5 Festival Musim Dingin di Jepang pada Bulan Desember

5 Festival Musim Dingin di Jepang pada Bulan Desember

festival-musim-dingin-di-jepang

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Musim dingin di Jepang tidak hanya dipenuhi salju di sepanjang jalan. Musim dingin juga menjadi waktu perayaan-perayaan unik yang sayang untuk dilewatkan.

Sejumlah festival musim dingin di Jepang memancarkan kehangatan, tradisi, dan kegembiraan yang mengubah cuaca dingin menjadi momen yang tak terlupakan. 

Festival musim dingin di Jepang menjadi saksi dari warisan budaya Jepang yang kaya. Festival-festival yang diadakan selama bulan Desember memberikan kilauan kehangatan dan kegembiraan. Kalian yang mengunjungi Jepang pada bulan ini berkesempatan melihat festival budaya yang luar biasa di sana.

Untuk lebih mengenal festival musim dingin di Jepang selama bulan Desember, berikut ini penjelasan tiap festivalnya.

Festival musim dingin di Jepang pada bulan Desember

Omisoka

festival musim dingin di jepang
OISHII

Begitu musim dingin mulai datang, Jepang memasuki periode persiapan menyambut tahun baru yang dikenal sebagai Omisoka. Omisoka bukan hanya sekadar malam pergantian tahun, tetapi juga waktu untuk membersihkan rumah, mengunjungi kuil atau pura, dan berkumpul bersama keluarga tercinta.

Ritual tradisional Shinto yang disebut “Joya no Kane” menjadi sorotan utama di malam pergantian tahun. Lonceng kuil berdentang sebanyak 108 kali, mewakili 108 dosa manusia, dan diyakini membersihkan jiwa dari dosa-dosa tersebut. Setelah itu, keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan toshikoshi soba serta hidangan khas osechi-ryori.

Jadi, Omisoka adalah hari-hari saat mempersiapkan tahun baru dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Setelah tahun baru, ada istilah “shogatsu” yang jatuh pada tanggal 1 Januari. Pada tanggal itu, Toshigami-sama akan datang mengunjungi setiap rumah di Jepang.

Baca Juga: Biaya Hidup di Jepang Terbaru (Update Agustus 2023)

Chichibu Yomatsuri

festival musim dingin di jepang
Tokyo Cheapo

Selama musim dingin, kota Chichibu menjadi saksi pawai kembang api terbesar di dunia dalam Chichibu Yomatsuri. Kota ini dipenuhi dengan semangat festival yang memukau setiap tanggal 3-4 Desember. Di festival itu, penduduk setempat akan menghias kendaraan festival megah, atau dashi, yang menarik perhatian.

Kembang api yang memenuhi langit malam menciptakan pertunjukan visual yang mengagumkan. Suara letupan kembang api bersahut-sahutan dengan musik tradisional Jepang dan tarian yang menghiasi jalanan. Pawai kembang api ini bukan sekadar pertunjukan visual, tetapi juga perayaan warisan budaya dan kreativitas masyarakat Chichibu.

Chichibu Yomatsuri sudah ada sejak 300 tahun lalu dan masih diadakan sampai sekarang. Festival musim dingin di Jepang ini masuk dalam Daftar Properti Budaya Takbenda Penting Jepang dan Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Akibasan Fire Festival

musim dingin
Aichi Now

Seiring kedatangan musim dingin, Gunung Akiba menjadi saksi perayaan yang penuh semangat dan keberanian dalam Akibasan Fire Festival. Para pemuka agama dan penduduk setempat berkumpul untuk melakukan prosesi keagamaan di tengah dinginnya salju, membawa obor besar menuju kuil di puncak gunung.

Api yang berkobar-kobar menciptakan suasana yang sakral dan memberikan nuansa spiritual dalam perayaan ini. Penduduk setempat dan pengunjung dapat merasakan semangat kebersamaan dan rasa hormat terhadap tradisi yang dijunjung tinggi.

Akibasan Fire Festival diadakan di Odawara, Prefektur Kanagawa. Selain membawa obor besar, festival ini menampilkan pertunjukan bela diri dan panahan dengan memakai api. Ada juga penampilan menulis kanji di udara dengan menggunakan sebatang api.

Daikon-Daki Festival

5 Festival Musim Dingin di Jepang pada Bulan Desember - Daikon Daki Festival
Discover Kyoto

Katsuyama, sebuah kota di prefektur Fukui, menyuguhkan Daikon-Daki Festival yang penuh makanan lezat. Di bulan Desember, lobak putih Jepang atau daikon diolah dalam ukuran besar dan dimasak bersama dengan berbagai bahan seperti daging, sayuran, dan bumbu khas Jepang.

Pengunjung dapat menyaksikan proses memasak dan bergabung dalam menyajikan hidangan lobak. Daikon-Daki Festival menciptakan momen kebersamaan yang erat di antara penduduk setempat dan pengunjung. Setelah memasak dan menyajikan, penduduk dan pengunjung bisa menikmati hidangan tradisional yang menghangatkan tubuh di tengah suhu dingin. 

Lobak putih jepang dipercaya bisa memurnikan pikiran manusia. Saat memegang daikon, orang akan memperoleh manfaat di tubuh, keberuntungan dan kehidupannya. Oleh karena itu, Daikon-Daki Festival selalu dikunjungi banyak orang yang berharap tiga hal tersebut.

Namahage

5 Festival Musim Dingin di Jepang pada Bulan Desember - namahage
Japan Guide

Dalam tradisi yang lebih mistis, festival musim dingin di Jepang juga dimeriahkan oleh kehadiran Namahage. Di prefektur Akita, para pria setempat mengenakan kostum seram dan mengunjungi rumah-rumah untuk menakut anak-anak serta mengingatkan mereka untuk berperilaku baik selama tahun yang akan datang.

Para pria yang memakai kostum seram itu akan datang ke rumah-rumah dan menanyakan “Apakah di sini ada anak nakal”. Tujuan kegiatan ini untuk membersihkan rumah dari roh-roh jahat. Selain prefektur Akita, tradisi ini juga dilakukan di Prefektur Iwate, Aomori, Niigata, dan banyak lagi.

Namahage merupakan bagian dari tradisi yang bertujuan untuk mendidik dan memupuk nilai-nilai baik dalam masyarakat. Festival ini menjadi pengingat akan keberanian, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab. Selain itu, kehadiran festival ini menciptakan momen berharga yang dikenang oleh anak-anak dan orang dewasa.

Festival musim dingin di Jepang memperkaya warisan budaya serta menghadirkan kegembiraan dan kehangatan bagi semua yang mengikuti. Dari pawai kembang api yang megah hingga perayaan tradisional dengan kostum seram, festival-festival ini menciptakan kenangan indah di tengah dinginnya musim dingin.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel