Dulu, RAM adalah bagian komputer yang harganya biasa saja. Harga RAM naik di akhir 2025. Bukan tiba-tiba, tetapi karena hukum pasar yang membuatnya demikian.
Banyak orang kaget, terutama yang mau beli atau merakit komputer. Ini bukan karena kebetulan. Penyebabnya adalah perubahan besar di dunia teknologi, terutama karena komputer pintar yang disebut AI.
Apa Itu RAM?

RAM adalah tempat sementara untuk menyimpan data saat komputer bekerja. Supaya aplikasi bisa berjalan cepat, komputer butuh RAM.
Ia meringkas banyak sekali pekerjaan dan menyimpan ingatan soal apa saja yang biasa kamu gunakan ketika dekstop atau ponsel pintar aktif. Umumnya, semakin besar kapasitas RAM, kinerja juga akan meningkat.
Semua perangkat modern punya RAM, seperti laptop, HP, mobil pintar, dan bahkan kulkas pintar. Biasanya, RAM makin lama makin murah. Tapi sekarang, itu berubah.
Itu juga alasan kenapa harga RAM naik perlu kita pedulikan. Banyak perangkat teknologi yang membutuhkan RAM bakal kena dampaknya.
Harga RAM Naik di Akhir 2025
Sejak Oktober 2025, harga RAM mulai naik. Saat diskon akhir tahun, harga malah tetap mahal. Pada bulan Desember, salah satu pabrik besar mengumumkan akan berhenti menjual RAM untuk konsumen di masa depan. Setelah itu, harga RAM langsung melonjak lebih tinggi.
Sekarang, pembeli besar seperti perusahaan AI dilayani lebih dulu. Pembeli biasa, seperti pengguna laptop dan PC rumahan, harus berebut sisa stok. Karena RAM sedikit, harganya jadi mahal walaupun orang tidak membeli lebih banyak.
Orang yang merakit PC, gamer, dan editor video langsung merasakan dampaknya. Harga RAM mahal dan stok sering habis. Komputer jadi lebih mahal karena biaya RAM ikut naik. Pasar PC adalah yang paling cepat terkena masalah ini.
Bukan hanya komputer. HP, mobil, dan alat elektronik lain juga pakai RAM. Para ahli memperkirakan penjualan HP bisa menurun karena RAM sulit didapat.
Beberapa perusahaan bahkan menimbun RAM agar produksi mereka tidak berhenti.
AI Membutuhkan RAM Sangat Banyak

Alasan kuat kenapa harga RAM naik ialah kebutuhan perangkat AI. Kalau sehari-hari kamu menggunakan AI, kamu pasti tahu sebabnya.
AI adalah komputer super pintar yang butuh banyak sekali RAM. Kalau laptop biasa pakai sekitar 16 GB RAM, mesin AI bisa butuh ratusan GB.
Karena AI makin banyak dipakai, kebutuhan RAM melonjak. Ini membuat produsen RAM kewalahan.
Pabrik RAM Memilih AI
Pabrik RAM besar seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron harus memilih. Mereka tidak bisa membuat RAM tanpa batas.
Pada periode sebelumnya, produsen RAM mengurangi produksi RAM karena penjualan tidak cukup baik. Tepat ketika stok menipis, permintaan akan RAM melonjak.
Karena AI memberi keuntungan lebih besar, mereka lebih fokus membuat RAM untuk AI dibanding RAM untuk komputer biasa. Ini masuk akal untuk bisnis, tapi bikin RAM langka untuk konsumen.
Jadi, hukum pasar soal permintaan dan penawaran bekerja di sini. Stok tidak banyak, tapi yang mau beli banyak.
Naik Sampai Kapan?
Membangun pabrik chip baru butuh waktu bertahun-tahun. Sementara itu, AI terus berkembang dan butuh lebih banyak RAM.
Pabrik RAM tidak punya alasan kuat untuk kembali fokus ke konsumen. Karena itu, harga RAM mungkin akan tetap mahal.
Analisis TrendForce memprediksi kalau harga RAM akan naik hingga puncaknya pada 2026-2027. Kecuali ada peningkatan stok signifikan, harga RAM masih mengikuti fluktuasi pasar.
Jadi, di tahun-tahun mendatang, harga perangkat elektronik yang butuh RAM juga bakal kena imbasnya.
Kabar buruknya, kata TrendForce, spesifikasi ponsel pintar maupun komputer bisa menurun demi menekan harga.

