Sinopsis dan Review Elemental (2023), Film Terbaru dari Disney Pixar

Sinopsis dan Review Elemental (2023), Film Terbaru dari Disney Pixar

Review Elemental (2023), Film Terbaru Dari Disney Pixar

DAFTAR ISI

Elemental adalah film terbaru dari Disney Pixar yang tayang pada 21 Juni 2023. Film ini mengambil setting tempat Element City, kota tempat elemen Air, Udara, Tanah dan Api hidup bersama.

Elemental (2023) mengisahkan petualangan Ember dan Wade dalam menjalin hubungan meskipun menghadapi banyak rintangan.

Ember Lumen memiliki elemen Api, di mana seperti dengan elemennya, dia sangat passionate atau berapi-api terhadap apa yang dia ia lakukan.

Sebagai anak dari orang tua imigran, Ember sangat menyadari betapa besar pengorbanan kedua orang tuanya dalam memberikan kehidupan yang lebih layak. Karena itu, ia berdedikasi untuk membalas jasa mereka dengan menjadi anak yang baik.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Wade. Wade adalah seorang elemen Air yang memiliki cara pandang berbeda dengan dirinya.

Wade Ripple memiliki penampilan transparan, bukan hanya karena dia adalah elemen Air, namun ia juga sangat transparan secara emosional. Wade layaknya buku yang terbuka, penuh empati dan kasih sayang. Ia sangat peduli dengan orang-orang sekitarnya dan pandai memahami emosi seseorang.

Jadi bagaimana ketika Wade bertemu dengan Ember, elemen dengan temperatur yang bertentangan? Dapatkah dua orang yang berlawanan ini membentuk ikatan yang melampaui perbedaan mereka?

Sinopsis dan Review Film Elemental

Sinopsis dan Review Elemental (2023), Film Terbaru dari Disney Pixar - elemental lagi

(Review ini mungkin mengandung spoiler)

Elemental diawali dengan kesulitan kedua orang tua Ember sebagai seorang imigran dari Fire Land dalam mencari tempat tinggal di Element City. Orang tua Ember, Bernie dan Cinder, adalah elemen api pertama yang datang ke Element City, karena di awal film terlihat bahwa elemen lainnya sudah terlebih dahulu singgah dan membangun peradaban di sana.

Setelah Bernie dan Cinder singgah di Element City, satu persatu elemen api mengikuti jejak mereka dan kemudian membangun Fire Town.

Ember Lumen, character utama dalam film ini, sudah memiliki mimpi sedari ia kecil yaitu mengambil alih toko keluarganya. Toko tersebut adalah rumah mereka dan hasil kerja keras Bernie yang ia bangun sendiri.

Ember memiliki satu masalah, yaitu ia tidak bisa menahan amarah atau emosinya ketika berhadapan dengan pelanggan yang datang. Ember selalu meledak-ledak dan tidak sabaran. Maka dari itu, Bernie akan mengijinkan Ember utuk mengambil alih toko ketika ia sudah siap.

Suatu hari, Ember bertemu dengan Wade, elemen air yang merupakan petugas inspeksi dari pusat kota. Wade menemukan banyak pelanggaran di toko milik keluarga Ember dan berniat melaporkannya. Ember berusaha mencegah Wade yang hendak melapor namun terlambat, toko keluarga Ember akan ditutup dalam seminggu.

Wade yang merasa bersalah pun menawarkan diri membantu Ember untuk membatalkan laporan tersebut, yang di mana hal ini kemudian menjadi awal hubungan di antara mereka berdua.

Seperti karakteristik film-film Pixar, Elemental berfokus dengan tema pencarian jati diri serta character development. Usaha tersebut terlihat jelas dari jerih payah Ember yang berusaha memperbaiki dan mewujudkan semuanya di tengah benturan perbedaan ras (dalam kasus ini, elemen) dan tuntutan dari orang tuanya.

Banyak isu yang diangkat dalam film Elemental ini, salah satunya terlihat dari pengalaman Ember yang seorang imigran diangkat dari pengalaman sang sutradara, Peter Sohn.  

Dalam beberapa interviewnya, Sohn mengatakan bahwa karya ini diangkat dari pengalamannya sebagai imigran Korea di Amerika Serikat. Inspirasi itu pun membantu imajinasi luas Sohn tentang semesta elemen tetap terasa dekat dan relevan bagi banyak orang.

Ia mengibaratkan elemen api sebagai perwujudan imigran yang susah payah bertahan hidup di tempat baru, berhadapan dengan kelompok yang lebih mapan atau superior, hingga punya sentimen negatif terhadap elemen tertentu.

Elemental juga menyuguhkan warna cerita khas Pixar yang selalu melibatkan peran teman hingga keluarga dalam petualangan sang karakter utama. Dalam hal ini, ada Wade yang memvalidasi perasaan dan emosi yang dimiliki oleh Ember, yang seringkali terlalu keras terhadap dirinya sendiri.

Dalam petualangan mereka menyelamatkan toko, Wade membantu Ember agar lebih peduli dan mengutamakan dirinya sendiri. Wade menyadarkan Ember tentang mengapa ia selalu meledak ketika menghadapi pelanggan, adalah karena mimpi Ember yang sebenarnya bukan ingin mengurus toko, melainkan untuk bekerja dan mengeksplor dirinya di perusahaan kaca terbesar di luar sana.

Ketika menonton film ini, ceritanya sungguh relate yang menyentuh hati, apalagi bagi saya seorang anak perempuan pertama. Konflik yang dialami dalam diri Ember serta kemunculan Wade sebagai teman yang supportif, adalah hal yang kerap dialami atau ditemui oleh orang-orang bahkan diri kita sendiri dalam kehidupan nyata.

Selain ceritanya yang bagus, animasi yang ditampilkan juga cantik dan memanjakan mata. Komposisi warna yang memukau dan animasi yang detail membuat kita terus menerus dibuat takjub akan apa yang disuguhkan di layar. Elemental mengusung konsep elemen yang unik, sepertinya belum banyak digunakan oleh film-film animasi sehingga memiliki konsep baru dan fresh bagi para penonton.

Elemental Tidak Sebagus Film Pixar Lainnya?

Sayangnya, Elemental yang disutradarai oleh Peter Sohn ini mendapat respon beragam dari para penonton, terutama dari penggemar setia karya-karya Disney Pixar. Salah satunya adalah respon yang tidak seantusias film-film Pixar lainnya sehingga performa Box Officenya tidak sebaik itu.

Elemental dianggap kurang dalam promosi dan marketing, dimana Pixar hanya mengeluarkan trailer dan tidak melakukan lebih dari itu.

Selain itu, kurangnya karakter yang dilibatkan dalam film ini juga berpengaruh dalam berlangsungnya cerita. Elemental hanya berfokus pada Ember dan Wade, dan tidak terlalu menceritakan atau melibatkan karakter lainnya yang berpotensi memperkaya cerita.

Kemudian, muncul pendapat bahwa jalan cerita Elemental terlalu simpel dan sempit dibandingkan dengan film Pixar lainnya, yang dianggap lebih memiliki kedalaman cerita seperti Coco atau Inside Out. Film ini juga dapat lebih dinikmati oleh kalangan remaja dikarenakan konfliknya yang mungkin belum bisa dipahami oleh anak-anak.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel