Kisah Mike Hughes: Pura-Pura Jadi Kaum Bumi Datar Untuk Dapat Donasi

Kisah Mike Hughes: Pura-Pura Jadi Kaum Bumi Datar Untuk Dapat Donasi

Kisah Mike Hughes

DAFTAR ISI

Sediksi – Apakah kamu pernah mendengar tentang kisah Mike Hughes? Dia adalah seorang pemberani yang dikenal sebagai “Mad” Mike Hughes, yang mencoba membuktikan bahwa bumi itu datar dengan terbang menggunakan roket buatan sendiri.

Sayangnya, itu hanya kedok dan usahanya berakhir tragis saat roketnya jatuh dan naasnya kejadian itu menewaskannya pada tahun 2020.

Lalu siapa sebenarnya Mike Hughes dan apa motivasinya melakukan hal-hal gila ini? Mari kita simak kisah Mike Hughes dalam artikel ini.

Siapa itu Mike Hughes dan kisahnya

Kisah Mike Hughes: Pura-Pura Jadi Kaum Bumi Datar Untuk Dapat Donasi - Mike Hughes 1
Image from LosAngeles times

Mike Hughes lahir pada 9 Februari 1956 di Oklahoma City. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan balap motor. Pada tahun 2002, ia berhasil mencetak rekor dunia Guinness dengan melompat sejauh 103 kaki (31 meter) menggunakan mobil limusin Lincoln Town Car.

Ia juga pernah berencana untuk mencalonkan diri sebagai gubernur California pada tahun 2018. Saat meninggal, ia tidak memiliki kerabat dekat dan tinggal sendirian di Apple Valley, California3.

Hughes membangun roket pertamanya pada tahun 2014, dan terbang sejauh 1.374 kaki (419 meter) selama lebih dari satu menit di atas Winkelman, Arizona.

Namun, tidak ada video yang menunjukkan bahwa ia benar-benar ada di dalam roket saat meluncur. Hughes mengalami cedera parah akibat pendaratan.

Apa tujuannya berpura-pura jadi kaum bumi datar

Pada tahun 2016, Hughes mencoba menggalang dana untuk membuat roket baru, tetapi gagal dan hanya mengumpulkan $310. Kemudian, ia mengaku bahwa ia percaya bahwa bumi itu datar dan mendapat dukungan dari komunitas bumi datar.

Dengan taktiknya itu Ia berhasil mencapai target dana sebesar $7.875. Ia mengatakan bahwa ia ingin melakukan beberapa perjalanan roket, yang berpuncak pada penerbangan ke luar angkasa, di mana ia yakin ia akan bisa mengambil foto seluruh bumi sebagai cakram datar.

Namun, ternyata Hughes hanya menggunakan bumi datar sebagai trik PR untuk mendapatkan dana untuk roketnya. Menurut perwakilan hubungan masyarakatnya, Hughes sebenarnya tidak percaya dengan teori bumi datar dan hanya tertarik dengan eksperimen roket.

Mengutip dari Wired, orbituari tentang kisah Mike Hughes yang panjang dan kering di The New York Times, Los Angeles Times dan The Washington Post, semuanya secara mencolok menampilkan keyakinan Mike yang tidak berbahaya bahwa Bumi itu datar.

Sementara, yang pasti Mike adalah seorang ahli teori konspirasi par excellence. Dia yakin bahwa komplotan internasional bayangan menjalankan dunia ini. Dia pikir pendaratan di bulan itu adalah tipuan.

Bagaimana ia meninggal

Hughes meninggal pada 22 Februari 2020, saat mencoba meluncurkan roket buatan sendiri di dekat Barstow, California. Ia sedang merekam aksi tersebut untuk sebuah acara televisi Science Channel yang akan datang.

Sebuah video di media sosial menunjukkan sebuah roket ditembakkan ke langit lalu tak lama jatuh ke tanah di dekatnya.

Peluncuran pada hari Sabtu itu difilmkan sebagai bagian dari Homemade Astronauts, yakni serial TV baru tentang pembuat roket amatir yang kemudian akan ditayangkan di US Science Channel.

Menurut space, dengan bantuan rekannya yakni Waldo Stakes, Hughes berusaha untuk mencapai target ketinggian 5000 kaki (1.525 m) saat mengendarai roket bertenaga uapnya itu

Roketnya dilengkapi dengan parasut untuk mendarat dengan aman, tetapi dalam video peluncuran, parasut itu terlepas saat lepas landas, tampaknya roket itu dikerahkan terlalu dini dan roketnya jatuh dengan keras ke tanah.

Lalu setelahnya, dalam sebuah tweet, Science Channel mengatakan Hughes dinyatakan tewas di tempat kejadian dalam mengejar mimpinya.

Mad Mike dan asistennya membangun roket buatan sendiri di halaman belakang rumahnya, ia menghabiskan sekitar $18.000 atau sekitar 276 jutaan.

Itulah dia kisah Mike Hughes, kisah ini adalah contoh dari sisi gelap dari keingintahuan manusia. Ia rela mengorbankan nyawanya demi membuktikan sesuatu yang tidak masuk akal.

Meskipun ia mungkin memiliki bakat dan semangat yang luar biasa, namun ia juga membuat keputusan yang ceroboh dan berbahaya.

Semoga kematian Hughes menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mengejar impian kita.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel