Mengenal Selat Muria: Jalur Perdagangan Laut yang Kini Menjadi Daratan

Mengenal Selat Muria: Jalur Perdagangan Laut yang Kini Menjadi Daratan

Mengenal Selat Muria

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Selat Muria adalah sebuah nama yang mungkin jarang terdengar di telinga kita. Namun, selat ini memiliki peran penting dalam sejarah dan geografi Pulau Jawa.

Mari mengenal Selat Muria yang dulunya adalah sebuah wilayah perairan, memisahkan antara daratan utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria, yang dulu merupakan pulau, sampai abad ke-17.

Selat ini pernah menjadi jalur transportasi dan perdagangan yang ramai dilalui, yang menghubungkan masyarakat Jawa Kuna dengan masyarakat pulau-pulau lain.

Lalu bagaimana selat ini bisa ada, dan bagaimana pula selat ini bisa hilang? Mari kita simak ulasan mengenal Selat Muria berikut ini.

Mengenal Selat Muria

Mengenal Selat Muria: Jalur Perdagangan Laut yang Kini Menjadi Daratan - Selat Muria
Image from Blogspot

Untuk mengenal Selat Muria, mari ketahui letaknya terlebih dahulu, selat ini terletak di sebelah utara Pulau Jawa, di antara Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan Rembang di sisi barat, dan Kabupaten Jepara di sisi timur.

Selat ini menghubungkan antara Laut Jawa di utara dengan Laut Jawa di selatan. Selat ini memiliki lebar sekitar 20 km dan panjang sekitar 40 km. Selat ini berada di dataran non-struktur utama, yang artinya diperkirakan dalam sebuah periode pada masa lalu kawasan tersebut merupakan lautan.

Di tengah-tengah selat ini, terdapat sebuah pulau yang disebut Pulau Muria. Pulau ini memiliki bentang alam yang beragam, dengan Gunung Muria sebagai gunung bertipe stratovolcano yang terletak di tengah-tengah.

Sedangkan di bagian selatan terdapat perbukitan Patiayam yang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Muria pada masa lalu.

Fungsi Selat Muria Saat Zaman Kerajaan

Mengenal Selat Muria: Jalur Perdagangan Laut yang Kini Menjadi Daratan - 940ef22842da50d7c5df53404f6dfbe0
Image from History Maps

Ini bukan hanya selat biasa, Selat Muria memiliki fungsi strategis sebagai jalur transportasi dan perdagangan saat zaman kerajaan.

Selat ini menjadi pintu gerbang bagi masyarakat Jawa Kuna untuk berhubungan dengan masyarakat pulau-pulau lain, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusantara bagian timur. Tak hanya itu, selat ini juga menjadi jalur pelayaran internasional yang menghubungkan antara India, Cina, dan Timur Tengah.

Di tepi Selat Muria, terdapat pelabuhan-pelabuhan perdagangan dengan berbagai komoditas, seperti kain tradisional dari Jepara, garam dan terasi dari Juwana, serta beras dari wilayah pedalaman Pulau Jawa dan Pulau Muria.

Selain itu, di selat ini juga terdapat galangan-galangan kapal yang memproduksi kapal jung jawa berbahan kayu jati yang banyak ditemukan di Pegunungan Kendeng yang terletak di selatan selat. Kapal-kapal ini digunakan untuk berdagang dan berperang di laut.

Salah satu kerajaan yang menggunakan Selat Muria sebagai jalur perdagangan adalah Kerajaan Kalingga, yang berpusat di Keling, sebuah kecamatan di Jepara yang berbatasan dengan Pati.

Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-6 dan dipimpin oleh Kartikeya Singha, yang dikenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Kerajaan ini memiliki hubungan baik dengan Cina dan India, dan menjadi salah satu kerajaan besar di Nusantara.

Kenapa Bisa Jadi Daratan Saat Ini

Selat Muria tidak bertahan selamanya. Pada sekitar abad ke-17, selat ini mulai mengalami pendangkalan dan menghilang. Hal ini disebabkan oleh endapan fluvio-marin, yaitu endapan yang berasal dari aliran sungai yang bermuara di selat ini, seperti Kali Serang, Sungai Tuntang, dan Sungai Lusi.

Endapan-endapan ini terbawa ke laut dan menumpuk di dasar selat, sehingga selat menjadi semakin dangkal dan akhirnya tertutup oleh daratan. Akibatnya, Pulau Muria bergabung dengan Pulau Jawa, dan selat ini berubah menjadi dataran rendah yang subur.

Kawasan ini kemudian menjadi wilayah Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan Rembang di sisi barat, dan Kabupaten Jepara di sisi timur. Selat Muria hanya tinggal kenangan, yang masih bisa dilihat dari peta-peta zaman dahulu.

Itulah dia ulasan tentang mengenal Selat Muria, yakni sebuah selat yang pernah ada dan menghubungkan antara Pulau Jawa dan Pulau Muria.

Selat ini memiliki peran penting dalam sejarah dan geografi Pulau Jawa, sebagai jalur transportasi dan perdagangan yang ramai dilalui. Selat ini juga menjadi saksi dari kejayaan Kerajaan Kalingga, yang berpusat di Pulau Muria.

Namun, selat ini tidak bertahan selamanya, dan akhirnya menghilang karena endapan fluvio-marin. Selat Muria kini menjadi daratan yang subur, yang menjadi bagian dari wilayah Jawa Tengah.

Demikian artikel tentang mengenal selat muria. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Terima kasih telah membaca.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel