Sediksi.com – Park Jimin ‘BTS’ menorehkan sejarah dengan menjadi solois Korea pertama yang berhasil menduduki peringkat 1 Billboard Hot 100 pada awal April lalu. Lagu berjudul Like Crazy itu dirilis dalam dua versi yaitu Inggris dan Korea. Namun ada yang aneh saat Billboard kembali merilis daftar Hot 100, lagu Jimin tak masuk ke dalam daftar top 10 lagi.
Anehnya, Like Crazy bisa masuk top 10 di minggu pertama, namun di minggu kedua tak ada nama Jimin. Hal itu kemudian memicu kemarahan Army (fans BTS) dan mempertanyakan apa yang terjadi. Mereka kembali menduga bahwa Billboard rasis dan kembali bermain licik seperti yang terjadi sebelumnya.
Lantas apa yang terjadi? Simak penjelasan di bawah ini lebih lanjut!
Ada hal mencurigakan
Army ramai-ramai menaikkan tagar Respect BTS, Respect Jimin, Billboard Corrupt, Billboard Racist, Billboard Xenophobic, dan lain sebagainya. Kata kunci ini menduduki peringkat pertama trending Worldwide, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan negara-negara besar lainnya.
Kemarahan itu bukan tanpa alasan, pasalnya Jimin berhasil tembus nomor satu di minggu pertama Hot 100, anehnya namanya tak ada lagi di minggu kedua. Berdasarkan data, Like Crazy tetap konsisten dan stabil pada Billboard Global 200, Billboard Excl. US, bahkan juga chart internasional lain seperti UK BIG TOP 40 Chart dan menduduki peringkat pertama chart IFPI MENA.
Alasan yang dikeluarkan pihak Billboard juga tak masuk akal, menurut laporan Forbes angka penjualan Like Crazy kurang dari 15.000 unit. Tetapi kenyataannya Like Crazy terjual lebih dari 120 ribu copy. Hal ini membuat Army bertanya-tanya ke mana perginya 100 ribu unit lainnya.
Billboard mengubah aturan
Melihat itu, Army berspekulasi bahwa Billboard telah mengubah peraturannya dan merasa aneh aturan itu terjadi tepat ketika Jimin merilis albumnya. Billboard juga mengubah aturan tentang pembelian massal yang hanya berfokus per minggu daripada penjualan menyeluruh.
Aturan yang berubah secara tiba-tiba itu tentu saja membuat Army geram. Mereka lalu menggerakkan aktivitas online dengan menaikkan tagar. Army percaya ini kesekiannya kalinya industri musik US menaruh sikap tidak hormat secara terang-terangan kepada BTS.
Selain itu jika memang ada perubahan, seharusnya ada pengumuman secara jelas tentang perubahan cara Billboard untuk menaruh ranking Hot 100.
Penurunan ranking Billboard Hot 100 yang drastis
Hal yang paling tidak masuk akal adalah ketika Like Crazy di minggu kedua menempati posisi ke 45 di chart Billboard Hot 100 dan mengalami penurunan 44 angka dari minggu pertama. Menurut akun Twitter @chartdata, ini menjadi penurunan terbanyak dari lagu yang debut pada posisi nomor 1 Billboard Hot 100.
Sebelumnya, album Jimin Face sendiri rilis pada 24 Maret lalu dengan Like Crazy sebagai title track. Jimin mengatakan Like Crazy sendiri terinspirasi dari film dengan judul yang sama. Lagu itu menceritakan tentang pasangan yang berpisah akibat long distance relationship (LDR).
Namun, Jimin menekankan lagu ini dibuatnya akibat pandemi yang harus memisahkan dirinya dengan Army. Saat ini, Big Hit juga tengah disibukkan untuk mempromosikan album Suga terbaru D-DAY yang dirilis 21 April.
BTS dan Rasisme
Ini bukan kali pertama BTS mengalami rasisme. Sebelumnya DJ Matthias Matuschik dalam siaran radionya pernah memberikan komentar bernada rasis terhadap BTS. Hal itu terjadi usai BTS menyanyikan lagu Fix You milik Coldplay di MTV Unplugged.
Matthias menyebut cover lagu itu adalah sebuah penghinaan dan menyebut BTS harus dikirim ke Korea Utara serta dianggap sebagai virus. Ucapannya itu lalu menuai kemarahan para Army dan menuding DJ tersebut telah melakukan xenophobic.
Komentar buruk tersebut lalu menuai perhatian para artis barat yang pernah berkolaborasi dengan BTS seperti MAX, Lauv, dan Halsey. Setelah viral dan ramai diperbincangkan publik, Matthias pun menulis permintaan maaf.
Ia pun membela diri dengan mengatakan bahwa perkataannya ditujukan untuk membela pengungsi. Matthias juga merasa menyesal dan berjanji akan belajar dari pengalaman serta tak lagi bercanda soal rasisme kembali.
Jadi bagaimana pendapat kalian soal lagu Jimin yang tiba-tiba rankingnya anjlok? Apakah itu masuk akal?