Carut-Marut Fasilitas Pelaksanaan Haji 2023, Makanan Telat dan Tidur Berdesakan

Carut-Marut Fasilitas Pelaksanaan Haji 2023, Makanan Telat dan Tidur Berdesakan

jemaah haji Indonesia terlantar

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Tahun 2023, total jemaah jaji Indonesia mengalami kenaikan. Di mana semula hanya 221.000 menjadi 229.000 kuota jemaah haji. Pemerintah Arab Saudi sendiri memberikan kuota yang lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Melansir dari databoks.katadata, terdiri dari 203.320 kuota jemaah haji reguler, 17.680 kuota jemaah haji khusus dan kuota tambahan sebesar 8.000 orang.

Sayangnya, dengan jumlah jamaah haji yang semakin banyak itu tidak diimbangi dengan fasilitas pelaksanaan ibadah haji 2023 yang memadai.

Ada sejumlah kekurangan yang diterima oleh para jemaah haji Indonesia saat melaksanakan ibadah yang menjadi bagian dari rukun Islam kelima itu.

Kedatangan Bus Terlambat

Sebelumnya, beredar di media sosial yang menunjukkan sejumlah jemaah haji sedang berada di Muzdalifah menantikan bus jemputannya menuju Mina.

Hal ini dibagikan salah satu akun twitter bernama @Hudakeyy, dalam keteragannya ia menuliskan bahwa jemaah haji kloter 22 asal Labuhan Batu Utara Sibolga terjebak di Muzdalifah dari semalam dan ini masalah serius.

Dirinya, juga menuliskan selama tinggal di Mekah 15 tahun baru kali ini melihat Jamaah Haji reguler sampai terlantar.

“Saya tidak bisa membayangkan dengan cuaca terik matahari sekitar 45* dalam kondisi perut kosong bahkan mereka tidak tahu jalan yg harus mereka tempuh. Semoga kedepan Pemerintah memperbaiki pelayanan Ibadah Haji,” tulisnya yang juga seorang petugas kesehatan untuk menangani jamaah haji, pada Rabu, 28 Juni 2023 lalu.

Akibat dari keterlambatan bus yang datang ke Muzdalifah ini membuat banyak jemaah haji yang akhirnya tumbang atau pingsan selama proses menunggu.

Dalam unggahannya, akun tersebut juga membagikan video kondisi para jamaah haji dan mengatakan banyak jamaah yang pingsan.

“Banyak jamaah kita yang pingsan, terkena serangan panas, tidak tahan, kehausan, kelaparan,” ucapnya.

Meskipun akhirnya, jamaah haji sudah naik bus dan menuju Mina. Rupanya, keterlambatan bus disebabkan oleh beberapa hal.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief selaku Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Muzdalifah, pada Rabu 28 Juni 2023. Katanya, keterlambatan proses evakuasi terjadi antara lain karena kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Jalur itu banyak dilalui oleh jemaah haji dari berbagai negara yang akan melakukan lontar jumrah setibanya di Mina. Sehingga menambah kepadatan jalan raya.

“Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah,” ungkapnya yang juga dikutip dari laman kemenag.

Ternyata, keterlambatan tidak hanya dialami oleh Indonesia tetapi, sejumlah negara lain seperti Filipina, Malaysia, dan lainnya.

“Hanya, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak,” imbuhnya.

Tempat istirahat terbatas, tidur berdesakan

Carut-Marut Fasilitas Pelaksanaan Haji 2023, Makanan Telat dan Tidur Berdesakan - Fz3mQR8XsAQOzmA
@syaltout

Nasib pilu lainnya dialami para jemaah Haji khusus Indonesia. Jemaah haji khusus yang membayar 2-3 kali lebih besar daripada jemaah haji reguler, mendapatkan fasilitas yang tidak memadai. Salah satunya terbatasnya tempat istirahat, alhasil harus tidur desak-desakan.

Hal ini terungkap dari postingan Twitter @syaltout, Dosen Universitas Indonesia yang juga seorang kader NU, Mahmud Syaltout.

Dirinya menuliskan jika satu kamar jamaah Haji khusus diisi 60 sampai 90 jemaah.Ini membuat jemaah pun akhirnya, tidur di luar. Bahkan tidur di pinggir toilet dan atau ram masuk toilet. Selain itu, ia menambahkan tidak adanya sekat khusus antara laki-laki dan perempuan.

“Satu tenda atau kamar di Maktab Haji Khusus ada yg berisi 60 sampai 90 orang, ada yg dicampur laki perempuan tanpa sekat. Bbrp Lansia di Maktab Haji Khusus, justru aku jumpai memilih tidur di luar & dekat Toilet,” tulisnya pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Dari unggahan foto yang dibagikannya itu, terlihat sejumlah jamaah haji harus tidur berdesakan antar sesama jamaah maupun barang bawaan masing-masing.

Makanan telat dan seadanya, jemaah haji kelaparan

Permasalahan carut marutnya fasilitas pelaksanaan Haji juga mengenai makanan yang telat dan seadanya.

Mahmud Syaltout juga menyebutkan mengenai permasalahan soal makanan yang terbilang seadanya.

“Di jemaah haji reguler, ada beberapa keluhan dikasih makan Pop Mie & Roti, yg kudengar & kucatat,” lanjutnya.

“Di Maktab Haji Khusus, Jemaah Haji Khusus bersyukur bisa dapat Pop Mie, daripada nunggu makanan telat banget.”

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga harus turun tangan langsung menangani permasalahan makanan yang telat tersebut.

Hal ini, masih dalam unggahan Mahmud Syaltout yang menunjukkan sebuah video para jamaah yang sedang kelaparan menunggu makanan yang belum datang.

“Ini sekitar jam 11 malam, jemaah bbrp kloter belum terima makanan dari @seahajjpr! Mereka langgar kontrak & jahat terhadap jemaah kita!,” tulisnya pada Minggu, 2 Juli 2023.

@seahajjpr sendiri merupakan akun Twitter Mashariq, sebuah perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk melayani jamaah Haji, termasuk menyediakan makanan.

Di video lain, menunjukkan Menag yang sedang menunjukkan protes kepada pihak Mashariq atas keterlambatan makanan.

Barulah pukul 01.00 waktu Mina, Menag memastikan bahwa seluruh jemaah Haji Indonesia sudah mendapatkan makanan. Dirinya, juga menyapa para jamaah.

“Gusmen @YaqutCQoumas menyapa & lambaikan tangan dgn ramah & bersahabat kpd para jemaah ini, sekitar jam 1 pagi, di Mina, tak lama setelah beliau akhirnya bersedia makan malam usai memastikan semua makanan diberikan kpd jemaah oleh @seahajjpr malam itu,” terangnya.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel