Sediksi.com – Kamu pernah nggak, sih, menyaksikan situasi di mana beberapa kepiting berada dalam sebuah ember dan mereka saling mencoba menghentikan satu kepiting yang berusaha naik?
Situasi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dikenal dengan sebutan crab mentality atau mentalitas kepiting. Crab mentality adalah analogi yang digunakan untuk menggambarkan perangai seseorang.
Mental kepiting juga merupakan istilah untuk menjelaskan fenomena psikologis yang sudah lama dikenal. Untuk lebih memahaminya, yuk, simak penjelasan dari crab mentality di bawah ini!
Analogi Crab Mentality
Pada awalnya, mungkin terlihat seolah-olah ini adalah situasi di mana kepiting-krepiting berusaha menarik satu sama lain agar tidak ada yang keluar dari ember sebagai tindakan solidaritas untuk menghindari risiko dimangsa.
Namun, dalam analisis lebih mendalam, maknanya tidak selalu seperti itu.
Ketimbang berusaha untuk bertahan hidup atau melarikan diri dari kelompok mereka, kepiting memilih untuk bersama-sama mengorbankan diri.
Perilaku ini merupakan analogi dari pola pikir egois dan iri terhadap kesuksesan orang lain yang dikenal dengan sebutan crab mentality atau mentalitas kepiting.
Crab Mentality Adalah?
Dalam terminologi psikologi, crab mentality adalah representasi dari perilaku egois yang penuh iri terhadap pencapaian sukses individu lain.
Oleh karena itu, ketika salah satu kepiting berusaha untuk keluar, kepiting lainnya berupaya mencegahnya.
Kamu mungkin sering menemui perilaku serupa di kehidupan sehari-hari, ketika beberapa individu dalam suatu kelompok mencoba untuk merendahkan atau menghambat kemajuan seseorang yang juga merupakan bagian dari kelompok mereka.
Contoh-contoh perilakunya meliputi kritikan, meremehkan, dan bahkan upaya manipulasi terhadap individu tersebut.
Mentalitas kepiting bisa diartikan sebagai sikap berpikir, “Jika aku tidak bisa mencapai sukses, maka kamu pun tidak boleh mencapainya.”
Contoh lain dari crab mentality dapat terjadi di lingkungan sekolah, ketika teman-teman mencoba meyakinkan seseorang untuk tidak menghadiri suatu kelas agar mereka tidak merasa bersalah karena membolos sendirian.
Situasi semacam ini seringkali membuat seseorang kesulitan untuk benar-benar merasa tulus dalam memberi penghargaan terhadap pencapaian teman mereka.
Oleh karena itu, crab mentality seringkali menghasilkan perasaan iri terhadap kesuksesan orang lain dan upaya untuk menjadikan mereka tetap berada di level yang sama.
Penyebab Crab Mentality
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia secara alami cenderung hidup dalam kelompok yang memudahkan mereka dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam konteks kehidupan berkelompok, persaingan yang sehat adalah hal yang normal dan dapat menguntungkan.
Namun, sifat kompetitif yang berlebihan bisa menjadi pemicu terjadinya crab mentality.
Selain itu, rendahnya rasa percaya diri, perasaan iri, perasaan putus asa, bahkan depresi dapat mempengaruhi seseorang hingga mereka mengadopsi sikap crab mentality.
Pola pikir orang dengan crab mentality umumnya tidak sehat dengan prinsip bahwa “Jika aku tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan, maka kamu juga tidak boleh mencapainya.”
Meskipun sebenarnya individu tersebut mungkin bisa berupaya lebih keras untuk mencapai tujuan mereka, rasa putus asa dan kurangnya kepercayaan diri mendorong mereka untuk berhenti berjuang.
Sebaliknya, mereka cenderung mencoba menjatuhkan orang lain agar tetap berada pada level yang sama dan menghindari perasaan tertinggal.
Crab mentality juga dapat disebabkan oleh ketergantungan seseorang pada kehidupan berkelompok.
Kepergian anggota kelompok yang berpengaruh tinggi dapat menghambat perkembangan kelompok tersebut, sehingga individu dengan crab mentality mungkin berusaha menghalangi orang lain yang ingin pergi agar kelompok tetap utuh.
Cara-cara yang digunakan untuk menjatuhkan individu dari kesuksesannya dapat bervariasi, seperti memberikan komentar merendahkan atau mencoba menakuti orang lain agar mereka enggan melanjutkan usaha mereka.
Tips dan Cara Mengatasi Crab Mentality
Crab mentality adalah perilaku yang bisa terjadi dalam berbagai situasi, termasuk pada diri kita sendiri sebagai pelaku atau penerima.
Untuk menghadapi fenomena ini, penting untuk memahami bahwa orang yang mencoba menarikmu ke level yang sama mungkin melakukannya sebagai bentuk pertahanan.
Terkadang, hal ini bisa terjadi dalam keluarga, di mana anggota keluarga mungkin terlihat menentang keberhasilanmu, tetapi sebenarnya mereka khawatir kamu akan meninggalkan mereka karena kamu sudah berada di level yang tinggi.
Gigih
Salah satu cara menghadapi crab mentality adalah dengan tetap gigih dan berjuang untuk tujuanmy. Hanya kamu yang benar-benar memahami apakah tindakan yang kamu lakukan benar atau tidak.
Hal ini tidak mengharuskanmu untuk mengabaikan semua kritik, namun kamu memiliki pilihan untuk tidak terlalu memikirkan kritik yang mungkin menghambat kemajuan dirimu sendiri..
Tingkatkan Nilai di Dirimu Sendiri
Orang dengan kepercayaan diri yang rendah cenderung lebih rentan terhadap crab mentality.
Untuk meningkatkan rasa percaya diri, usahakan untuk terus mengembangkan kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh dirimu.
Contohnya seperti mengembangkan hobi baru, memperoleh keterampilan baru, atau mengasah kemampuan yang sudah kamu miliki.
Dengan demikian, kamu akan menjadi lebih kuat dan kurang rentan untuk kembali ke level yang sama dengan mereka yang mencoba menarik dirimu.
Tetap Semangat dalam Hal yang Kamu Sukai
Salah satu karakteristik crab mentality adalah upaya untuk mencegah orang lain terlihat maju. Oleh karena itu, penting untuk tetap semangat dalam melakukan hal yang kamu sukai.
Jika kamu telah memilih cara tertentu untuk mencapai impianmu sendiri, konsistensi adalah kunci.
Terlalu sering mengubah metode atau tujuan setiap kali menerima kritik dari orang lain dapat membuka peluang untuk ditarik kembali ke bawah. Selalu pertimbangkan dan terima saran yang membangun dan sesuai dengan impianmu.
Evaluasi Diri Ketika Menghadapi Kegagalan
Dalam perjalanan mencapai tujuan, kegagalan adalah hal yang wajar.
Sebagai alternatif, alih-alih merasa terpuruk dan membiarkan orang lain mempengaruhimu, cobalah untuk melakukan evaluasi diri dan mencari penyebab kegagalan tersebut.
Hal ini dapat membantumu membangun kembali rasa percaya diri dan meningkatkan harga diri di mata orang lain.
Ingatlah bahwa kesan crab mentality dapat bervariasi tergantung pada perspektif masing-masing orang, jadi melihatnya sebagai motivasi bisa membantumu membuat kemajuan dalam mencapai tujuan.
Itu dia penjelasan mengenai crab mentality Sodik. Nggak perlu iri dengan pencapaian dan prestasi orang lain, you are enough!
