5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya?

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya?

Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasa Mereka?

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Nama-nama seperti Soekarno, Hatta, Kartini, Sudirman, dan lain-lain sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mereka adalah pahlawan nasional yang telah diakui oleh negara dan rakyat.

Selain mereka itu masih ada banyak pahlawan lain yang tidak kalah berjasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Sayangnya, nama-nama mereka sebagai pahlawan Indonesia jarang diketahui oleh masyarakat luas. Mereka adalah pahlawan-pahlawan ‘terlupakan’ yang layak mendapat penghargaan dan penghormatan dari kita semua.

Siapa saja mereka? Apa yang mereka lakukan? Bagaimana nasib mereka setelah kemerdekaan? Artikel ini akan mengulas tentang lima pahlawan Indonesia yang jarang diketahui, namun memiliki peran penting dalam sejarah bangsa. Mari kita simak bersama!

Nama Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui

Frans Kaisiepo

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya? - Frans Kaisiepo
Image from cnn

Daftar pertama pahlawan Indonesia yang jarang diketahui adalah Frans Kaisiepo, ia adalah salah satu pahlawan asal Papua yang berjuang untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Ia lahir pada 10 Oktober 1921 di Biak. Sejak muda, ia sudah aktif dalam gerakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Papua, pada tahun 1945.

Frans termasuk salah satu orang yang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan Indonesia Raya di sana.

Ia juga menjadi utusan Nugini Belanda dan satu-satunya orang asli Papua pada Konferensi Malino yang diadakan di Sulawesi Selatan. Ia berperan sebagai juru bicara, dan menyarakan wilayah itu sidebut Irian, yang berarti tempat yang panas.

Setelah kemerdekaan, ia menjadi Envoy Republik atau utusan Republik Indonesia untuk Papua, dan terus memantau gerakan perlawanan rakyat Papua terhadap Belanda dan berusaha meyakinkan mereka untuk bergabung dengan Indonesia.

Pada tahun 1969, ia diangkat menjadi gubernur Irian Barat (sekarang Papua), menjabat hingga tahun 1973. Ia meninggal pada tahun 1979 di Jakarta. Sebagai penghargaan atas jasanya, wajahnya diabadikan dalam uang kertas pecahan sepuluh ribu rupiah.

Bernard Wilhem Lapian

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya? - Bernars Wilhem Lapian

Bernard Wilhem Lapian adalah pahlawan asal Minahasa yang berjuang melawan penjajahan Belanda, Jepang, dan Inggris di Indonesia. Ia lahir pada 30 Juni 1892 di Kawangkoan.

Berkat ayahnya yang menjabat sebagai kepala Sekolah Rakyat (Volksschool), Bernard bisa masuk sekolah dasar bahasa Belanda (Amurangse School) di daerah Amurang, yang berjarak 40 km dari Kawangkoang.

Ketika lapian berusia 17 tahun ia sudah mulai bekerja di perusahaan pelayaran Belanda KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappi) tepatnya pada tahun 1909.

Awalnya ia bekerja di atas kapal, namun pada tahun 1919 Lapian memperoleh tanggung jawab sebagai hofmeester yang bertugas mengurus logistik kapal dan berada di Batavia.

Saat ia berada di Batavia itu, ia mulai memerangi kolonialisme Belanda dengan mengirim artikel-artikel ke surat kabar Pangkal Kemadjoean.

Lapian menjabat sebagai gubernur Sulawesi pada tahun 1950, tepatnya pada tanggal 17 Agustus yang menjabar hingga 1 Juli 1951, selama menjabat, ia membuka dan mengambangkan daerah di sekitar Dumuga, Bolaang Mongondow yang digunakan untuk pemukiman dan pertanian.

Ia meninggal pada tahun 1977 di Jakarta. Sebagai penghargaan atas jasanya, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta dan Manado.

Tan Malaka

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya? - Tan Malaka

Pahlawan Indonesia yang jarang diketahui selanjutnya adalah Tan Malaka, ia adalah salah satu pahlawan yang memiliki pemikiran dan perjuangan yang radikal.

Ia lahir pada tahun 1897 di Nagari Pandam Gadang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Nama lengkapnya adalah Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, sebenarnya nama aslinya Ibrahim, namun ia lebih dikenal dengan panggilan Tan Malaka, yakni nama kehormatan dan semi-bangsawan, karena ia mewarisi dari gelar bangsawan ibunya.

Ia bersekolah pada tahun 1908 di Kweekschool, yakni sekolah guru negeri di Fort de Kock. Selama ia di Eropa, Tan Malaka tertarik dengan sejarah revolusi sebagai sarana untuk mengubah masyarakat.

Setelah ada revolusi Rusia pada tahun 1917, ia menjadi semakin tertarik pada ideologi komunisme dan sosialisme, dan mulai membaca buku-buku karya Marx, Engels dan lain-lain.

Tan malaka yang aktif dengan gerakan menantang kolonialisme Belanda saat itu, ia sempat ditangkap oleh penguasa Belanda, karena terancam dengan keberadaan Partai Komunis, di mana Tan Malaka salah satu pembesarnya.

Pertama kali ia diasingkan yakni ke kupang, namun ia ingin diasingkan ke Belanda. Dalam pengasingannnya Tan Malaka sering melarikan diri dari pengasingan dan berkeliling ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Filipina, Thailand, Vietnam, India, dan lain-lain.

Ia selalu menyebarkan ide-ide revolusioner pada tahun 1942, ia kembali ke Indonesia melalui Penang, yang kemudian berlayar ke Sumatera lalu ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu ia menulis bukunya yang paling terkenal, yakni Madilog

Setelahnya karena ia sangat kritis terhadap pemerintah, ia mendirikan Partai Murba, partai yang menentang Soekarno dan Hatta.

Karena aksinya yang sangat dibenci oleh penguasa saat itu, ia ditangkap oleh tentara pemerintah dan dibunuh secara misterius pada tahun 1949 di daerah kaki gunung Wilis.

Surastri Karma Trimurti

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya? - Surastri Karma Trimurti
Image from iNews

Surastri Karma Trimurti adalah salah satu perempuan pahlawan Indonesia yang jarang diketahui, ia berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia tergerak setelah mendengarkan pidato-pidatonya Bung Karno, ia turut andil atau aktif dalam pergerakan sejak tahun 1930 an.

Ikut andilnya dalam perjuangan itu ia secara resmi bergabung dengan Partai Indonesia pada tahun 1933. Surastru pernah bekerja sebagai guru di sekolah dasar di berbagai wilayah seperti di Bandung, Surakarta, dan Bayumas.

Ia pernah tertangkap oleh pemerintah Belanda setelah ketahuan menyebarkan pamphlet-pamflet anti kolonial. Selepasnya dari penjara, Surastri memilih untuk bekerja sebagai wartawan dan banyak menulis terkait gerakan anti-kolonial.

Setelah kemerdekaan, ia masih tetap menjadi seorang aktivis, yakni fokusnya beralih ke buruh, ia banyak memperjuangkan hak-hak pekerja. Ia adalah seorang Menteri Tenaga Kerja pertama di Indonesia.

Organisasi perempuan Gerwani, adalah organisasi yang ia dirikan pada tahun 1950, yang pertamanya bernama Gerwis.

Srimurti adalah istri dari Muhammad Ibnu Sayuti, atau lebih kita kenal sebagai Sayuti Melik, mereka menikah pada yahun 1938, namun bercerai pada tahun 1969.

Ia meninggal pada 20 Mei 2008 di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jakarta.

Wikana

5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui: Siapa Mereka dan Apa Jasanya? - Wikana
Image from Berdikari Online

Daftar terakhir dari pahlawan Indonesia yang jarang diketahui adalah Wikana. Mungkin beberapa dari kamu baru mendengar nama ini, namun ia saat kemerdekaan Indonesia mempunyai peran yang penting.

Tau peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok? Ya.. peristiwa yang memaksa Soekarno-Hatta untuk lebih cepat memprokamirkan kemerdekaan Indonesia, Wikana adalah satu orang yang terlibat dalam peristiwa itu.

Berkat Wikana juga, yang mempunyai koneksi dengan Angkatan Laut Jepang (Kaigun) akhirnya proses penyusunan proklamasi itu bisa dilakukan di rumah Laksamana Maeda di Menteng.

Ia juga yang membantu dan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proklamasi, seperti mengatur keperluan pembacaan proklamasi dan menjamin keamanan selama proses proklamasi.

Itulah lima pahlawan Indonesia yang jarang diketahui, namun memiliki peran penting dalam sejarah bangsa. Mereka adalah pahlawan-pahlawan terlupakan yang layak mendapat penghargaan dan penghormatan dari kita semua.

Meskipun nama-nama mereka tidak sepopuler pahlawan nasional lainnya, kita tidak boleh melupakan jasa-jasa mereka. Mereka adalah bagian dari sejarah Indonesia yang tidak bisa dipisahkan. Mereka adalah saksi dan pelaku dari perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Mari kita mengenang dan menghargai pahlawan-pahlawan ini dengan cara belajar dari semangat dan idealisme mereka.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan tentang pahlawan Indonesia yang jarang diketahui. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel