Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya

Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya

Franz Beckenbauer Wafat di Usia 74 Tahun

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dunia sepak bola kembali berduka. Legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, yang namanya sering disejajarkan dengan para pemain terbaik sepanjang masa, wafat di usia 78 tahun.

Dilansir dari DW, kabar ini telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga Beckenbauer.

“Dengan kesedihan yang mendalam kami informasikan kepada Anda bahwa suami saya dan ayah kami Franz Beckenbauer meninggal dunia dengan damai pada hari Minggu kemarin dikelilingi oleh keluarganya.

“Kami meminta Anda untuk berduka dalam sunyi dan menahan diri untuk tidak menyampaikan pertanyaan apa pun.”

Sementara itu, klub yang berpengaruh besar dalam karir Beckenbauer di dunia sepak bola, Bayern München, juga ikut menyampaikan ucapan bela sungkawa.

“Dunia FC Bayern tidak lagi seperti dulu—tiba-tiba menjadi lebih kelam, lebih sunyi, lebih malang. Klub pemegang rekor juara Jerman ini berduka atas meninggalnya Franz Beckenbauer, Kaiser unik, yang tanpanya FC Bayern tidak akan pernah menjadi seperti sekarang ini.

“Beckenbauer meninggal di hari Minggu pada usia 78 tahun, dikelilingi keluarganya di Salzburg. FC Bayern ikut berkabung bersama para keluarga, teman dan sahabatnya, terutama istrinya Heidi dan anak-anaknya Thomas, Michael, Joel Maximilian dan Francesca Antonie.”

Franz Beckenbauer adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah sepak bola Jerman dan dunia. Bersama Mario Zagallo dan Didier Deschamps, Beckenbauer merupakan satu dari tiga nama yang pernah memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Di level klub, ia sukses memenangkan 3 gelar European Cup/Liga Champions dan 5 gelar Bundesliga sebagai pemain dan pelatih Bayern München.

Pemain berjuluk Der Kaiser (sang kaisar) ini dikenal sebagai bek tengah yang elegan, cerdas, dan berbakat, yang sering maju ke lini tengah dan membantu serangan.

Ia dianggap sebagai pionir posisi “sweeper modern” atau “libero”, yang memberinya kebebasan untuk mengatur permainan dari belakang. Ia juga memiliki kemampuan mengumpan, menembak, dan memimpin yang luar biasa.

Perjalanan Karir Franz Beckenbauer sebagai Pemain

Di Level Klub

Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya - Franz Beckenbauer Bayern Munchen
Gambar: Getty Images

Franz Beckenbauer lahir di Munich, Bavaria, pada tanggal 11 September 1945. Ia tumbuh di distrik kelas pekerja, Giesing, dan mulai bermain sepak bola di usia 9 tahun di tim muda SC 1906 Munich (München von 1906).

Meskipun tumbuh sebagai fans TSV 1860 München, ia bergabung ke dalam akademi Bayern München pada tahun 1959. Lima tahun berselang, Beckenbauer—yang menghabiskan hampir seluruh karirnya sebagai bek—menjalani debutnya di tim utama Die Roten dalam laga menghadapi St. Pauli, di mana ia bermain sebagai winger kiri.

Ia ikut membantu Bayern meraih promosi ke Bundesliga pada musim 1964/65. Pada musim 1968/69, Beckenbauer ditunjuk sebagai kapten tim, dan ia langsung memimpin Bayern menjuarai kasta tertinggi Jerman.

Bersama dengan rekan-rekannya seperti Gerd Müller, Sepp Maier, dan Uli Hoeneß, ia membentuk fondasi utama skuad Bayern dan Jerman yang mendominasi sepak bola Eropa pada era 1970-an.

Franz Beckenbauer sendiri tercatat telah memenangkan 4 gelar Bundesliga, 4 DFB-Pokal, 3 European Cup, 1 European Cup Winners’ Cup, dan 1 Intercontinental Cup, selama 13 tahun berseragam Bayern.

Pada 1977, ia hijrah ke Amerika Serikat dan bergabung bersama New York Cosmos, di mana ia ikut membantu klub memenangkan 3 Soccer Bowl.

Pada 1980, Beckenbauer sempat kembali ke Jerman untuk memperkuat Hamburger SV dan sempat membantu timnya memenangkan Bundesliga pada musim 1981/82.

Pada 1983, ia kembali ke New York Cosmos, sebelum akhirnya memutuskan pensiun di akhir musim. Ia gantung sepatu dengan mengoleksi total 750 penampilan lebih.

Di Level Internasional

Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya - Franz Beckenbauer Piala Dunia 1974
Gambar: Getty Images

Franz Beckenbauer mencapai puncak karir sebagai pemain ketika ia memimpin Jerman Barat memenangkan Piala Dunia 1974 di rumah sendiri. Der Panzer saat itu mengalahkan tim “Total Football” Belanda di final dengan skor 2-1.

Ia juga membantu Jerman Barat memenangkan EURO 1972 serta finis sebagai runner-up Piala Dunia 1966 dan peringkat tiga Piala Dunia 1970.

EURO 1976 menjadi turnamen terakhir yang diikuti Beckenbauer bersama timnas Jerman Barat. Timnya saat itu berhasil mencapai Final, namun takluk dari Cekoslowakia lewat adu penalti.

Beckenbauer memutuskan pensiun dari sepak bola internasional pada 1977 di usia 31 tahun. Ia mencatatkan total 104 caps senior serta menyumbang 14 gol bagi Der Panzer.

Dari segi prestasi individu, Franz Beckenbauer merupakan pemegang 2 penghargaan Ballon d’Or, yaitu pada 1972 dan 1976, serta finis sebagai runner-up pada 1974 dan 1975. Selain itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman sebanyak 4 kali, yaitu pada 1966, 1968, 1974, dan 1976.

Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya - Franz Beckenbauer Ballon dOr
Gambar: Getty Images

Perjalanan Karir Franz Beckenbauer sebagai Pelatih

Franz Beckenbauer, Legenda Sepak Bola Jerman Wafat di Usia 78 Tahun, Berikut Perjalanan Karirnya - Franz Beckenbauer Pelatih Timnas Jerman
Gambar: Getty Images

Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1983, Franz Beckenbauer melanjutkan karirnya di dunia kepelatihan. Ia mengambil alih timnas Jerman Barat pada tahun 1984, dan berhasil membawa Der Panzer hingga babak Final Piala Dunia 1986, namun harus takluk dari Argentina yang dikapteni oleh Diego Maradona.

Pada Piala Dunia 1990, Beckenbauer berhasil membalas kekalahan di edisi sebelumnya, saat Jerman Barat dan Argentina kembali bertemu di partai puncak.

Kemenangan tipis 1-0 memberikan Der Panzer gelar Piala Dunia ketiganya, sekaligus membuat Beckenbauer mencatatkan namanya dalam rekor langka, yaitu memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Pasca turnamen tersebut, ia sempat mengambil kursi kepelatihan Olympique Marseille, namun hanya bertahan selama setahun. Meskipun hanya sebentar, ia sempat membawa klub memenangkan Ligue 1 dan mencapai Final European Cup 1990/91.

Pada Desember 1993, Beckenbauer kembali ke Bayern München sebagai pelatih dan langsung mempersembahkan gelar Bundesliga di musim pertamanya. Namun, pada Juni 1994, ia meninggalkan posisinya sebagai pelatih dan mengambil peran sebagai presiden klub.

Pada April 1996, ia kembali menukangi Bayern dan sempat membawa timnya menjuarai UEFA Cup di tahun yang sama.

Selain sebagai pelatih, Beckenbauer juga menjabat sebagai presiden Bayern hingga 2009 dan sempat menjabat sebagai wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) dari 1998 sampai 2010.

Beckenbauer juga berperan penting dalam membawa Piala Dunia 2006 ke Jerman sebagai salah satu anggota komite penyelenggara.

Akan tetapi, keberhasilan tersebut juga diwarnai isu miring terkait dugaan korupsi dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006 yang sempat menyeret namanya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel