Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup

Takhayul dalam Sepak Bola

DAFTAR ISI

Sediksi.comSepak bola bukan hanya soal keterampilan, strategi, dan gairah. Olahraga ini juga tak jarang dikaitkan dengan faktor-faktor yang nampaknya sulit dijelaskan seperti keberuntungan, keyakinan, dan keajaiban.

Harus diakui bahwa ada cukup banyak fans atau para pelaku sepak bola yang mempercayai hal-hal semacam ini. Sehingga, fenomena takhayul dalam sepak bola menjadi terlihat tidak mengherankan.

Banyak pesepakbola yang diketahui mempercayai atau mempraktekkan hal-hal yang tidak didasarkan pada bukti rasional atau ilmiah, namun dianggap dapat mempengaruhi hasil dari suatu kejadian.

Tidak hanya pemain, namun beberapa pelatih dan bahkan presiden klub pun juga ada yang mempercayai takhayul dalam sepak bola.

Artikel berikut akan mengulas beberapa kisah unik terkait takhayul dalam sepak bola yang umumnya dilakukan dengan harapan mendapatkan hasil baik dan menghindari nasib buruk.

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola

John Terry

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - john terry fc chelsea schuss 1592292578 41528
Gambar: Transfermarkt

Mantan kapten Chelsea dan bek timnas Inggris ini pernah mengaku bahwa ada sekitar ‘50 takhayul’ yang harus ia patuhi sebelum pertandingan.

Beberapa di antaranya seperti:

  • Memutar CD Usher yang sama di mobilnya saat berkendara menuju laga kandang
  • Memarkir mobil di tempat yang sama
  • Mengikatkan plester di kaus kakinya sebanyak tiga kali
  • Menggunakan perban (tubular grip) dengan ukuran yang sama persis pada dekernya.
  • Buang air kecil di urinoar yang sama sebelum tiap laga kandang.

Terry juga diketahui sempat tidak mengganti deker sama sekali selama 10 tahun, sebelum akhirnya deker tersebut hilang pada laga tandang Chelsea di Camp Nou.

Pele

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - pele fc santos 1968 1671704089 98899
Gambar: Transfermarkt

Meskipun dianugerahi kemampuan luar biasa yang membuatnya menjadi salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa, Pele pun ternyata ‘masih perlu bergantung’ pada takhayul dalam sepak bola.

Pada suatu laga bersama Santos di pertengahan dekade 1960-an, Pele memberikan kausnya kepada seorang fans. Pasca kejadian ini, ia tiba-tiba mengalami penurunan performa.

Pele kemudian meminta seorang teman untuk membantunya mencari ‘kaus keberuntungan’ tersebut. Setelah kaus itu dikembalikan ke Pele, sang legenda asal Brazil ini langsung menemukan kembali ketajamannya.

Belakangan diketahui bahwa yang dikembalikan ke Pele ternyata bukan kaus keberuntungannya yang asli, tapi kaus yang baru saja ia gunakan pada pertandingan sebelumnya.

Johan Cruyff

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - johan cruijff ajax amsterdam 1545915060 19587
Gambar: Transfermarkt

Legenda sepak bola Belanda ini memiliki beberapa ritual unik. Cruyff diketahui selalu menampar perut rekan setimnya di Ajax, Gert Bals, sebelum laga dimulai.

Selain itu, ia juga akan berjalan di sekitaran area lawan di lapangan dan meludahkan permen karet yang ia kunyah ke area tersebut. Cruyff suatu ketika lupa membawa permen karet, yang membuatnya gagal menuntaskan ritualnya ini.

Hal ini kemudian diikuti dengan kekalahan Ajax 4-1. Dan sialnya, ini terjadi pada laga final European Cup menghadapi AC Milan.

David Beckham

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - netflix documentary 849975892
Gambar: The US Sun

Salah satu ikon sepak bola abad 21 ini ternyata memiliki takhayul dalam sepak bola yang terkait dengan obsessive compulsive disorder (OCD) yang diidapnya.

Sebelum meninggalkan rumah atau kamar hotel untuk menjalani pertandingan, Beckham selalu memastikan terlebih dahulu bahwa lemari-lemari kabinet serta kulkas tertata dengan rapi, termasuk juga barang-barang di dalamnya.

Kolo Toure

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - Kolo Toure Yellow Card Roma
Gambar: getty images

Mantan bek Arsenal ini memiliki kebiasaan sebagai pemain terakhir yang memasuki lapangan di setiap laga yang dimainkannya. Meskipun terlihat biasa saja, ritual Kolo Toure ini pernah merepotkan dirinya serta timnya.

Pada laga Liga Champions melawan AS Roma di tahun 2009, rekan Toure di lini belakang The Gunners, William Gallas, mendapat perawatan cedera pada jeda babak pertama. Babak kedua sendiri sudah akan dimulai, namun ia menolak memasuki lapangan sebelum Gallas.

Hal ini membuat Arsenal harus memulai 45 menit kedua tanpa kehadiran dua beknya. Toure pun akhirnya memasuki lapangan. Namun, karena ia melakukannya tanpa seizin wasit, pemain asal Pantai Gading ini pun diganjar kartu kuning.

Raymond Domenech

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - France v Mexico Raymond Domenech watches Worl 2467011
Gambar: Sky Sports

Saat masih menukangi timnas Prancis di pertengahan 2000-an, Raymond Domenech dikenal karena kebiasaan anehnya. Ia menjadikan kepercayaannya pada zodiak dan astrologi sebagai pertimbangan untuk memilih pemain pada skuad tim Ayam Jantan.

Robert Pires menjadi salah satu sosok yang terkena dampak dari takhayul sang pelatih. Status Pires sebagai sayap andalan tim papan atas Premier League sekelas Arsenal saat itu ternyata tidak cukup untuk membuatnya menembus skuad Prancis.

Pasalnya zodiak sang pemain adalah Scorpio, dan Domenech disebut-sebut tidak mempercayai seorang Scorpio dalam skuadnya. pelatih yang menangani Prancis di 2 ajang Piala Dunia itu sendiri mengakui soal kepercayaannya pada astrologi, namun ia membantah menjadikan kepercayaan tersebut sebagai alasannya tidak memasukkan Pires ke dalam tim.

Sergio Goycochea

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - sergio goycochea wm weltmeisterschaft 1990 elfmeterschiessen jugslawien jubel 1582545870 32266
Gambar: Transfermarkt

Penjaga gawang tim Tango di era 80-an dan 90-an ini dikenal karena ritualnya yang cukup gila. Takhayul dalam sepak bola Goycochea ialah buang air kecil di lapangan demi membawa keberuntungan.

Hal ini bermula pada laga perempatfinal Piala Dunia 1990 melawan Yugoslavia. Goycochea saat itu mengaku sangat ingin buang air di tengah-tengah pertandingan, namun tentu saja sang kiper tidak bisa meninggalkan lapangan saat itu juga. Ia pun akhirnya mau tidak mau melakukannya di lapangan.

Laga berakhir dengan kemenangan Argentina di babak adu penalti, dan mantan kiper River Plate ini menganggap tindakannya tersebut sebagai pembawa keberuntungan.

Pada semifinal, tim Tango menghadapi Italia dan laga lagi-lagi berlanjut ke adu penalti. Goycochea melanjutkan ritualnya kencing di lapangan dan hasilnya Argentina berhasil melaju ke final.

Gary Lineker

Kisah Takhayul dalam Sepak Bola, Saat Skill Bermain Saja Tidak Cukup - 1986 LINEKER GOLDEN SHOE
Gambar: FIFA

Salah satu penyerang terbaik Inggris sepanjang masa ini punya kebiasaan unik yang ia percayai mempengaruhi ketajamannya di atas lapangan. Lineker diketahui jarang atau bahkan tidak pernah melepaskan tembakan ke gawang saat pemanasan.

Kabarnya, Lineker meyakini bahwa jika ia mencetak gol pada pemanasan, maka ia akan kesulitan untuk mencetak gol pada pertandingan. Dan total 331 gol di sepanjang karirnya bisa jadi adalah ‘hasil’ dari takhayul dalam sepak bola ini.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel