Kisah di Balik Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin dari Shinsei Kamatechan

Kisah di Balik Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin dari Shinsei Kamatechan

Kisah di Balik Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Musik memang merupakan bentuk ekspresi yang kuat yang dapat menyampaikan berbagai emosi, pesan, dan cerita. Terkadang, musik juga dapat terinspirasi dari kejadian nyata yang tragis, mengejutkan, atau kontroversial.

Salah satu contohnya adalah lagu “Ruru-chan no Jisatsu Haishin” dari Shinsei Kamattechan, sebuah band rock asal Jepang yang terkenal dengan gaya eksentrik dan eksperimental. Penasaran dengan kisah di balik lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin?

Sebagai peringatan, ini adalah ulasan yang BERISI TOPIK YANG SANGAT SENSITIF, seperti DEPRESI dan BUNUH DIRI, jadi jangan lanjut membaca jika Anda sensitif terhadap topik seperti ini.

Lagu ini didasarkan pada kisah nyata seorang gadis berusia 14 tahun yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung sambil menyiarkan secara langsung saat-saat terakhirnya di internet.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi latar belakang, lirik, dan kisah di balik lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin.

Kisah di Balik Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin

Kisah di Balik Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin dari Shinsei Kamatechan - Lagu Ruru chan no Jisatsu Haishin
Image from MyAnimeList

Lagu ” Ruru-chan no Jisatsu Haishin ” atau kalau dibahasakan ke dalam bahasa Indonesia adalah Livestream Bunuh Diri Ruru ini dirilis pada tanggal 1 November 2019, sebagai bagian dari album kesembilan Shinsei Kamattechan yang berjudul “Tsugi no Hi ni Shinu Tame ni”.

Judul album yang berarti “Untuk Mati di Hari Berikutnya”, mencerminkan tema-tema gelap dan nihilistik dari band ini.

Kisah di balik lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin itu sendiri merupakan sebuah penghormatan kepada seorang gadis yang dikenal di dunia maya sebagai Rorochan_1999, yang menyiarkan langsung aksi bunuh dirinya pada tanggal 24 November 2013.

Ya benar… kisah di balik lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin adalah kisah nyata, jadi hormati. Oiya, band Jepang Shinsei Kamattechan ini adalah band yang sama yang menyanyikan “My War” opening dari musim terakhir anime Attack on Titan.

Kembali ke topik, Rorochan_1999 sendiri adalah seorang gadis Jepang yang mulai melakukan siaran langsung di situs web bernama Niconico, sebuah platform berbagi video yang populer di Jepang.

Dia dikenal karena perilakunya yang aneh dan berisiko, seperti menerobos lalu lintas, berdiri di tepian jalan, dan bermain dengan pisau.

Dia sering menerima komentar negatif dari para penontonnya, yang mendorongnya untuk melakukan aksi yang lebih berbahaya atau bahkan bunuh diri.

Beberapa dari mereka juga melecehkannya dengan informasi pribadi, seperti nama asli, alamat, dan sekolahnya.

Pada malam bunuh dirinya, Rorochan_1999 melakukan siaran langsung dari atap gedung apartemennya. Dia mengenakan topeng kucing dan hoodie, dan dia memiliki kamera yang terpasang di kepalanya.

Rorochan_1999 berbicara dengan pemirsanya, yang sebagian besar mengejeknya dan mendesaknya untuk melompat, seperti beberapa komentar dari live mengatakan “lakukan, saya yakin kamu tidak punya nyali, atau “lakukan, dan kamu akan menjadi legenda” seperti itu yang tersebar di forum-forum internet.

Dalam lagu ia digambarkan seperti mengatakan hal-hal “Saya penyihir yang berbicara dengan kucing” dan “Saya akan melakukan pertunjukan bunuh diri secara langsung dan membangun sebuah kuburan“.

Dia juga menyanyikan sebuah lagu berjudul “Nyan Nyan Nyan”, yang merupakan onomatope bahasa Jepang untuk mengeong kucing.

Setelah sekitar 30 menit melakukan siaran langsung, dia melompat dari gedung dan meninggal. Kematiannya disaksikan oleh ribuan orang secara online, beberapa di antaranya merekam dan membagikan videonya di situs web lain.

Tidak ada yang tahu apakah dia melakukannya secara sengaja atau tidak, tetapi sayangnya dia jatuh dan meninggal di rumah sakit tiga jam setelahnya.

Lagu karya Shinsei Kamattechan ini merupakan adaptasi musikal dari siaran langsung bunuh diri Rorochan_1999.

Liriknya sebagian besar diambil dari kata-katanya dan komentar para penontonnya. Lagu ini dinyanyikan dari sudut pandangnya, dan mengekspresikan kesepian, keputusasaan, dan pembangkangannya.

Menggabungkan elemen lagu “Nyan Nyan Nyan” dan suara kereta api, yang merupakan referensi ke Jalur Chuo, jalur kereta api di Tokyo yang terkenal sebagai tempat yang sering digunakan untuk bunuh diri.

Dalam lagu ini diakhiri dengan reff yang diulang-ulang, “Manusia-manusia itu, mereka sangat bodoh”, yang merupakan komentar sarkastik atas kekejaman dan ketidakpedulian penonton online.

Reaksi Khalayak dari Lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin

Lagu oleh Shinsei Kamattechan ini telah menerima reaksi yang beragam dari masyarakat. Beberapa orang memuji lagu tersebut karena nilai artistik dan dampak emosionalnya.

Mereka melihat lagu tersebut sebagai cara untuk menghormati kenangan Rorochan_1999 dan meningkatkan kesadaran akan isu bunuh diri online.

Mereka juga mengapresiasi keberanian dan kreativitas band ini dalam menangani topik yang sensitif dan kontroversial.

Di sisi lain, beberapa orang mengkritik lagu tersebut karena kurangnya rasa hormat dan kepekaan. Mereka melihat lagu tersebut sebagai cara untuk mengeksploitasi tragedi Rorochan_1999 dan mengagungkan tindakan bunuh dirinya.

Mereka juga mempertanyakan motif dan etika band tersebut dalam menggunakan nama asli dan detail dalam lagu tersebut.

Lagu karya Shinsei Kamattechan ini juga memicu diskusi tentang fenomena bunuh diri online dan isu-isu etika yang ditimbulkannya.

Bunuh diri online adalah tindakan membunuh diri sendiri sambil menyiarkannya di internet, baik secara langsung maupun direkam. Bunuh diri online bukanlah fenomena baru, karena sudah ada beberapa kasus yang terjadi sejak awal tahun 2000-an.

Namun, bunuh diri online menjadi lebih umum dan terlihat dalam beberapa tahun terakhir, karena meluasnya penggunaan media sosial dan platform streaming langsung.

Itulah dia ulasan tentang kisah di balik lagu Ruru-chan no Jisatsu Haishin. Lagu ini secara emosional adalah penghormatan pada kisah seorang livestreamer yang mengakhiri kisah hidupnya melompat dari Gedung apartemen, yang tragisnya juga didorong oleh komentar-komentar para penontonnya sendiri.

Sekian, terimakasih telah membaca ulasan ini, semoga tidak ada korban-korban selanjutnya dari kekejaman lingkungan sekitar dan komentar tidak sehat dalam dunia maya seperti apa yang dialami Rorochan_1999 ini.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel