Strategi Guanxi: Jalin Relasi dalam Bisnis ala China

Strategi Guanxi: Jalin Relasi dalam Bisnis ala China

Guanxi

DAFTAR ISI

Sediksi.com –  Sudah sejak dahulu, orang-orang Tionghoa dikenal sebagai saudagar ulung. Mereka menerapkan Guanxi dalam strategi bisnis mereka.

Mengutip dari The Dragon Network, dalam komunitas Tionghoa jumlah kekayaan diartikan sebagai standar kejayaan seseorang atau keluarga. Oleh karena itu, mayoritas orang akan rela bekerja keras, dan berbisnis dipandang sebagai jalan untuk mewujudkannya.

Prinsip Guanxi kerap digunakan sebagai penuntun jalannya bisnis. Apa itu Guanxi dalam strategi bisnis akan diulas dalam artikel ini.

Pengertian Guanxi

Strategi Guanxi: Jalin Relasi dalam Bisnis ala China - Guanxi 2
Unsplash/Mediensturmer

Guanxi ( 关系, Pinyin: gūan xi) umumnya secara harfiah diartikan sebagai koneksi “connections” dan/atau hubungan “relationship”.

Pada dasarnya, Guanxi adalah suatu filosofi atau elemen dasar dalam struktur sosial di China, berupa kegiatan saling bertukar pertolongan yang terdiri dari berbagai macam bantuan, mulai dari urusan kehidupan sehari-hari hingga pekerjan.

Guanxi sendiri berakar pada filosofi Konfusianisme, di mana salah satu caranya dengan melakukan makan malam bisnis untuk mengembangkan hubungan bisnis

Lebih mudahnya, Guanxi dapat diartikan sebagai hubungan dasar dalam suatu jaringan yang dipengaruhi oleh hubungan pribadi. Hubungan pribadi ini dapat didasari bermacam-macam hubungan, mulai dari hubungan keluarga, hubungan pertemanan, hubungan alumni sekolah, dan masih banyak lagi.

Jalin relasi adalah kunci sukses berbisnis

Strategi Guanxi: Jalin Relasi dalam Bisnis ala China - pengertian bisnis menurut para ahli dari tujuan hingga jenisnya

Dalam urusan bisnis, bagi orang China, Guanxi adalah kunci dari segala hal mulai dari kesepakatan dagang baru, hingga lisensi untuk produk. Memiliki relasi positif dengan pengusaha lain, artinya memperbesar peluang kelancaran urusan dagang.

Dikutip dari Marketing to China, Guanxi merupakan model hubungan sosial tradisional China, berdasarkan asas kerjasama, timbal balik, dan kepercayaan yang saling menguntungkan. Lebih mudahnya istilah ini dapat juga diterjemahkan sebagai bentuk dari “koneksi pribadi” atau “jejaring sosial”.

Konsep Guanxi, diartikan juga kedalam bentuk simbiosis mutualisme dalam hubungan pribadi antar dua orang yang terjalin karena saling membutuhkan dalam urusan bisnis. Dalam hal ini tidak perlu adanya status sosial serupa antara kedua belah pihak. Namun, dengan adanya jalinan yang tercipta akan membuat orang Tionghoa mendapat keuntungan karena semakin dikenal, salah satunya membuat bisnisnya semakin lancar. 

Bentuk penerapan Guanxi dalam urusan bisnis cukup beragam, mulai dari pertemuan tatap muka, makan malam bersama, memberikan hadiah, memberikan bantuan secara personal, partisipasi dalam acara sosial atau lainnya yang dapat menciptakan ikatan emosional kuat antara kedua belah pihak. 

Bukan hanya tentang memberi atau menerima keuntungan langsung, Guanxi juga tentang membangun hubungan dan saling percaya. Singkatnya, bagi orang China, perkenalan dan membangun relasi adalah aspek penting dalam urusan bisnis, meskipun tidak semua hasilnya akan berakhir menguntungkan.

Jenis hubungan dalam Guanxi 

Dalam bisnis, Guanxi bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan akses terhadap kemungkinan bisnis. Biasanya, jika satu pihak memperoleh bantuan, maka pihak lainnya berekspektasi untuk menerima balasan bantuan kembali di masa depan. Dalam mencapai tujuan tersebut, umumnya dalam Guanxi didasarkan atas 2 jenis tujuan penerapan hubungan, yakni sebagai berikut. 

Hubungan jangka panjang

Jenis hubungan ini berdasarkan pertukaran benefit dalam jangka panjang. Umumnya, jenis hubungan ini bersifat bertahan lama dan tidak hilang begitu saja. Hubungan seperti ini bisa terbentuk dari pertemanan masa kecil, ikatan keluarga/famili dan hubungan sosial lainnya seperti teman sekelas, teman keluarga maupun kenalan.

Hubungan jangka pendek

Kemudian hubungan yang dua adalah bersifat jangka pendek. Umumnya hubungan ini terbentuk berdasarkan tujuan pertukaran benefit dan bisa saja hilang setelah terealisasi. Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak berpikir bahwa mereka sudah mengambil keuntungan satu sama lain, sehingga tidak perlu lagi menjalin hubungan lebih jauh.

Kritikan Pada Praktik Guanxi

Walaupun penerapan Guanxi dinilai memberikan banyak keuntungan terhadap kemajuan bisnis, namun dalam prakteknya banyak dikritik karena terdapat kemungkinan timbulnya berbagai penyimpangan.

Sebenarnya penerapan Guanxi tidaklah hanya terjadi pada komunitas Tionghoa saja, karena pada dasarnya praktek ini juga banyak diterapkan oleh masyarakat secara umum. Guanxi dianggap sebagai hal yang biasa dan termasuk bagian dari kultur, sehingga dapat memanfaatkannya dengan baik.

Memanfaatkannya demi tujuan memperkuat bisnis tentu diperkenankan, tetapi bukan satu-satunya jalan. Tetap diperlukan asas profesionalitas dan keputusan rasional di dalamnya.

Baca Juga
Topik
notix-artikel-retargeting-pixel