Sediksi.com – Bayangkan kamu sedang berada di sebuah danau yang luas, dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang ditumbuhi berbagai macam tanaman. Kamu melihat petani-petani yang bekerja di atas pulau-pulau tersebut, mengambil lumpur dari dasar danau, menanam jagung, kacang, labu, tomat, cabai, dan bunga.
Ini adalah sistem pertanian chinampas, salah satu sistem pertanian yang canggih dan produktif dari zaman kuno. Sistem pertanian ini memanfaatkan perahu-perahu yang berlayar di antara pulau-pulau, untuk membawa hasil panen, barang-barang, dan orang-orang.
Digemari oleh suku Aztec, sistem pertanian Chinampas merupakan pulau buatan manusia yang digunakan untuk bercocok tanam di danau air tawar, dan sistem pertanian ini masih digunakan di Meksiko hingga saat ini.
Asal-Usul Chinampas
Kira-kira dalam kurun waktu kurang dari dua abad, suku Aztec membangun sebuah peradaban yang memberikan kontribusi luar biasa, bukan hanya untuk kebudayaan Meksiko, tapi juga untuk seluruh dunia.
Sepertinya memang tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh bangsa kuno satu ini, mulai dari pembangunan kota, peperangan hingga merancang kalender yang akurat.
Salah satu permasalahan yang dapat dipecahkan dengan baik adalah masalah pangan. Ketika kekaisaran Aztec bangkit, populasi ibu kotanya yakni di Tenochtitlan meledak, dan memberikan tekanan pada kota unruk menemukan cara memberi warganya makan.
Oleh permasalahan tersebut, suku Aztec mengadopsi sistem pertanian Mesoamerika, yang dikenal dengan sistem pertanian chinampas, yakni membangun kebun terapung yang rumit yang akan merevolusi pertanian di wilayah tersebut.
Pada masa pra-Aztec Meksiko, penduduk asli yang berbahasa Nahuatl membangun rumah mereka di Lembah Meksiko, daerahnya dekat Mexico City saat ini.
Dengan suhu yang sedang, ikan dan hewan buruan yang melimpah, serta tanahnya yang subur menyediakan bahan yang sempurna bagi sebuah peradaban untuk berkembang.
Sekitar era Toltec kira-kira tahun 950 hingga 1150 Masehi, orang-orang menemukan bahwa tanah di bawah badan air, seperti di Danau Xochimilco sangat kaya akan nutrisi. Sehingga, orang-orang Nahua mengembangkan cara kreatif untuk mengubah lumpur yang ada pada dasar danau menjadi lahan pertanian yang subur, yakni Chinampas tadi.
Sistem Pertanian Chinampas
Sistem pertanian chinampas adalah jenis pertanian lapangan yang digunakan di lahan basah, dibangun dari lapisan lumpur yang bertumpuk dan vegetasi yang membusuk.
Ladang dibangun dengan serangkaian jalur kanal yang panjang dan bidang yang ditinggikan. Jika dipelihara dengan baik, dengan mengeruk kotoran kanal yang kaya organik dan menempatkannya di atas lahan yang ditinggikan, chinampas cukup produktif. Mereka dapat menghasilkan hingga tujuh kali panen dalam setahun.
Chinampas berasal dari kata Nahuatl (bahasa asli Aztec) chinamitl, yang berarti daerah yang dikelilingi oleh pagar atau tongkat.
Untuk membangun sistem pertanian ini, para petani terlebih dahulu akan menancapkan tiang-tiang di dasar danau yang dangkal dan menghubungkannya dengan pagar anyaman alang-alang.
Kemudian, mereka akan menumpuk lapisan-lapisan bergantian dari bahan sayuran membusuk dan sedimen yang dikeruk dari dasar danau untuk membentuk dasar.
Air di sekitarnya mengairi tanah, sementara bahan organik yang kaya membuat chinampas menjadi tempat yang ideal untuk menanam berbagai jenis tanaman yang menakjubkan di lahan yang relatif kecil.
Sistem pertanian ini mencapai puncak kemajuan pada masa kerajaan Aztec, yang menguasai Lembah Meksiko pada abad ke-15 dan 16 M. Ibukota Aztec, Tenochtitlan, yang sekarang menjadi Kota Meksiko, dibangun di atas danau yang dipenuhi oleh ribuan chinampas. Chinampas menyediakan makanan, bunga, dan bahan-bahan lain untuk penduduk kota yang mencapai jutaan jiwa.
Chinampas tidak hanya berfungsi sebagai lahan pertanian, tetapi juga sebagai ruang hidup, tempat ibadah, dan tempat pertahanan. Ini juga membantu menjaga keseimbangan ekologis danau, dengan menyaring air, mengendalikan erosi, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Sistem pertanian ini adalah contoh nyata dari bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan dan menciptakan solusi yang berkelanjutan dan harmonis.
Itulah dia ulasan tentang sistem pertanian chinampas, yakni salah satu warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang paling mengesankan dari peradaban Mesoamerika.
Ini menunjukkan kemampuan manusia untuk mengubah lahan basah menjadi lahan subur, tanpa merusak lingkungan. Chinampas juga menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya yang ada di wilayah tersebut, yang sayangnya hancur akibat penjajahan Spanyol.
Meskipun chinampas telah mengalami kemunduran dan kerusakan sejak abad ke-16, beberapa di antaranya masih bertahan hingga saat ini, terutama di daerah Xochimilco di Kota Meksiko.