Maksud dari Sudut Pandang dalam Sebuah Cerita

Maksud dari Sudut Pandang dalam Sebuah Cerita

maksud dari sudut pandang

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam suatu narasi, terdapat elemen penting untuk membentuk cerita, salah satunya ialah sudut pandang. Apa maksud dari sudut pandang?

Sudut pandang adalah metode di mana seorang penulis memposisikan dirinya dalam cerita. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan suatu teknik penceritaan yang dapat menghasilkan nuansa dan pendekatan naratif yang berbeda.

Kalau ingin membuat sebuah cerita, tetapi bingung menempatkan “point of view” atau bagaimana membuat sudut pandang agar alurnya terlihat menarik, artikel di bawah ini cocok untuk kamu!

Pengertian Sudut Pandang Menurut Para Ahli

Sudut pandang adalah perspektif yang digunakan oleh seorang penulis untuk mengarahkan narasi cerita yang sedang dibuatnya. Sudut pandang ini memiliki peran penting dalam memberikan kehidupan pada cerita, menghindarkan kesan monoton, dan memastikan kelancaran alur cerita.

Para ahli memberikan pengertian yang lebih rinci mengenai sudut pandang dalam cerpen, antara lain:

Aminudin

Sudut pandang adalah cara seorang pengarang menghadirkan tokoh-tokoh atau pelaku dalam dongeng yang disampaikan atau dapat dijelaskan.

Atar Semi

Sudut pandang adalah titik kisah yang menentukan penempatan dan posisi pengarang dalam ceritanya. Ada empat jenis sudut pandang, yaitu pengarang sebagai tokoh, pengarang sebagai tokoh sampingan, pengarang sebagai orang ketiga, dan pengarang sebagai narator.

Heri Jauhari

Menurut Heri, sudut pandang juga dapat disebut sebagai pusat naratif yang berfungsi untuk menentukan gaya dan corak cerita. Kepribadian dan karakter narator menjadi penentu bagi dongeng yang disajikan kepada pembaca atau pendengar.

Dalam proses pembuatan cerita, keputusan penulis dalam menentukan siapa yang akan menceritakan kisah menjadi faktor penentu isi dari cerita tersebut.

Montaqua dan Henshaw

Sudut pandang membedakan siapa yang menentukan struktur gramatikal naratif dan siapa yang menceritakan. Identitas pencerita dalam dongeng menjadi aspek penting, karena pencerita yang berbeda juga akan memberikan pandangan yang berbeda terhadap objek-objek dalam cerita.

Macam-macam Sudut Pandang

maksud dari sudut pandang
Miracalize Media

Pada dasarnya, dalam teori sastra, sudut pandang dibagi menjadi dua kategori utama, yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti “aku,” “saya,” atau “kami” (jamak). Dalam penggunaan sudut pandang ini, pembaca dianggap sebagai tokoh dalam cerita dan diharapkan merasakan setiap adegan di dalamnya.

Sudut pandang orang pertama terbagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan. Sudut pandang orang pertama-tokoh utama membuat penulis menjadi tokoh utama cerita, sementara sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan melibatkan tokoh “aku” sebagai peran pendukung.

Sudut Pandang Orang Ketiga

Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan adalah “dia,” “ia,” atau nama tokoh, dan “mereka” (jamak). Perbedaan utama antara sudut pandang orang pertama dan ketiga terletak pada kebebasan peran di dalam cerita. Sudut pandang orang ketiga tidak memungkinkan penulis untuk memasukkan dirinya ke dalam cerita seperti pada sudut pandang orang pertama.

Sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi sudut pandang orang ketiga serba tahu atau mahatahu dan sudut pandang orang ketiga pengamat. Sudut pandang orang ketiga serba tahu mencakup semua aspek terkait tokoh utama, sementara sudut pandang orang ketiga pengamat hanya memberikan informasi sebatas pengetahuan yang dimiliki pengamat tentang tokoh.

Sudut Pandang Campuran

Secara umum, ada satu jenis sudut pandang tambahan, yaitu sudut pandang campuran. Dalam sudut pandang ini, penulis dapat menggabungkan elemen sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Penulis dapat beralih antara berada di dalam cerita tanpa menjadi tokoh utama dan berada di luar cerita sebagai pengamat yang memiliki pengetahuan menyeluruh.

Contoh Sudut Pandang

Sudut pandang dalam sebuah narasi dapat memengaruhi cara cerita disampaikan. Dalam contoh-contoh di atas, berikut adalah ilustrasi dari setiap jenis sudut pandang:

Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut Pandang sebagai Tokoh Utama

“Aku sedang melihat ke lemari baju yang ada di pojok ruangan. Di pintu lemari tersebut, terdapat stiker bergambar idolaku. Kini, stiker tersebut sudah memudar…”

Sudut Pandang sebagai Tokoh Sampingan

“Brak! Sesekali aku dibuat terkejut dengan suara jendela di samping kamarku. Maria pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Maria adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak lelaki menyukainya.”

Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut Pandang Serba Tahu

“Sudah 6 bulan ini Rachel terjun ke dunia modeling. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan berlinang air mata.”

Sudut Pandang Pengamat

“Entah apa yang terjadi padanya seminggu belakangan ini. Pulang dari sekolah langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan belakangan ini. Mungkinkah sebabnya karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh kedua orangtua?”

Sudut Pandang Campuran

“Namaku Budi, aku terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Ibuku membuka warung sembako, sementara ayahku bekerja sebagai buruh pabrik. Kehidupanku berbanding terbalik dengan Nata, yang hidup berkecukupan, bahkan lebih. Dengan segala kemewahan yang ia punya, Nata merasa tidak perlu bekerja lagi untuk menghidupi keluarganya. Meski begitu, aku tetap merasa bersyukur akan kehidupan yang kujalani bersama keluargaku.”

Bagaimana, Sodik? Sudah paham mengenai maksud dari sudut pandang, kan? Kamu bisa menentukan “dengan siapa” ceritamu berjalan.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel