Sediksi.com – Pasukan khusus Ukraina mengklaim pada hari Senin telah membunuh Viktor Sokolov, Panglima Armada Laut Hitam Rusia dalam serangan terhadap markas mereka di Krimea pada 22 September lalu (25/9).
Lalu di hari berikutnya pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang menampakkan Sokolov tengah mengikuti rapat bersama Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan dan pimpinan militer Rusia lainnya.
Viktor Sokolov masih hidup
Setelah Ukraina mengklaim Sokolov sudah meninggal, Rusia tidak segera merespon klaim tersebut.
Hingga akhirnya rilis video rapat yang dipimpin oleh Shoigu tersebut. Dalam video tersebut, Sokolov terlihat menghadiri rapat melalui video jarak jauh. Ia tidak menghadiri rapat secara fisik.
Sekalipun video tersebut sudah tersebar, Rusia masih tidak mengonfirmasi betul atau tidaknya berita Sokolov tewas ataupun soal kemunculannya di rapat tersebut.
Dalam cuplikan yang telah dibagikan, Sokolov tidak terlihat berbicara dalam video konferensi tersebut.
Tulisan yang tertera di pakaiannya juga bertuliskan Sokolov V.N. dan nama lengkap Sokolov adalah Viktor Nikolayevich Sokolov.
Di layar Sokolov juga tertulis huruf Sirilik “ЧФ” yang merupakan singkatan dari Armada Laut Hitam.
Di sisi lain, video tersebut juga tidak jelas apakah direkam pada hari Selasa atau bukan. Meskipun pihak Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa rapat tersebut betul dilaksanakan di hari Selasa.
Baca Juga: Kim Jong Un Tiba di Rusia, Ada Apa?
Viktor Sokolov sosok penting bagi militer Rusia
Pemberitaan kematian dan dilanjutkan dengan kemunculan Sokolov ini menarik banyak perhatian karena ia memang mempunyai peran penting dalam militer Rusia.
Viktor Sokolov adalah Panglima atau Komandan Armada Laut Hitam Rusia yang sudah dikenal sebagai salah satu pejabat senior di Angkatan Laut.
Ia ditugaskan untuk Armada Laut Hitam Rusia sejak 2022 setelah komandan yang sebelumnya kalah dalam invasi Rusia terhadap pasukan tentara Ukraina di tahun 2022.
Area Laut Hitam merupakan wilayah yang dikuasai oleh banyak negara, termasuk Rusia dan Ukraina. Tapi juga oleh Turkiye, Bulgaria, Rumania, dan Georgia.
Dan membuat area ini salah satu wilayah yang rawan menjadi tempat terjadinya konflik, apalagi di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina sejak keduanya berperang.
Sehingga jika Rusia betul kehilangan salah satu panglima yang punya peran penting dalam menjaga dan menjamin keamanan di wilayah yang rawan terhadap konflik, kondisi ini tentu saja akan menjadi kelemahan Rusia.
Namun dengan simpang siurnya keberadaan Sokolov hingga saat ini, bisa jadi yang dilakukan oleh Rusia adalah mengulur waktu sebelum mengumumkan pengganti Sokolov.
Tapi jika Sokolov ternyata masih hidup, maka juga tidak merugikan Ukraina karena saat ini pun Ukraina secara umum mengungguli Rusia dalam perang yang dilakukan oleh keduanya.
Sebelum ditempatkan di Laut Hitam, Sokolov bekerja sebagai Kepala Akademi Angkatan Laut Rusia selama dua tahun (2020-2022).
Tujuh tahun sebelumnya, Sokolov merupakan komandan untuk Armada Utara dalam operasi Suriah.
Ia dipercaya menempati posisi tersebut setelah 15 tahun lamanya mengabdi sebagai staf di Armada Pasifik dan Utara sejak 1998 hingga 2013.
Selama kariernya, Sokolov telah mendapatkan beberapa penghargaan. Di antaranya penghargaan karena membuktikan loyalitas terhadap tanah air, penghargaan Nakhimov, penghargaan militer, dan penghargaan di Angkatan Laut.
Baca Juga: Terorisme Pangan: Gudang Gandum Ukraina Dihancurkan Rusia, Harga Bahan Makanan Global Melonjak
Klarifikasi Ukraina terkait kemunculan Sokolov
Setelah video penampakan Sokolov beredar, justru Ukraina yang merespon lebih dulu dibanding Rusia.
Rustem Umerov, Menteri Pertahanan baru Ukraina mengatakan pada CNN pada hari Senin bahwa jika Sokolov meninggal pun, “itu adalah kabar baik untuk semua orang.”
Umerov kemudian melanjutkan bahwa ia juga tidak bisa mengonfirmasi atau membantah berita Sokolov diklaim sudah meninggal dalam serangan tersebut.
“Dia berada di wilayah yang saat ini kita duduki, seharusnya dia tidak berada di situ, jadi, jika dia tewas, itu adalah kabar baik untuk semua orang bahwa kita terus mengusir Rusia dari wilayah kami,” ucap Umerov melanjutkan.
“Karena Rusia didesak untuk merilis respon terkait kematian Sokolov, maka unit kami mengklarifikasi informasi tersebut,” tulis Pasukan Khusus Operasi Ukraina di Telegram pada hari Selasa (26/9).
Dalam pernyataan tersebut, ia juga menyebutkan bahwa sumber yang tersedia mengklaim bahwa komandan tersebut masuk di antara korban yang tewas.
Walaupun banyak juga dari orang yang tewas dalam serangan tersebut, ia menambahkan beberapa belum berhasil teridentifikasi karena adanya bagian tubuh yang lepas sehingga menyulitkan proses identifikasi.