Mengapa Gaji Pertama Seseorang Penting Untuk Karir Mereka?

Mengapa Gaji Pertama Seseorang Penting Untuk Karir Mereka?

Perekrut biasanya akan memasukkan beberapa hal dalam paket gaji yang mereka tawarkan. Fasilitas yang diperoleh bisa berupa asuransi hingga pelatihan. Memang itu tampak membuat besaran uang yang diterima seseorang lebih sedikit. Soal ini, coba pertimbangkan baik-baik.
Mengapa Gaji Pertama Seseorang Penting Untuk Karir Mereka?

DAFTAR ISI

Setelah berjuang untuk menuntaskan pendidikan, lumrah belaka jika seseorang mengharapkan bisa segera memulai karir mereka. Beruntung jika mereka segera memperoleh pekerjaan yang memberi gaji pertama yang lumayan. Tetapi, jumlah uang dalam besaran gaji seseorang itu dipengaruhi banyak hal, misalnya keterampilan hingga latar belakang.

Sesungguhnya, gaji pertama itu mencerminkan bagaimana seseorang menilai diri mereka sendiri. Memiliki ekspektasi tinggi tentu baik, selama masuk akal. Fresh graduate, toh, memiliki kesempatan untuk melakukan negosiasi gaji saat mereka melakukan wawancara kerja.

Di sisi lain, perekrut juga berhak menilai berapa besaran gaji yang bakal diterima seseorang berdasarkan kemampuan mereka. Itulah mengapa negosiasi gaji pertama itu penting agar kedua pihak sama-sama untung.

Nominal gaji pertama akan membuat seseorang mengerti berapa nilai mereka, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga nilai mereka di mata perekrut. Maka, ada beberapa pertimbangan yang kiranya perlu kamu catat sebelum melakukan negosiasi gaji pertamamu.

Mengapa gaji pertama itu penting untuk karir seseorang?

Riset standar gaji di bidangmu

Sulit menentukan standar gaji yang bisa dijadikan patokan. Gaji seseorang ditentukan oleh banyak hal. Untuk menyebut sedikit di antaranya ialah, pada bidang apa seseorang bekerja, posisi, skala bisnis hingga besaran upah minimum. Itulah mengapa memiliki pengetahuan dasar terkait besaran gaji di bidang yang kamu geluti tidak pernah salah.

Seseorang bisa memulainya dengan melakukan riset kecil-kecilan soal gaji di bidang yang sama. Misalnya, jika seseorang ingin bekerja sebagai seorang jurnalis, ia bisa mencari tahu dari internet maupun pengalaman orang-orang yang memulai lebih awal di bidang tersebut.

Riset kecil-kecilan itu juga bisa membantu seseorang untuk memperoleh gambaran apa yang akan mereka kerjakan dan seberapa besar mereka akan dibayar. Dengan itu, seseorang akan memahami berapa besaran gaji pertama mereka. Dan, setelahnya, berapa besaran gaji yang bisa mereka peroleh di masa depan.

Tolok ukur kemampuan

Seseorang baru saja lulus dari kampus ternama, tetapi tidak memiliki banyak pengalaman. Keterampilannya pun pas-pasan. Jika ia meminta gaji yang kelewat tinggi, ia mungkin saja bakal berakhir menjadi lelucon.

Modal ijazah dari kampus ternama dengan IPK mentereng enggak menjamin seseorang akan memperoleh gaji pertama yang cukup besar. Punya modal semacam itu tentu bagus, tetapi punya keterampilan dan pengalaman akan meningkatkan daya tawar seseorang. Saat ini, punya keterampilan mumpuni membuat seseorang lebih dipertimbangkan oleh perekrut, dan selanjutnya gaji yang bisa mereka peroleh.

Setidaknya, kenali potensi dirimu sebelum melakukan negosiasi gaji. Sekiranya portofolio yang kamu miliki kurang mentereng, untuk sementara usahakan gaji pertamamu sedikit di bawah standar, dan luangkan waktu untuk pengembangan diri. Jika kamu punya keterampilan dan pengalaman cukup oke, pergunakan kesempatan itu untuk, dengan rendah hati, negosiasi gaji sesuai dengan ekspektasimu.

Mengapa Gaji Pertama Seseorang Penting Untuk Karir Mereka?
Image from Pixabay

Pertimbangkan penawaran gaji pertama

Perekrut biasanya akan memasukkan beberapa hal dalam paket gaji yang mereka tawarkan. Fasilitas yang diperoleh bisa berupa asuransi hingga pelatihan. Memang itu tampak membuat besaran uang yang diterima seseorang lebih sedikit. Soal ini, coba pertimbangkan baik-baik.

Tidak ada salahnya kok untuk mempertimbangkan penawaran itu. Pada momen ini, seseorang perlu mempertimbangkan dengan cermat peluang apa saja yang bisa mereka peroleh jika ada jaminan asuransi kesehatan, misalnya. Atau, perekrut bersedia memberimu sejumlah uang dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Di awal karir, pelatihan yang diperoleh itu barangkali sama pentingnya dengan besaran uang dalam gaji pertama.

Seseorang, misalnya, bisa mempertimbangkan antara memperoleh gaji pertama 6 juta rupiah tanpa ada paket lainnya; atau gaji pertama 5 juta rupiah dengan jaminan asuransi ataupun kesempatan mengikuti pelatihan. Mengingat ini masih dalam tahap awal karir, pertimbangkan mana yang bisa memberimu kesempatan untuk mengembangkan diri.

Memasang benchmark gaji

Gaji pertama seseorang kerap mencerminkan keterampilan dan pengalaman seseorang. Itu bisa membantu seseorang untuk menentukan gaji mereka dalam perkembangan karirnya.

Seiring karirnya, seseorang mestinya akan kian terampil dan memperoleh pengalaman. Lumrah belaka jika kemudian mereka menginginkan kenaikan gaji. Umumnya, gaji seseorang akan naik seturut keterampilan dan pengalaman mereka.

Itulah mengapa gaji pertama itu penting untuk menjadi bekal mereka melakukan negosiasi gaji. Setidaknya, membantu membantu menentukan berapa persen kenaikan gaji yang mereka inginkan dari gaji pertama. Jika keterampilan dan pengalaman seseorang meningkat signifikan, daya tawar dan kepercayaan diri mereka tentu juga akan naik.

Dengan memiliki benchmark gaji, seseorang diasumsikan telah melakukan tiga hal di atas. Ia telah memahami bagaimana bidang mereka bekerja, berapa besaran gaji di bidang tersebut, maupun mengerti nilai dan potensi mereka. Benchmark gaji itu bisa menjadi patokan untuk memutuskan apakah gaji seseorang layak mereka terima sesuai dengan kemampuan dan usaha mereka.

***

Tidak perlu khawatir sekiranya gaji yang kamu peroleh tidak sesuai ekspektasi. Gaji pertama barangkali tidak selalu sesuai ekspektasi. Setidaknya, kamu telah belajar di awal karir bahwa selalu ada cara untuk mempelajari sesuatu sekaligus meningkatkan potensi diri.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel