Gaes, apakah kamu termasuk orang yang sering berpindah tempat kerja? Baik karena terpaksa, maupun disengaja? Jika iya, apalagi jika kamu termasuk sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, maka tulisan ini bisa tepat untuk dibaca sampai selesai.
Berpindah tempat kerja memang tak semudah berpindah tidur dari depan televisi ke dalam kamar. Berpindah tempat kerja sama sulitnya dengan bekerja itu sendiri.
Kita harus memulai dari awal lagi segala sesuatunya. Kita membicarakan jenis pekerjaan baru yang mungkin kita hadapi, teman-teman baru, dan tentu saja irama kerja yang juga baru. Berpindah tempat kerja sama sekali tak mudah, tak semudah memindah tuyul ke dalam botol.
Tapi tak perlu khawatir, teman saya si Gareng yang sudah berpengalaman pindah tempat kerja selama puluhan kali, akan membagi tips mudah beradaptasi untuk anda.
Sebagai bahan penguat keyakinan bahwa tips dari Gareng tak sekadar bualan kosong belaka, perlu saya sampaikan bahwa Gareng pernah berpindah tempat kerja dengan berbagai jenis pekerjaan. Ia pernah bekerja pada proyek pembangunan masjid kampus UGM, pernah menjadi kondektur, pernah jadi konsultan Pemilu level dukuh, pernah jadi pengecer obat kuat khusus pria, pernah juga menjadi agen penjual buku, sekaligus juga calo perpanjangan SIM dan STNK, dan tentu masih ada puluhan jenis tempat kerja lainnya. Terakhir, ia menjadi mandor pembangunan septic tank massal sebelum akhirnya menjadi pengangguran penuh waktu dan dedikasi.
Dengan berbagai pengalaman tersebut, maka Gareng tepat untuk dijadikan pedoman dalam beradaptasi di tempat kerja baru. Langsung saja, inilah beberapa tips dari Gareng:
1. Rajin Menyapa adalah Kunci Beradaptasi di Tempat Kerja Baru
Sapalah siapa saja yang kamu temui. Tak harus dengan sapaan yang berlanjut obrolan panjang. Sapaan bisa berupa senyuman, atau sekadar anggukan kepala. Ini penting! Sebagai orang baru, kamu perlu membangun citra sebagai orang supel dan ramah. Dengan begitu, orang-orang di tempat baru tak akan canggung untuk mendekat kepadamu.
2. Selesaikan Pekerjaan dengan Elegan
Tak jarang orang baru di suatu tempat bakal mendapat semacam ‘plonco’ dari orang-orang lama. Paling lazim, pada awal kedatangan, orang baru akan diberikan pekerjaan yang di luar kewajaran. Baik dari sisi kualitas, maupun kuantitas.
Pada situasi ini, kemampuan teknis di dalam bidang pekerjaan yang kamu tekuni bakal menentukan situasi kerja selanjutnya. Jika mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan elegan, kamu akan mendapat nama dan dihargai oleh orang-orang lama.
Kecuali, kamu pindah tempat kerja menjadi bupati, walikota, gubernur atau bahkan presiden. Tak perlu khawatir diplonco, anda bahkan bisa me-‘mlonco’ mereka di tempat baru.
3. Memberi Kesan Misterius
Memberi kesan misterius bukan berarti kamu harus memakai topeng badut atau Spiderman. Bukan pula memakai bahasa Tarzan dalam berkomunikasi. Memberi kesan misterius bisa kamu lakukan dengan tidak terlalu banyak menceritakan dirimu, termasuk latar belakangmu di dalam percakapan.
Cukup menjadi pendengar yang baik, bahkan kalau bisa jangan sekalipun bercerita mengenai dirimu.
Ketika nanti percakapan demi percakapan telah dilalui, dan kamu tak kunjung bercerita mengenai siapa kamu, justru teman-teman baru di tempat kerjamu yang akan tertarik bertanya mengenai siapa kamu sebenarnya.
Nah, sampai pada tahap ini, salah satu kunci untuk membuka proses adaptasi sudah di tangan. Menjadi atau memberi kesan misterius akan membuka akses keingintahuan dari teman baru, dan dengan demikian sekaligus juga mengarahkan untuk proses adaptasi yang lebih mudah.
Kecuali, bahwa kamu sebenarnya adalah Superman, Batman, Wonder Women, Black Widow, Hawk Eye, Groot, atau bahkan Thor. Sebagai pahlawan super yang harus rapi menyembunyikan identitas, menjadi misterius sekaligus sedikit berbohong mengenai diri sendiri yang sebenarnya adalah sebuah keniscayaan.
4. Jangan Pernah Membandingkan dengan Tempat Lama
Jangan pernah membandingkan tempat kerja barumu dengan tempat kerja yang lama. Mungkin saja tempat lama terlihat lebih nyaman ketika kamu mengalami perpindahan dengan terpaksa, akan tetapi siapa tahu nantinya tempat baru juga memberikan kenyamanan yang melebihi ekspektasimu di awal. Namun ika kamu pindah karena tempat lama memang sudah tak memberikan kenyamanan, beradaptasi akan jauh lebih mudah dilakukan.
Nah, maka poin keempat ini jauh lebih penting bagi kamu yang berpindah tempat kerja karena terpaksa. Sedapat mungkin jangan sampai terlampau larut ke dalam waham bahwa tempat kerja yang baru tak akan memberikan kenyamanan setara dengan tempat kerja lamamu. Fokus saja untuk beradaptasi dengan baik ditempat baru, tanpa sekalipun direcoki oleh kenangan-kenangan tentang tempat kerja lama.
Pola kerjanya sama seperti ketika kamu berganti pacar. Jangan pernah membandingkan sang mantan dengan sang pacar kalau tak ingin segera putus, dan kembali menyandang status jomblo. Siapa juga yang ingin diperbandingkan, iya kan? Tak hanya manusia, tempat kerja sekalipun, kalau bisa ngomong, tentu ia juga enggan diperbandingkan.
Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tempat kerja, justru akan memacu olah pikir dan olah rasa kita untuk menemukan kenyamanan-kenyamanan dari dalam diri kita sendiri. Merasa nyaman dan bahagia adalah tentang bagaimana kita mengolah segala sesuatu dari luar diri kita, untuk menjadi energi positif di dalam diri, dan oleh sebab itu kemudian timbul rasa nyaman dan bahagia.
Dan, begitulah gaes empat tips beradaptasi di tempat kerja baru dari si Gareng. Mungkin gaes-gaesku semua bisa menambahkan sesuai dengan kondisi nyata yang gaes-gaes alami ditempat kerja baru.
Tips dari Gareng hanyalah garis besar saja dari sekian banyak yang dapat disimpulkan mengenai tips-tips bekerja di tempat baru.
Oh iya ada satu lagi tambahan dari Gareng: “Tetaplah menjadi diri sendiri.“