Sediksi.com – Berapa gol yang tercipta pada pertandingan sepak bola dengan skor terbesar yang pernah Anda saksikan? Apakah 7 gol seperti pada laga Liverpool melawan Manchester United musim lalu? Ataukah 10 gol seperti pada laga MU melawan Arsenal pada 2011? Atau mungkin 14 gol seperti pada kemenangan timnas Prancis atas Gibraltar malam tadi?
Jumlah gol yang tercipta di laga-laga tersebut memang bukanlah pemandangan sehari-hari dalam sepak bola profesional. Akan sangat sulit rasanya melihat hujan gol tercipta setiap minggunya.
Meskipun terbilang cukup langka, jumlah gol yang tercipta seperti pada laga-laga di atas ternyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan laga-laga lain dari berbagai penjuru dunia yang tercatat ke dalam sejarah sebagai pertandingan sepak bola dengan skor terbesar yang pernah ada.
Lalu, berapa jumlah gol yang tercipta pada pertandingan-pertandingan tersebut? Berikut ulasan mengenai 8 pertandingan sepak bola dengan skor terbesar sepanjang sejarah.
8 Pertandingan Sepak Bola dengan Skor Terbesar
8. Tahiti 30-0 Cook Islands
Zona Oceania tercatat beberapa kali menghasilkan pertandingan sepak bola dengan skor terbesar. Salah satunya tercipta pada turnamen Pasifik Selatan Group 1 yang mempertemukan Tahiti melawan Cook Islands pada tanggal 2 September 1971.
Sebanyak 30 gol bersarang di gawang negara kepulauan yang luas wilayahnya hanya 236,7 kilometer persegi ini. Pada laga selanjutnya, Cook Islands kembali menjadi bulan-bulanan dan harus takluk dengan skor 16-1 dari Papua Nugini.
7. Australia 31-0 Samoa Amerika
Australia menjamu Samoa Amerika pada babak kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Oceania. Meskipun skuad Socceroos banyak diisi pemain lapis, mereka tetap berhasil meraih kemenangan dengan skor tidak tanggung-tanggung, 31-0.
Archie Thompson memborong 13 gol di laga ini, sementara David Zdrilic berhasil menyarangkan 8 gol. Dua hari sebelum laga ini berlangsung, Australia juga mencatatkan kemenangan besar 22-0 atas Tonga. Dua kemenangan besar tersebut selanjutnya memunculkan perdebatan terkait format kualifikasi zona ini.
Thompson dan Frank Farina (pelatih Australia saat itu) mengusulkan adanya babak preliminary terlebih dahulu untuk menghindari hasil-hasil seperti ini terjadi lagi. Usulan itu sendiri akhirnya terwujud pada kualifikasi Piala Dunia 2006.
6. Dundee Harp 35-0 Aberdeen Rovers
Dundee Harp membantai Aberdeen Rovers 35 gol tanpa balas, di hari yang sama Arbroath FC membantai Bon Accord FC 36-0. Lokasi kedua laga yang menjadi salah satu pertandingan sepak bola dengan skor terbesar ini diketahui hanya berjarak 29 kilometer.
Skor akhir dari laga ini sendiri sempat menjadi perdebatan. Wasit yang memimpin laga berpendapat bahwa skor akhir seharusnya 37-0, sementara sekretaris klub Dundee Harp mengatakan bahwa klubnya menang dengan skor 35-0.
Sang pengadil lapangan akhirnya mengakui skor yang lebih rendah tersebut, dan catatan hasil akhir pertandingan ini selanjutnya dikirim ke Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (Scottish FA).
5. Arbroath FC 36-0 Bon Accord FC
Laga Piala Skotlandia pada tahun 1885 ini sempat memegang rekor sebagai pertandingan sepak bola dengan skor terbesar di level profesional hingga akhirnya dipecahkan pada 2002 oleh laga antara AS Adema melawan SO l’Emyrne.
Penyerang John Petrie dilaporkan mencetak 13 gol di laga ini. Selain itu, beberapa pihak mengklaim bahwa kiper Arbroath tidak menyentuh bola sama sekali sepanjang pertandingan, dan lebih banyak menghabiskan waktunya berteduh di bawah payung salah seorang penonton.
Baca Juga: 5 Kekalahan Terbesar Timnas Jerman Sepanjang Masa, Kenangan Terburuk Skuad Die Mannschaft
4. Vanuatu U-23 46-0 Micronesia U-23
Rekor pertandingan sepak bola dengan skor terbesar di level internasional yang tercipta pada laga Australia melawan Samoa Amerika terpecahkan pada 2015 kala Vanuatu berhasil menghancurkan Micronesia 46 gol tanpa balas.
Laga ini sendiri tercipta pada babak kualifikasi ganda untuk turnamen Pacific Games dan Olimpiade 2016 sekaligus. Vanuatu dan Micronesia tergabung di grup A bersama Tahiti dan Fiji.
Sebelum laga berlangsung, Vanuatu masih duduk di urutan ketiga dan mereka wajib mencetak minimal 39 gol sambil berharap Fiji kalah dari Tahiti agar dapat melaju ke babak selanjutnya.
Vanuatu berhasil mengejar selisih gol lewat kemenangan 46-0, di mana penyerang Jean Kaltak mencetak 16 di antaranya. Sayangnya, laga Fiji vs Tahiti berakhir imbang 0-0, membuat Vanuatu gagal melaju ke babak gugur Pacific Games.
3. Police Machine FC 67-0 Bubayaro FC
Laga pada divisi bawah (lower league) sepak bola Nigeria yang terjadi di tahun 2013 ini tidak hanya diingat karena statusnya sebagai salah satu pertandingan sepak bola dengan skor terbesar. Laga tersebut juga menjadi salah satu momen terkelam dalam sejarah sepak bola Nigeria.
Police Machine menutup babak pertama dengan keunggulan 6-0. Setelahnya, total 61 gol tambahan tercipta di babak kedua. Laga ini—bersama laga selanjutnya dalam daftar ini—kemudian masuk ke dalam penyelidikan Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) terkait dugaan pengaturan skor.
2. Plateau United Feeders 79-0 Akurba
Sebelum pertandingan, Plateau United bersaing ketat dengan Police Machine untuk mengamankan tiket promosi. Kedua klub sendiri memiliki jumlah poin dan selisih gol yang sama, sehingga masing-masing wajib mencetak gol sebanyak mungkin.
Mirip dengan yang terjadi di laga Police Machine vs Bubayaro, Plateau United ‘hanya’ unggul 7-0 di babak pertama. Ajaibnya, sebanyak 72 gol selanjutnya bersarang di gawang Akurba di babak kedua. Setelah laga usai, Plateau United berhasil mengamankan promosi lewat keunggulan selisih gol atas Police Machine.
Namun, NFF akhirnya membatalkan hasil dari dua laga tersebut. Keempat klub yang terlibat dalam skandal ini menerima hukuman larangan 10 tahun mengikuti kompetisi liga domestik.
Sementara seluruh pemain dan staf dari tiap-tiap klub menerima larangan seumur hidup mengikuti segala aktivitas sepak bola.
1. AS Adema 149-0 Stade Olympique de l’Emyrne
Rekor pertandingan sepak bola dengan skor terbesar sampai saat ini masih dipegang oleh laga liga Madagaskar yang mempertemukan AS Adema dan Stade Olympique de l’Emyrne pada 2002. Jumlah gol yang tercipta di laga ini terbilang tidak masuk akal, yaitu 149.
Alih-alih karena pengaturan skor atau perbedaan kualitas terlampau jauh di antara kedua keseblasan, ratusan gol yang tercipta di laga ini diakibatkan karena aksi protes dari tim yang kalah.
SO l’Emyrne sendiri merasa dirugikan dengan keputusan wasit pada laga sebelumnya yang membuat mereka terlempar dari perebutan gelar juara liga. Sehingga, saat menghadapi rival mereka, AS Adema, SO l’Emyrne dengan sengaja menjebol gawangnya sendiri hingga 149 kali.
Para penonton yang hadir di laga tersebut kemudian menuntut refund. Selain itu, laga ini juga berujung hukuman dari Federasi Sepak Bola Madagaskar (FMF). Pelatih SO l’Emyrne menerima sanksi skorsing selama 3 tahun. Sementara 4 pemain SO l’Emyrne, termasuk di dalamnya penjaga gawang serta kapten tim, diskorsing hingga akhir musim.
