The Film North Face (2008), Ketika Mendaki Jadi Ajang Perlombaan

The Film North Face (2008), Ketika Mendaki Jadi Ajang Perlombaan

film north face (2008)

DAFTAR ISI

Film North Face (2008) merupakan sebuah sinema mengenai upaya penaklukan The Eiger lewat jalur North Face pada 1936.

North Face merupakan film Jerman. Penggunaan bahasa dan latar belakang sineasnya pun jadi lebih sesuai dan dekat dengan yang film ini gambarkan. Sebab, pendakian Gunung Eiger tahun 1936 sendiri dilatar belakangi unsur politik Jerman yang kental.

Ingin tahu mengenai film ini lebih lanjut? Yuk, baca lebih banyak!

Overview

  • Tahun rilis : 2008
  • Genre : History, Adventure, Drama, Sport
  • Sutradara : Philipp Stolzl
  • Penulis naskah : Christoph Silber dan Philipp Stolzl
  • Rumah produksi : Dor Film-West Produktiongesellschaft, Majestic film Production, Lunaris Film
  • Durasi : 2 jam 6 menit

Pemeran

Aktor/AktrisKarakter
Benno FürmannToni Kurz
Johanna WokalekLuise Fellner
Florian LukasAndreas Hinterstoisser
Simon SchwarzWilly Angerer
Georg FriedrichEdi Rainer
Ulrich TukurHenry Arau

Sinopsis Film North Face (2008)

Film North Face (2008) mengisahkan perlombaan menjadi penakluk pertama Gunung Eiger. Pada masa itu, Gunung Eiger memang memiliki posisi yang seksi dalam perpolitikan. Gunung Eiger saat itu jadi obyek politik yang kental bagi Jerman.

Penaklukkan gunung ini akan dicatat menjadi hal yang sangat membanggakan. Untuk mendukung hal itu, pemerintah Jerman pun mulai mencari pendaki profesional untuk melakukannya. Terpilihlah, Andi Hinterstoisser dan Toni Kurz untuk menjalankan misi ini.

Awalnya Kurz merasa enggan, sebab sebelumnya belum pernah ada pendaki yang berhasil menaklukkan gunung ini. Hampir semua yang mencoba mendakinya bahkan berakhir dengan kematian.

Namun, Hinterstoisser berhasil membujuknya. Bagaimanapun, bila mereka berhasil mereka akan menjadi yang pertama dan nama mereka akan dicatat dalam sejarah.

Tapi, apakah keberhasilan akan menyertai mereka?

the north face film andi hinterstoisser
Andi Hinterstoisser

Memakai sepeda, mereka pun berangkat menuju basecamp pendakian yang berada di kaki Gunung Eiger. Tak lama, datang pula Edi dan Willy, pendaki asal Austria yang bakal jadi saingan mereka.

Di sini, persaingan seru antara pendaki Jerman dengan pendaki Austria terjadi. Mulai dari aksi start duluan, hingga saling curang. Namun bisakah memanjat gunung yang notabene penuh tantangan dengan iklim yang ganas dilakukan dengan saling menjatuhkan seperti itu?

Tentu tidak, di akhir, tim Jerman dan tim Austria akhirnya tetap harus saling bekerja sama. Bukan hanya untuk menaklukkan Gunung Eiger, namun demi sama-sama selamat.

Review North Face Film

Setelah melihat sekilas mengenai sinopsis film North Face, kali ini kita akan mulai membahas review singkatnya.

Film North Face adalah gambaran nyata bahwa keegoisan akan memakan diri kita sendiri. Hal ini tergambar jelas akan bagaimana upaya Andi dan Toni dari tim Jerman dan Edy dan Willy dari tim Austria ketika berupaya menaklukkn Gunung Eiger dari jalur north face.

toni kurz
Toni Kurz

Mereka saling menyabotase satu sama lain. Padahal, dari awal mereka sudah memahami betapa berbahayanya gunung yang satu ini.

Kerjasama adalah kunci utama untuk itu. Tapi keinginan untuk menjadi yang pertama tercatat dalam sejarah, membutakan mereka semua.

Stolzl sebagai sutradara film ini, saya rasa berhasil memadukan aneka unsur politik dan media yang menjadi latar belakang pendakian. Sehingga, penonton tak akan melihat film North Face sebagai film pendakian semata, melainkan ada banyak faktor eksternal yang meliputinya.

Andi dan Toni memanglah mendaki gunung ini karena dorongan media. Media-media Jerman menuliskan bahwa Jerman membutuhkan pahlawan olimpiade baru bagi Hitler. Dan, olimpiade yang dirasa akan sangat membanggakan adalah penaklukan Gunung Eiger. Sebab, sebelumnya tak ada yang pernah berhasil melakukannya.

Film ini saya rasa juga harus dipuji dalam pembangunan settingnya. Latar Gunung Eiger yang dibangun jujur saja, menurut saya terasa sangat meyakinkan. Melihat film ini saja membuat saya merasa kedinginan. Belum lagi, menyaksikan perjuangan keempat tim pendaki yang berdarah-darah dalam menaklukkan Gunung Eiger.

Selain itu, melalui aneka peralatan pendakian yang masih seadanya, misalnya pemakaian karung sebagai pengganti tas carrier, juga membuat setting waktunya semakin meyakinkan. Bagaimana pun film ini dibuat dengan setting di tahun 1936. Peralatan mendaki masih sangat terbatas, dan bahkan tas carrier belum dikenal pada masa itu.

Selebihnya, film ini sangat diekomendasikan untuk ditonton.

Itulah sinopsis film North Face (2008) dan reviewnya, semoga suka ya!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel