3 Jenis Rumput untuk Lapangan Sepak Bola yang Sesuai Standar FIFA

3 Jenis Rumput untuk Lapangan Sepak Bola yang Sesuai Standar FIFA

JIS

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Persoalan jenis rumput untuk lapangan sepak bola sedang menjadi topik hangat di Indonesia, utamanya jelang pagelaran Piala Dunia U17 yang direncanakan akan bergulir pada November sampai Desember tahun ini.

Persoalan ini menyeruak setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa rumput Jakarta International Stadium (JIS)—salah satu venue turnamen—tidak memenuhi standar FIFA.

Dikutip dari Kompas, rumput JIS menggunakan rumput hybrid yang merupakan perpaduan antara rumput sintetis dengan rumput alami. Campuran rumput serta ketebalannya JIS sendiri disebut merupakan rekomendasi FIFA.

Jika sesuai rekomendasi, lalu apa yang membuat rumput stadion yang berlokasi di Jakarta ini bermasalah?

Masih dari Kompas, Qamal Mustaqim, Chairman Karya Rama Prima, sebagai salah satu ahli rumput stadion yang melakukan inspeksi stadion-stadion Piala Dunia U17 mengatakan bahwa masalah rumput JIS terletak pada media dan kurangnya sinar matahari yang dibutuhkan.

“Rumputnya jenis japonica, cuma ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup, butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal. Matahari tidak cukup. Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari,” jelas Mustaqim dikutip dari Kompas.

Selain itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengkonfirmasi adanya surat dari FIFA yang meminta Indonesia memperbaiki lokasi pertandingan Piala Dunia U17, termasuk JIS.

Salah satu hal yang disoroti oleh FIFA ialah terkait jenis rumput untuk lapangan sepak bola JIS yang menggunakan rumput hybrid. Mengutip surat FIFA tertanggal 20 Juli tersebut, rumput JIS saat ini menggunakan sistem hybrid berbasis karpet.

Dikutip Panduan Stadion Sepak Bola FIFA, lapangan hybrid karpet merupakan jenis lapangan yang ditanam di atas karpet sintetis yang mengandung beberapa serat sintetis. Karpet ini diisi dengan zona akar dan ditanami benih rumput alami.

Akan tetapi, rumput hybrid berbasis karpet JIS dilihat bermasalah sebab cengkeraman akar efektifnya sulit dicapai. Hal ini sendiri dapat menghasilkan banyak kerusakan kecil.

Lebih lanjut, jenis rumput Zoysia di Indonesia merupakan jenis yang lambat untuk pulih. Berdasarkan faktor-faktor permasalahan jenis rumput JIS tersebut, FIFA mengatakan bahwa ini dapat berujung pada memburuknya permukaan lapangan JIS. FIFA lalu menyimpulkan bahwa rumput hybrid berbasis karpet seperti itu dapat menimbulkan risiko besar

Kemudian bagaimana standar jenis rumput untuk lapangan sepak bola yang sesuai dengan ketentuan FIFA?

Jenis Rumput untuk Lapangan Sepak Bola yang Sesuai Standar FIFA

3 Jenis Rumput untuk Lapangan Sepak Bola yang Sesuai Standar FIFA - 1173 tile become a football turf licensee
Gambar: FIFA

Dalam Panduan Stadion Sepak Bola FIFA disebutkan bahwa pilihan rumput bergantung pada kebutuhan tiap proyek, dan ada 3 tipe utama yang dapat dipilih, antara lain: 100% rumput natural, rumput hybrid (serat sintetis ditambahkan pada rumput natural untuk tujuan penguatan), serta 100% rumput sintetis (artifisial).

Selanjutnya, FIFA juga menerapkan ketentuan-ketentuan terkait masing-masing pilihan rumput di atas.

Rumput Natural

Menurut FIFA Natural Turf Guidelines, jenis rumput untuk lapangan sepak bola tipe natural perlu disesuaikan dengan suhu atau iklim wilayah. Rumput musim dingin umumnya cocok pada suhu tanah di antara 16 dan 24 derajat Celcius. Sedangkan, rumput musim panas biasanya sesuai pada suhu tanah 27 dan 35 derajat Celcius.

Lebih lanjut, permukaan rumput natural paling cocok pada kondisi terbuka di mana sirkulasi udara tersedia dengan baik dan tidak banyak tertutupi dari sinar matahari.

Kelebihan jenis rumput untuk lapangan sepak bola tipe natural ialah ongkos pemasangannya lebih cenderung murah. Sedangkan kekurangannya terletak pada ketergantungan rumput natural terhadap kondisi cuaca.

Rumput Hybrid

FIFA menyebutkan bahwa jenis rumput untuk lapangan sepak bola tipe hybrid perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaannya. Rumput jenis ini baik digunakan pada lapangan yang dimaksudkan untuk penggunaan intensif, utamanya di lingkungan multi guna.

Sementara stadion yang penggunaannya kurang intensif serta tergolong kecil, rumput natural 100% lebih disarankan.

Terdapat 3 jenis rumput untuk lapangan sepak bola tipe hybrid, yaitu lapangan yang zona akarnya diperkuat, lapangan tipe karpet, lapangan yang seratnya dijahit.

Rumput Sintetis

Jenis rumput untuk lapangan sepak bola tipe sintetis dianggap sebagai alternatif yang tepat terhadap rumput natural karena lebih tahan terhadap kondisi cuaca serta penggunaan intens.

Meskipun demikian, penggunaannya fleksibel, namun tidak semua jenis rumput sintetis dapat digunakan sebab tiap-tiap jenis memiliki kualitas yang berbeda-beda. Selain itu, permukaan lapangan artifisial ini juga perlu diuji mengikuti kriteria FIFA Quality Programme.

Untuk mengidentifikasi lapangan yang masuk kategori football turf pitches, FIFA memberi penghargaan FIFA Quality (untuk lapangan yang sesuai standar komunitas dan amatir) serta FIFA Quality PRO (untuk lapangan dengan standar tinggi untuk sepak bola tingkat profesional).

Itu tadi ulasan terkait jenis rumput untuk lapangan sepak bola yang sesuai standar FIFA. Dengan munculnya surat FIFA terkait renovasi stadion—termasuk JIS—PSSI serta otoritas terkait diharapkan bisa segera berbenah demi kelancaran pagelaran turnamen Piala Dunia U17 nanti. Dan semoga tidak menjadi polemik yang berlarut-larut serta tidak dipolitisasi yaa.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel