Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Setiap tahun pada tanggal 10 November, masyarakat memperingatinya sebagai Hari Pahlawan.

Sudahkah kamu tahu mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Tentu saja ini berkaitan dengan peristiwa Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945 silam.

Lalu, simak alasan mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan berikut ini.

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan?

10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh masyarakat Indonesia.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan telah ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Adapun penetapan Keppres tersebut dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 November 1945 di Surabaya.

Jadi, mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Jawabannya, untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang di peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Sekarang, mari kita cari tahu tentang sejarah singkat peristiwanya dan latar belakang Hari Pahlawan.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November

Melansir dari laman Kemdikbud, disebutkan bahwa pada tanggal 10 November 1945 telah terjadi pertempuran besar di Surabaya.

Pertempuran itu terjadi antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Peristiwa pertempuran di Surabaya sekaligus menjadi perang pertama pasukan Indonesia dengan bangsa asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sekaligus, menjadi pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Kemerdekaan Indonesia yang menjadikan simbol perlawanan Indonesia pada kolonialisme.

Kronologi Pertempuran di Surabaya bermula dari perseteruan perobekan bendera di Hotel Yamato.

Bermula dari kedatangan sekelompok Belanda yang mengibarkan bendera Belanda ke Hotel Yamato. Hal itu, lalu membuat kesal masyarakat Surabaya.

Beberapa pemuda pun langsung menaiki Hotel Yamato dan merobek bendera Belanda yang berwarna merah, putih dan biru, kemudian hanya menyisakan bagian merah dan putihnya saja.

Pertempuran lalu berlanjut terjadi antara masyarakat Surabaya dan pasukan sekutu Inggris pada 27 Oktober hingga 30 Oktober 1945.

Pasukan sekutu Inggris yang dipimpin Jenderal Mallaby meninggal dunia pada 30 Oktober 1945, yang lalu digantikan oleh Jenderal Robert Mansergh.

Jenderal tersebut mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya pada 9 Oktober 1945 yang bunyinya pimpinan Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri dan menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat, serta seluruh senjata pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan pada Inggris.

Hal itu ditolak oleh pihak Indonesia yang membuat pertempuran terjadi dimulai dari pasukan Inggris melancarkan serangan pada 10 November 1945 di pagi hari.

Pasukan sekutu langsung menyerang kota Surabaya dan dihadang oleh rakyat Surabaya. Pertempuran dahsyat itu menyebabkan 20.000 korban jiwa dari rakyat Surabaya dan pihak sekutu sekitar 1.500 korban jiwa.

Diperkirakan pejuang yang ikut terlibat pada pertempuran itu sekitar 20.000 pasukan TKR yang datang dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan para rakyat yang jumlahnya mencapai 140.000 orang.

Pertempuran Surabaya itu terjadi selama tiga minggu. Dalam usaha melawan sekutu, arek-arek Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo mengumandangkan pidato berapi-api untuk membangkitkan semangat rakyat Surabaya demi bisa melawan dan mengusir penjajah.

Satu tahun pasca kejadian tersebut, presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Makna Hari Pahlawan

Selanjutnya, makna Hari Pahlawan bagi masyarakat Indonesia dalam artian mengajarkan keteladanan kepada kita akan kegigihan, semangat, jiwa pantang menyerah, dan tanggung jawab.

Para pahlawan dan pejuang bangsa di peristiwa pertempuran Surabaya, rela mati-matian mengorbankan raga dan jiwa mereka untuk mengusir sekutu. Terlebih kala itu, Indonesia baru saja merdeka. Tentu saja, rakyat tidak ingin kembali dijajah dan hidupp dalam kesengsaraan.

Hal tersebut, mengajarkan pada generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta selalu saling sayang menyangi antar sesama masyarakat.

Marilah di peringatan Hari Pahlawan ini selain mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan, kita juga merefleksikan diri terhadap sumbangsih apa yang sudah kita beri untuk kemajuan bangsa.

Selain itu, mari terus sama-sama hidup dalam kerukunan di tengah perbedaan masyarakat.

Itulah penjelasan lengkap mengenai mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Semoga jawaban dan ulasan di atas membantu ya!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel