Sediksi.com – Setelah Richard Arnold dipastikan akan meninggalkan klub pada akhir tahun ini, posisinya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Manchester United akan diisi sementara oleh Patrick Stewart hingga klub menunjuk pengganti permanen.
Pergantian posisi CEO ini kemungkinan besar terkait dengan kedatangan Sir Jim Ratcliffe yang akan mengambil alih kontrol penuh atas departemen olahraga MU.
Meskipun pembelian 25 persen saham klub di angka 1,3 miliar Pounds oleh bos INEOS itu belum diresmikan, namun Arnold sudah dipastikan akan meninggalkan jabatan yang ia duduki sejak Februari 2022 lalu tersebut.
Terkait kabar ini, Richard Arnold telah mengeluarkan pernyataan resmi.
“Menjadi suatu kehormatan yang luar biasa dapat mengabdi pada klub hebat ini selama 16 tahun. Dari semua suka dan duka, yang konstan adalah dedikasi dari para karyawan dan fans klub ini.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka semua atas loyalitas serta komitmen yang diberikan, dan berharap yang terbaik di masa depan untuk semua orang yang terkait dengan klub.”
Sementara itu, salah satu pemilik setan merah, Joel Glazer, juga ikut mengeluarkan pernyataan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Richard atas pengabdiannya yang luar biasa kepada Manchester United selama 16 tahun terakhir, dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan.
“Kami beruntung dapat memanfaatkan pengetahuan serta pengalaman Patrick Stewart demi menghadirkan stabilitas dan kesinambungan sementara di saat kami mulai mencari CEO permanen yang baru.”
Richard Arnold sendiri pertama kali bergabung ke Manchester United pada 2007. Setelah belasan tahun membangun karirnya bersama klub, ia akhirnya ditunjuk menggantikan Ed Woodward sebagai CEO setan merah pada awal 2022.
Selain itu, pria berusia 52 tahun ini juga merupakan salah satu anggota jajaran direksi MU, di mana ia diketahui memiliki sekian persen saham minoritas klub yang terklasifikasi sebagai saham Class A.
Dikutip dari The Athletic, selama menjabat CEO, Arnold berkontribusi pada pertumbuhan sisi komersial klub serta sempat melakukan upaya untuk mempererat komunikasi dan hubungan dengan para fans setan merah.
Siapa Patrick Stewart?

Patrick Stewart merupakan penasihat hukum senior Manchester United. Dikutip dari The Athletic, ia bergabung pada 2006 sebagai kepala bagian hukum dan penasihat umum.
Ia bertanggung jawab mengawasi urusan hukum dan peraturan klub, serta mengelola hubungan dengan para stakeholders kunci, seperti misalnya Premier League.
Stewart diketahui punya peran cukup penting di belakang layar, di mana ia menandatangani hampir semua hal yang berkaitan dengan klub, baik itu kesepakatan komersial ataupun perpanjangan kontrak pemain.
Pria yang tumbuh besar di Aberdeen, Skotlandia, ini juga diketahui menjabat sebagai arbitrer di Pengadilan Arbitrase Olahraga sejak 2019.
Seperti halnya Arnold, Stewart juga termasuk ke dalam anggota jajaran direksi MU. Ia juga—lagi-lagi seperti Arnold—terhitung sering menghadiri laga-laga setan merah, baik kandang maupun tandang.
Dikutip dari The Athletic, Stewart juga tidak hanya dikenal di Manchester United, namun juga di luar klub. Ia tercatat pernah mengikuti pertemuan para pemilik saham Premier League, yaitu pertemuan yang diikuti seluruh perwakilan 20 klub kasta teratas Inggris.
Lebih lanjut, ia juga diketahui menduduki beberapa komite Premier League serta Football Association (FA). Di luar Inggris, Stewart tercatat sebagai anggota kelompok kerja hukum untuk Asosiasi Klub Eropa (ECA), atau badan yang mewakili para klub profesional yang bernaung di bawah UEFA.
Rencana Perombakan Besar-Besaran Struktur Manajemen MU

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa jabatan CEO yang diisi Patrick Stewart ini bersifat interim. Sehingga, pihak setan merah diperkirakan akan segera menunjuk pengganti permanen dalam beberapa bulan ke depan.
Nama mantan CEO Juventus yang baru saja meninggalkan jabatan tinggi di Paris Saint-Germain, Jean-Claude Blanc, disebut-sebut sebagai kandidat kuat CEO Manchester United selanjutnya.
Namun, sebelum hal ini dapat benar-benar terealisasi, proses pembelian saham minoritas MU oleh Ratcliffe perlu dirampungkan terlebih dahulu.
Jika proses ini telah selesai dan miliarder asal Inggris itu akhirnya memperoleh kontrol atas departemen sepak bola klub, maka perombakan besar-besaran terhadap struktur manajemen setan merah diprediksi akan terjadi.
Posisi penting lainnya, seperti Direktur Olahraga yang saat ini diisi oleh John Murtough, kemungkinan besar juga akan menghadirkan wajah baru.
Nama Paul Mitchell santer dikabarkan akan mengisi posisi ini. Pria berusia 42 tahun itu sendiri bukan nama baru dalam sepak bola Eropa.
Ia menjadi salah satu sosok kunci yang menghadirkan periode kesuksesan pada Southampton di awal dan pertengahan 2010-an.
Mitchell kala itu menjabat sebagai Kepala Rekrutmen klub dan sukses mendatangkan beberapa nama penting seperti Sadio Mane, Dejan Lovren, Nathaniel Clyne, Victor Wanyama, dan Maya Yoshida.
Setelah 2 tahun bersama The Saints, ia mengikuti Mauricio Pochettino hijrah ke Tottenham Hotspur pada 2014. Son Heung-min, Dele Alli, Kieran Trippier, dan Toby Alderweireld, menjadi beberapa nama yang datang di era Mitchell bersama Spurs.
Empat tahun berselang, mantan pemain Wigan Athletic ini ditunjuk sebagai Kepala Rekrutmen dan Pengembangan klub Jerman, Red Bull Leipzig.
Pada 2020, Mitchell bergabung ke AS Monaco sebagai Direktur Olahraga. Di musim panas ini, namanya sempat dikaitkan erat dengan rival berat setan merah, Liverpool.