Mengenal Volcano Snail: Gastropoda Terberat dari Laut Dalam

Mengenal Volcano Snail: Gastropoda Terberat dari Laut Dalam

Mengenal Volcano Snail

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Penasaran gak dengan hewan seperti apa yang hidup di bagian terdalam dan terpanas di lautan? Kamu mungkin mengira bahwa tidak ada yang bisa bertahan hidup di lingkungan yang begitu ekstrem, di mana tekanan airnya sangat besar dan suhunya bisa mencapai 750 derajat Fahrenheit.

Tapi kamu salah. Mari mengenal volcano snail, makhluk luar biasa yang tumbuh subur di dekat ventilasi hidrotermal, di mana air dan mineral yang sangat panas keluar dari celah-celah kerak bumi.

Dikenal sebagai gastropoda kaki bersisik, siput kaki bersisik, atau trenggiling laut. Hewan ini adalah salah satu hewan yang paling aneh dan mempesona di planet ini, dan memiliki beberapa adaptasi luar biasa yang membuatnya menjadi gastropoda terberat di alam.

Dalam artikel ini akan mengenal volcano snail lebih dalam dan mengetahui seperti apa hewan Ajaib ini.

Mari Mengenal Volcano Snail

Mengenal Volcano Snail: Gastropoda Terberat dari Laut Dalam - Ilustrasi Volcano Snail
Image from Wikimedia Commons/Rachel Caauwe

Volcano snail atau siput gunung berapi adalah spesies siput laut dalam, moluska gastropoda laut dalam keluarga Peltospiridae.

Siput ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Samudra Hindia, dan hanya diketahui hidup di tiga lokasi: ladang ventilasi hidrotermal Kairei, Solitaire, dan Longqi, di sepanjang Punggungan Hindia Tengah dan Punggungan Hindia Barat Daya.

Ventilasi ini terletak di kedalaman sekitar 1,5 hingga 1,8 mil di bawah permukaan air, dan dikelilingi oleh aktivitas vulkanik dan energi panas bumi.

Siput gunung berapi adalah spesies endemik ventilasi, yang berarti spesies ini bergantung pada ekosistem ventilasi untuk kelangsungan hidupnya.

Mengenal volcano snail lebih dalam, Hewan ini memiliki penampilan unik yang membedakannya dari gastropoda laut dalam lainnya.

Memiliki cangkang yang terdiri dari tiga lapisan: lapisan luar terbuat dari sulfida besi, lapisan tengah setara dengan periostracum organik yang ditemukan pada siput lainnya, dan lapisan paling dalam terbuat dari aragonit, suatu bentuk kalsium karbonat.

Lapisan besi sulfida memberikan cangkang yang terlihat metalik dan berkilau, dan juga memberikan perlindungan dari predator dan lingkungan yang keras.

Cangkang dapat bervariasi dalam warna, tergantung pada jenis sulfida besi yang ada. Sebagian cangkang berwarna gelap, sementara yang lainnya berwarna putih. Cangkang juga ditutupi dengan sisik, atau sklerit, yang juga terbuat dari sulfida besi.

Sisik-sisik ini menempel pada kaki siput, dan berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Siput gunung berapi adalah satu-satunya hewan yang diketahui memiliki besi sulfida di dalam kerangkanya, dan bahkan bisa ditangkap dengan magnet.

Siput gunung berapi memiliki kelenjar besar di kerongkongannya, tempat bakteri simbiosis yang memberinya makanan.

Bakteri tersebut menggunakan bahan kimia dari cairan ventilasi, seperti hidrogen sulfida dan karbon dioksida, untuk menghasilkan senyawa organik melalui proses yang disebut kemosintesis.

Siput kemudian menyerap senyawa-senyawa ini dan menggunakannya sebagai energi dan bahan penyusun tubuhnya. Siput tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan, dan sepenuhnya bergantung pada bakteri untuk makanannya.

Terancam Punah

International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menempatkan volcano snail, yang mereka juluki siput kaki bersisik ke dalam daftar spesies yang terancam punah, tepatnya pada tahun 2019.

Populasi dari volcano snail ini telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun hewan ini sangat produktif di ventilasi Longqi, jumlah mereka menurun drastic di tempat lain.

Mengutip dari website Allthatinteresting dari artikel Inside The World Of The Volcano Snail, Nature’s Toughest Gastropod bahwa ancaman terbesar mereka adalah penambangan laut dalam.

Sumber daya mineral polimetalik sulfida, yang terbentuk secara berlimpah di daerah habitat siput ini hidup di ventilasi hidrotermal, itu sangat berharga karena konsentrasi logam mulia yang besar, termasuk tembaga, perak, dan emas.

Oleh karena itu, keberadaan gastropod aini terus terancam karena penambangan yang mengganggu habitat mereka. Meskipun saat ini belum ada upaya konservasi aktif untuk menyelamatkan volcano snail, keberadaan mereka perlu diteliti lebih lanjut untuk konservasi.

Itulah dia ulasan mengenal volcano snail, gastropoda terberat yang diketahui kini. Volcano snail adalah keajaiban laut dalam, dan merupakan bukti keindahan dan keanekaragaman kehidupan di Bumi.

Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk melindungi dan melestarikan hewan yang menakjubkan ini, dan untuk memastikan bahwa hewan ini dapat terus hidup dan berkembang di habitat aslinya.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel