukan persiapan.

Berlatih berulang kali 

“Bisa karena terbiasa” adalah kalimat yang pas untuk menggambarkan dari cara agar tidak gugup saat menjadi pembicara. Tidak hanya berlatih biasa, melakukannya secara berulang bisa membantu pembicara melatih dirinya.

Untuk mengurangi rasa gugup saat tampil, latihan bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti berbicara di depan orang terdekat, merekam diri ataupun berbicara di depan cermin. Dengan melakukannya secara berulang, tentunya ini akan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga hasil yang dicapai bisa maksimal. 

Latihan senam wajah 

Secara tidak sadar, banyak pembicara pemula mengeluarkan kata “eh atau em” saat tampil yang membuatnya terkesan gugup.

Tidak hanya berlatih terkait isi materi, melatih otot wajah dengan membuka lebar mulut dan mengucapkan huruf vokal A-I-U-E-O ternyata bisa membantu meminimalisir perasan gugup saat tampil. 

Disarankan juga oleh seorang terapis wicara, senam mulut ini memiliki banyak fungsi salah satunya dalam membentuk ketepatan arah gerak organ artikulasi serta membangun otot-otot untuk bicara.

Berpikiran positif

Cara terkahir untuk membantu menghindari perasaan gugup saat berbicara di depan orang banyak ialah dengan berpikiran positif. Melalui manipulasi mental, dengan menanamkan pikiran positif secara tidak sadar akan memberi timbal balik berupa energi positif berupa membangun rasa percaya diri pembicara.

Perasaan gugup adalah hal yang wajar, terlebih jika kamu memang belum terbiasa dengan kondisi berbicara di depan orang banyak. Tapi tentunya perasaan ini bisa diatasi dengan niat dan latihan berulang seiring berjalannya waktu. Yuk bisa dicoba!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel