Sediksi.com – Semua anak pasti suka aktivitas bermain. Selain mengasyikkan, bermain ternyata juga bisa menjadi media pembelajaran yang mudah diterapkan dalam membantu tumbuh kembang anak. Salah satunya melalui mainan sensory play homemade yang pembuatannya mudah.Â
Sensory play adalah jenis aktivitas bermain yang memberikan stimulasi pada seluruh panca indra anak, baik itu indra peraba (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung), dan pengecap (lidah). Di samping itu, sensory play juga mencakup gerakan, keseimbangan, dan kesadaran spasial. Tentunya mainan ini sangat bagus diterapkan bahkan sejak anak masih dalam usia bayi sekalipun.
Beberapa manfaat dari sensory play di antaranya adalah dapat melatih perkembangan otak, meningkatkan bonding dengan orang tua, dan melatih perkembangan bahasa baik motorik kasar halus, kognitif, kreatifitas, bersosialisasi, dan kecerdasan emosi.Â
Nah dari pada beli mainan, ini dia beberapa ide mainan sensory play homemade yang bisa untuk dicoba dengan mudah di rumah dan pastinya bermanfaat. Check it out!
Ide Mainan Sensory Play Homemade untuk Bayi
Mainan yang digantung
Walaupun bayi belum memiliki kemampuan indra yang sempurna. Melatih indra penglihatan melalui aktivitas sensorik bagus untuk diterapkan. Salah satu caranya ialah dengan memasang mainan atau boneka gantung sekitar 30 cm dari penglihatan bayi dengan posisi telentang.
Selain itu, mainan yang digantung bisa divariasikan dengan bunyi-bunyian yang sekaligus bisa juga membantu melatih indra pendengaran anak.Â
Finger painting
Selanjutnya ide sensory play yang mudah dilakukan di rumah ialah finger painting. Melalui aktivitas ini, dapat melatih fokus indera penglihatan anak sekaligus indera perabanya.
Hanya dengan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah seperti kertas, pewarna cat dan plastik. Ide mainan sensory play homemade ini mudah banget lho.
Untuk catnya, agar aman buat saja sendiri yakni cukup dengan memanaskan tepung maizena, gula, garam dan air menjadi satu hingga berbentuk kental. Lalu tambahkan pewarna makanan. Terakhir, letakkan cat di atas kertas, lalu masukkan ke plastik bening.Â
Jelly sensory
Tekstur kenyal dari Agar-agar juga bisa menjadi sensory play yang bagus untuk dicoba. Tidak hanya melatih indra peraba dengan meremasnya sampai hancur, untuk lebih meningkatkan rasa penasaran anak bisa digabungkan dengan mengubur beberapa mainan seperti action figure kesukaannya. Sehingga anak semakin termotivasi untuk bereksplorasi dengan aktivitas sensory play ini.Â
Water sensory
Gak mau ribet, ini dia salah satu ide mainan sensory play homemade yang paling mudah untuk dilakukan. Tidak hanya menyenangkan, bermain air bisa ternyata juga bisa membantu dalam eksplorasi pancaindra pada anak.
Hanya dengan memanfaatkan baskom kecil dan air untuk melakukannya, anak dapat merasakan air dengan tangan, mendengar deburan dari benda yang dimasukkan, dan bahkan melihat bagaimana air itu bergerak.
Bermain dengan beras
Tekstur beras yang unik dapat meningkatkan rasa penasaran anak untuk menyentuhnya. Cara ini bisa menjadi salah satu ide aktivitas sensorik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan indra peraba anak. Untuk menarik perhatian lebih, beras dengan bentuk dan warna yang monoton bisa di kreasikan dengan penambahan warna.
Bermain ini bisa merangsang indra penglihatan dan peraba. Selain itu, bermain beras juga bisa meningkatkan imajinasi anak dengan mengajaknya melukis diatas beras.Â
Contoh Sensory Play Anak 1 Tahun Keatas
Playdough dari tepung
Playdough memang dikenal sebagai salah satu permainan edukatif yang bagus untuk melatih sensorik anak. Alih-alih membelinya, membuatnya dari bahan yang ada di rumah tentunya akan jauh lebih hemat dan pastinya aman. Cukup hanya gunakan tiga bahan sederhana yakni tepung, pewarna makanan dan sedikit air.
Playdough homemade bisa diaplikasikan dan cocok untuk membantu mendorong kreativitas, imajinasi dan pastinya indra peraba anak.Â
Membuat alat musik
Selanjutnya anak yang sudah memasuki usia 1 tahun, latihan sensori pendengaran bisa dilakukan dengan membuat alat musik dari bahan-bahan yang ada di rumah. Salah satunya ialah membuat marakas.
Cara membuat mainan sensory play homemade ini cukup mudah, cukup dengan memasukkan beras, atau biji-bijian seperti kacang hijau, atau pasir ke dalam botol bekas lalu tutup rapat botol. Biarkan anak mengeksplor suara yang dihasilkan dari setiap botol yang di guncangnya.
Zipper Board
Jika anak memiliki kesulitan dalam proses berkonsentrasi, aktivitas satu ini akan cocok untuk dicoba. Hanya dengan membutuhkan bahan sederhana yakni kardus atau karton bekas, lem super dan resleting bekas atau baru dengan warna beragam. Lalu tempelkan resleting tersebut di atas kardus.
Biarkan anak asyik membuka tutup resleting tersebut untuk melatih motorik halus dan melatih konsentrasinya.
Selain itu, permainan ini juga bisa melatih life skill-nya, dimana kedepannya kalau ada resleting di bajunya, ia bisa melakukannya sendiri.
Membuat kolase dari biji-bijian
Kegiatan membuat kolase adalah salah satu cara yang biasa dilakukan dalam melatih sensorik anak. Selain menggunakan kertas atau kardus, biji-bijian bisa menjadi alternatif lain yang bagus untuk diterapkan dalam membuat permainan kolase.
Cukup siapkan lem, papan atau kardus yang sudah di gambar (hewan, mobil atau lainnya) dan, biji-bijian (kacang hijau, jagung atau lainya).
Melalui permainan kolase ini tentunya dapat bermanfaat untuk melatih motorik halus, meningkatkan kreativitas, melatih konsentrasi, mengenal warna, mengenal bentuk, melatih problem solving, melatih ketekunan dan meningkatkan kepercayaan diri pada anak.
Papan tekstur
Terakhir, ide mainan untuk melatih sensorik anak ialah dengan membuat papan tekstur. Hanya menggunakan papan dan beberapa jenis benda yang memiliki tekstur seperti bulu palsu, bubble wrap, aluminium foil, amplas, kapas atau lainnya bisa disesuaikan kebutuhan. Dengan membiarkan anak menyentuh ragam benda tersebut satu per satu, dapat merangsang serta melatih indra perabanya.
Itu dia rangkuman beberapa ide sensory play yang bisa dibuat dengan mudah sendiri di rumah, dan pastinya bagus dalam membantu tumbuh kembang anak. Gimana, ide yang bagus bukan?