Sediksi.com – Dilansir dari tulisan blog resmi milik Instagam, media sosial tersebut mengumumkan adanya fitur baru di aplikasi. Fitur baru ini masih diuji coba dengan harapan memberikan kontrol lebih bagi para pengguna untuk mengatur apa yang ingin mereka lihat di aplikasi media sosial tersebut.
Fitur baru ini membantu pengguna untuk dapat mengatur konten yang ingin mereka lihat di Instagram. Semisal kamu melihat postingan yang direkomendasikan Instagram di timeline atau linimasa, kamu dapat memilih tombol “Interested” atau yang berarti tertarik. Instagram akan lebih banyak menunjukkan konten serupa.
Fitur baru ini bergabung dengan pengaturan personalisasi yang sebelumnya sudah ada, yaitu opsi “Not Interested” atau tidak tertarik dan opsi menyembunyikan postingan dari beranda.
Selain itu, Instagram juga bereksperiman dengan fitur notifikasi baru sebagai upaya transparansi kepada para kreator. Notifikasi ini berfungsi agar para kreator mengetahui jika konten mereka, seperti Reels, dibatasi karena terdapat watermark. Fitur baru ini membantu para kreator memahami apabila Reels tertentu tidak disebarluaskan ke non-followers.
Fitur-fitur baru ini dijelaskan oleh Adam Mosseri, kepala dari Instagram, dengan tujuan agar Instagram dapat lebih transparan kepada para pengguna sekaligus menjawab keresahan komunitas terhadap Shadowbanning.
Mengatasi Permasalahan Shadowbanning
Dalam pengumuman tersebut, Instagram juga membahas mengenai Shadowbanning.
Shadowbanning adalah istilah ketika akun atau konten pengguna dibatasi/disembunyikan tanpa penjelasan. Konten yang terkena shadowbanning tidak akan muncul di beranda orang lain, maupun halaman explore, kecuali orang tersebut sudah follow atau mengikuti akun tersebut.
Hal ini dianggap terjadi ketika pengguna melanggar peraturan di komunitas Instagram. Para pengguna mengutarakan keresahannya tentang hal ini ketika tidak mengetahui dengan pasti apa tolok ukur atau alasan dilakukannya shadowbanning di Instagram.
Kritik komunitas terhadap shadowbanning ini membuat Instagram lebih berusaha meningkatkan transparansi dalam aplikasi sehingga para pengguna dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan akun mereka.
Instagram memperluas fitur “Account Status” mereka agar memudahkan pengguna dengan akun profesional, seperti bisnis dan kreator, memahami apakah konten mereka memenuhi syarat untuk direkomendasikan kepada non-follower di halaman Explore, Reels, dan rekomendasi beranda, atau jika konten mereka melanggar Pedoman Rekomendasi (Recommendations Guidelines).
Account Status diluncurkan tahun lalu sebagai fitur yang memungkinan pengguna mengetahui apakah akun mereka memiliki reputasi yang baik. Ftur ini juga memungkinkan pengguna untuk melihat konten yang dihapus dari akun mereka, mengajukan banding atas tindakan tersebut, dan mengetahui apakah akan ada resiko kehilangan akun.
Sistem Algoritma di Instagram Berubah
Mosseri juga menjelaskan terkait bagaimana algoritma bekerja dalam mengurutkan dan menunjukkan konten-konten yang tersedia dalam aplikasi. Ada beberapa algoritma, pengelompokkan, dan sistem peringkat atau urutan di balik berbagai bagian Instagram yang meliputi Explore, Reels, dan Story.
Sebagai contoh, urutan postingan di beranda utama pengguna ditentukan dari bagaimana aktivitas pengguna di Instagram. Ini juga berkaitan dengan riwayat interaksi pengguna akun tersebut.
Contohnya, urutan postingan di feed utama pengguna ditentukan oleh aktivitas mereka di aplikasi, seperti berinteraksi dengan postingan yang kamu sukai, bagikan, simpan, atau komentari. Urutan ini juga di dipengaruhi oleh seberapa populer postingan tersebut dan berpotensi menarik perhatian pengguna.
Sementara itu, “Story” atau cerita ditentukan oleh seberapa sering pengguna tersebut melihat update di story dan apakah mereka pernah berinteraksi dengan akun tersebut, seperti menyukai cerita atau mengirim DM. Instagram juga akan mencoba memahami hubungan pengguna dengan sebuah akun, misalnya, apakah mereka terhubung sebagai teman atau keluarga.
Rekomendasi di “Explore” sebagian besar didasarkan oleh hal-hal seperti seberapa populer sebuah postingan, jenis postingan yang telah berinteraksi, dan interaksi pengguna dengan orang yang memposting konten. Postingan di Explore juga banyak muncul dari akun Instagram yang tidak pernah berinteraksi dengan pengguna.
Rekomendasi Reels menggunakan data pengguna yang serupa dan sering kali berasal dari akun yang tidak pernah berinteraksi dengan pengguna sebelumnya.
Reels diberi urutan berdasarkan faktor-faktor seperti Reels yang disukai dan disimpan, popularitas Reels itu sendiri, dan jika pengguna telah berinteraksi dengan akun tersebut.
Instagram menjelaskan ada perubahan di sistem urutan ini untuk memprioritaskan penyebaran konten original ketimbang konten repost, terutama di Reels.