Kenapa di Meksiko Banyak Kartel Narkoba?

Kenapa di Meksiko Banyak Kartel Narkoba?

MexicoDrugWar.jpg

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Banyak sumber mengatakan, kemiskinan yang meluas dan besarnya angka pengangguran menjadi alasan banyaknya kartel narkoba di Meksiko. Namun mereka tidak hanya berjumlah banyak, tapi juga kuat.

Berdasarkan studi terbaru pada tahun 2023, kartel narkoba mempekerjakan 175 ribu orang Meksiko dan menjadikannya di posisi kelima sebagai pemberi kerja terbanyak di negara tersebut. 

Dari sekitar 150 jaringan kartel narkoba yang tersebar di Meksiko, mereka bisa merekrut lebih dari 350 anggota baru setiap minggunya.

Alasan ada banyak kartel narkoba di Meksiko

Kenapa di Meksiko Banyak Kartel Narkoba? - image 9
“El Chapo” ditangkap pada tahun 2014 dan sekarang menjalani hukuman penjara seumur hidup (Sumber gambar: getty images)

Untuk meneliti alasan mengapa ada banyak kartel narkoba di Meksiko, para ahli berusaha fokus pada dorongan di lingkup domestik dan internasional.

Di lingkup domestik Meksiko, kartel narkoba menggunakan sebagian besar keuntungan mereka untuk membayar hakim, pejabat, dan politisi. Kalau ada pihak berwajib yang menolak bekerja sama dengan mereka, kartel narkoba tersebut tidak ragu untuk mencelakai, bahkan membunuh. 

Pembunuhan terhadap pihak berwajib, pegawai negara, politisi, dan bahkan jurnalis cukup umum terjadi di Meksiko. Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2021, terjadi pembunuhan terhadap belasan politisi yang disebabkan oleh kartel narkoba ini.

Kemudian, kartel narkoba berkembang dengan pesat selama tujuh dekade ketika Meksiko diperintah oleh satu partai, Partai Revolusioner Institusional (PRI). Dalam struktur politik yang tersentralisasi ini, kelompok penyelundup narkoba mengembangkan jaringan pejabat korup yang luas sehingga mereka dapat memperoleh hak distribusi, akses pasar, dan perlindungan.

Keleluasaan ini berakhir pada tahun 2000 dengan terpilihnya mantan presiden Vicente Fox dari Partai Aksi Nasional (PAN), partai dengan  ideologi konservatif.

Dengan adanya pemerintah baru dan kebijakan baru yang ingin melawan kartel narkoba ini, mereka memulai perlawanan dan selalu menggunakan kekerasan.

Tapi karena organisasi ini terlanjur sudah terlalu besar dan komplek ditambah pemerintah juga tidak bisa menyelesaikan masalah utamanya: krisis lapangan kerja, Meksiko masih berjuang melawan persoalan ini sampai sekarang.

Di lingkup internasional, kartel  narkoba Meksiko mulai melebarkan sayapnya di akhir tahun 1980an setelah sebuah lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) membubarkan jaringan Karibia yang digunakan oleh kartel Kolombia untuk menyelundupkan kokain.

Tapi kemudian, mereka beradaptasi dengan situasi dan menjadi penjual narkoba grosiran. Sehingga aktivitas kartel narkoba di Meksiko pun tetap tinggi. 

Pada tahun 2007, kartel narkoba Meksiko menguasai sekitar 90 persen kokain yang masuk ke AS sekalipun AS sendiri sudah mendeklarasikan ‘perang terhadap narkoba’ dan menciptakan upaya pemberantasan terhadap narkotika di luar negeri.

Tapi upaya ini tidak memberikan hasil yang signifikan. 

Justru, permintaan dan konsumsi narkoba semakin meningkat dan bertambah jenisnya. Saat ini narkoba yang banyak diminati bukan hanya kokain, heroin, ganja, dan metamfetamin. Tapi juga fentanil yang peningkatannya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat.

Tingkat pembunuhan di Meksiko mulai menurun, tapi masih tinggi

Kenapa di Meksiko Banyak Kartel Narkoba? - ap 17182792587795 6972095bf829c211d05ad3c671924e2f58d80305 s1200 c85
Selongsong peluru bekas berserakan di jalan setelah pihak berwenang melaporkan adanya baku tembak di luar Mazatlan, Meksiko, pada bulan Juli 2017, tahun yang ditandai dengan tingkat pembunuhan tertinggi dalam setidaknya beberapa dekade. (Mario Rivera Alvarado/AP)

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Institut Statistik Nasional Meksiko tahun 2022, tingkat pembunuhan di Meksiko menurun secara signifikan untuk pertama kalinya sejak beberapa tahun pada tahun 2022.

Mereka mengatakan  bahwa terdapat 32.223 pembunuhan pada tahun 2022, turun 9,7% dibandingkan tahun 2021. Tingkat pembunuhan per 100.000 penduduk di negara ini turun dari sekitar 28 pada tahun 2021 menjadi 25 pada tahun 2022.

Penurunan angka pembunuhan ini hasil dari pendekatan “dipeluk, bukan ditembak” atau “abrazos, no balazos” dalam bahasa Spanyol yang diinisiasi oleh Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador sejak Desember 2018.

Kebijakan ini menekankan pada menghindari konfrontasi terbuka dengan kartel narkoba, sambil mendanai program pelatihan dan beasiswa bagi pemuda di Meksiko. Pendekatan ini juga menjadi upaya untuk mengurangi kemiskinan dan menaikkan upah sebagai solusi parsial yang harapannya bisa menjadi solusi jangka panjang.

Meskipun pendekatan kebijakan ini dipuji, tapi tetap saja kesuksesan kebijakan ini terlalu singkat.

Karena meski sempat menurun, jumlah kasus pembunuhan di Meksiko tampaknya tidak mengalami perubahan pada paruh pertama tahun 2023 dimana terdapat 15.122 kasus pembunuhan. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 dimana total kasus pembunuhan ada 15.381.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel