Legenda Krampus: Mitos dan Tradisi Natal yang Menakutkan

Legenda Krampus: Mitos dan Tradisi Natal yang Menakutkan

Legenda Krampus

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Natal merupakan waktu yang penuh dengan kegembiraan, keajaiban, dan kebaikan, juga sosok yang memeriahkannya, Sinterklas. Namun, di beberapa negara Eropa, ada juga sosok yang menimbulkan ketakutan, kegelapan, dan kejahatan.

Ini tentang legenda Krampus, makhluk mitologi yang digambarkan sebagai setengah kambing, setengah iblis, yang menghukum anak-anak yang berperilaku buruk atau nakal saat Natal, kebalikan dari sosok Sinterklas.

Lalu siapa sebenarnya dan bagaimana asal-usul dari legenda Krampus ini? Nah, dalam artikel ini akal mengulas lebih dalam. Jadi simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Tentang Legenda Krampus

Legenda Krampus: Mitos dan Tradisi Natal yang Menakutkan - Krampus
Image from Beliefnet

Sebenarnya legenda krampus berakar dari mitologi suku Nordik, ia adalah sosok putra dari Hel. Hel ini adalah dewa dunia bawah.

Namanya berasal dari bahasa Bavaria “Krampn”, yang berarti mati atau busuk, juga dalam bahasa Jerman “krampen“, yang berarti cakar.

Krampus digambarkan memiliki tanduk panjang, janggut lebat, lidah menjulur, mata merah, dan gigi tajam. Dia juga membawa rantai, lonceng, seikat ranting, dan karung atau keranjang untuk memukul dan membawa anak-anak nakal.

Krampus dan St. Nicholas adalah mitra, seperti dua karakter dalam sebuah cerita, di mana St. Nicholas memberikan hadiah kepada anak-anak yang baik, sedangkan Krampus adalah sisi sebaliknya.

Krampus akan mengingatkan anak-anak atau bahkan menghukum mereka yang berberilaku tidak baik. Santo Nicholas datang pada tanggal 6 Desember, yang dikenal sebagai Nikolaustag, untuk memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik.

Sedangkan Krampus datang pada malam sebelumnya, yang dikenal sebagai Krampusnacht, untuk menghukum anak-anak yang berperilaku buruk.

Dalam legenda Krampus, mengatakan ia tidak hanya memberikan peringatak kepada anak-anak nakal, akan tetapi hukumannya sangat kejam, hingga ia akan menyeret anak-anak nakal ke sarangnya, atau bahkan membawa mereka ke neraka.

Legenda Krampus adalah bagian dari tradisi Natal di beberapa negara Eropa, terutama di Jerman, Austria, Hungaria, Slovenia, dan Republik Ceko.

Tradisi Krampus

Ada salah satu tradisi yang paling terkenal dan lebih modern, yang melibatkan Krampus adalah Krampuslauf, atau “Krampus Run”, di mana para peserta berpakaian dan berdandan seperti Krampus, dan berlarian di jalan-jalan untuk menakut-nakuti orang-orang.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh pria muda yang mabuk, yang sering kali berperilaku kasar dan tidak sopan. Mereka akan mencambuk, mencubit, atau menarik rambut orang-orang yang mereka temui, terutama wanita. Mereka juga akan mencari anak-anak nakal untuk dihukum.

Tradisi lain yang melibatkan Krampus adalah pertunjukan teater yang disebut Perchtenlauf, di mana para peserta memerankan berbagai karakter mitologi, termasuk Krampus.

Pertunjukan ini biasanya dilakukan di musim dingin, untuk mengusir roh-roh jahat dan membawa kesuburan. Para peserta akan mengenakan kostum dan topeng yang menyeramkan, dan membawa alat musik dan peralatan pertanian. Mereka akan berkeliling dari rumah ke rumah, untuk memberikan berkat atau kutukan, tergantung pada perilaku penghuni rumah.

Dari legenda Krampus, selain yang disebutkan tadi, ada juga tradisi yang disebut Krampuskarten, atau kartu Krampus, di mana orang-orang mengirimkan kartu ucapan Natal yang bergambar Krampus kepada teman atau keluarga mereka.

Kartu-kartu ini biasanya menampilkan gambar Krampus yang sedang mengejar, memukul, atau menculik anak-anak atau wanita.

Kartu-kartu ini dimaksudkan sebagai lelucon atau sindiran, dan sering kali disertai dengan pesan seperti “Gruss vom Krampus” (Salam dari Krampus) atau “Brav sein” (Jadilah baik).

Itulah dia ulasan mengenai legenda Krampus, ia adalah salah satu legenda dan tradisi Natal yang paling unik dan menarik di dunia.

Meskipun tampak menakutkan dan kejam, Krampus sebenarnya memiliki makna yang mendalam, yaitu untuk mengingatkan kita tentang pentingnya berperilaku baik dan menghormati orang lain.

Krampus juga merupakan simbol dari keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan, cahaya dan gelap, dan hidup dan mati.

Pada akhirnya, kisah dari Krampus ini yang bermula dari dongeng Nordik, dan Jerman kuno masih menarik bagi banyak orang, dan ini mengingatkan kita tentang Natal juga masih memiliki banyak sisi yang berbeda, ada yang menyenangkan dan ada pula yang menakutkan dan menyeramkan.

Semoga artikel ini menambah wawasanmu, sekian, terimakasih telah membaca.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel