Sediksi.com – Apakah pernah mendengar tentang Paul Karason, kisah seorang pria yang kulitnya berubah jadi biru? Ya… kamu tidak salah baca, dia tidak sedang memerankan peran sebagai smurf, atau memakai make up, tapi ini adalah sebuah fenomena langka.
Dia adalah seorang pria Amerika yang menderita kondisi medis yang disebut argyria. Argyria adalah akibat dari konsumsi berlebihan logam mulia, seperti perak, yang dapat mengakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan perubahan warna kulit.
Paul Karason mengalami hal ini setelah menggunakan perak cair sebagai obat untuk berbagai masalah kesehatan, seperti sinusitis, dermatitis, asam lambung, dan lain-lain.
Penasaran bagaimana selengpaknya tentang Paul Karason, kisah seorang pria yang kulitnya berubah jadi biru? Simak kisahnya berikut ini.
Paul Karason, Kisah Seorang Pria yang Kulitnya Berubah Jadi Biru
Paul Karason lahir pada tahun 1950 di Bellingham, Washington, dengan kulit putih bersih dan bercak hitam. Dia memiliki rambut pirang dan mata cokelat.
Sebenarnya pada awalnya selama hidup lebih dari 40 tahun, ia adalah pria normal pada umumnya, yang tampak seperti seorang anak laki-laki biasa dan seperti kebanyakan orang yang bertambah tua, rambut Karason juga memutih
Mengutip dari laman ABC News dari tulisan berjudul Feeling Blue Over Skin Color, pada tahun 2007, dia mulai mengalami perubahan pada kulitnya. Ia mengatakan pada awalnya tidak menyadarinya, hingga seorang teman lama berkunjung
“Dan dia melihat saya dan berkata, ‘Apa yang ada di wajahmu?’ ‘Saya tidak punya apa-apa di wajahku” cerita dari Karason.
Lalu lanjut dari temannya itu “Sepertinya kamu memakai riasan kamuflase atau semacamnya”. “Dan astaga, dia masuk dan kulitnya sangat putih, seperti saya dulu. Saat itulah saya tersadar” kata Karason.
Seperti yang telah disebut di atas tadi, kulit biru Paul Karason adalah hasil dari sindrom medis langka yang dikenal sebagai argyria, atau akibat dari keracunan perak.
Kisah seorang pria yang kulitnya berubah jadi biru ini karena mulanya ia menggunakan perak sebagai bentuk pengobatan alternative, tanpa menyadarinya apa yang mungkin terjadi pada kulitnya.
Konsumsi perak ini ia mulai pada satu dekade sebelumnya, sekitar 1990-an, ketika ia melihat sebuah iklan di new-age magazine yang menjanjikan kesehatan dan peremajaan melalui koloid perak.
“Itu adalah bunga aster dalam segelas air,” kenangnya. “Ceritanya, bunga aster itu telah dikeringkan sebelum dimasukkan kembali ke dalam air. Dan [sekarang] bunga itu terlihat seperti bunga aster yang baru dipetik.”
Karason kemudian membeli peralatan untuk membuat koloid perak – minuman rumahan yang terbuat dari partikel perak mikroskopis yang tersuspensi dalam air. Untuk sementara waktu, dia minum setidaknya 10 ons sehari.
Pada bulan-bulan pertama, dia tidak melihat perubahan pada warna kulitnya. Namun ada perubahan pada kesehatannya.
“Masalah asam lambung yang saya alami hilang sama sekali,” katanya. “Saya menderita radang sendi di bahu saya yang sangat parah sehingga saya tidak bisa membuka kaus. Dan hal berikutnya yang saya tahu, penyakit itu hilang begitu saja.”
Mengutip dari laporan Grunge, yang berjudul The True Story of Paul Karason, The Man Whose Skin Slowly Turned Blue, mulai setelah itu pada 2007, Karason mulai menghindari keluar di depan umum karena cara orang memperlakukannya berdasarkan penampilannya.
Ia akhirnya pindah beberapa kali, dan berbicara dengan media untuk memperlakukannya dengan lebih baik. Tak hanya soal pandangan sosial, tetapi perubahan terhadap kulitnya juga mempersulit kehidupannya.
Insie Edition, melaporkan bahwa memiliki kulit biru terus mempersulit kehidupan Karason. Pada tahun 2012, dia mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, karena orang-orang tidak mau memperkejakan seseorang berkulit biru.
Soal percintaan juga kandas; ia dan tunangannya putus. Karason mulai mengalami masalah jantung, dan ia menderita kanker prostat.
Karason kehilangan tempat tinggal dan pindah dari California ke Washington. Dia kemudian tinggal di The Lighthouse Mission Shelter untuk sementara waktu. Lalu ia bertemu kembali dengan seorang wanita dari kampung halamannya di Bellingham, dan mereka mulai berkencan.
Paul Karason meninggal dunia pada usia 62 tahun setelah mengalami serangan jantung akibat pendarahan paru-paru akibat argyria. Dia meninggalkan warisan bagi dunia internet sebagai sosok “Papa Smurf”, seorang pria biru yang menjadi viral karena penampilannya yang unik dan kontroversial.
Itulah Paul Karason, kisah seorang pria yang kulitnya berubah jadi biru adalah salah satu contoh dari dampak negatif dari penggunaan produk-produk makanan atau suplemen makanan tanpa hati-hati atau tanpa informasi lengkap tentang manfaat dan risikonya bagi kesehatan kita.