Apa itu Fragmentasi Habitat: Ancaman Serius bagi Kelangsungan Ekosistem

Apa itu Fragmentasi Habitat: Ancaman Serius bagi Kelangsungan Ekosistem

Apa itu Fragmentasi Habitat

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kini habitat-habitat alami di Bumi semakin terancam oleh berbagai faktor, terutama aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Manusia sering melakukan pembukaan lahan, pembangunan infrastruktur, pertanian, perburuan, dan polusi yang merusak keseimbangan alam.

Akibatnya, habitat-habitat alami menjadi terfragmentasi, yaitu terpecah-pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan terisolasi satu sama lain, ini disebut fragmentasi habitat, lalu apa itu fragmentasi habitat?

Fragmentasi habitat adalah salah satu ancaman serius bagi kehidupan di Bumi, karena dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan perilaku spesies, dan resiko genetik.

Dalam artikel ini, Sediksi akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu fragmentasi habitat, penyebab, hingga dampak yang timbul karena ini.

Apa itu Fragmentasi Habitat

Apa itu Fragmentasi Habitat: Ancaman Serius bagi Kelangsungan Ekosistem - Fragmentasi Habitat
Image from Projetecolo

Seperti yang telah sedikit disinggung di atas, mengenai apa itu fragmentasi habitat adalah pemecahan habitat atau jenis vegetasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terputus.

Fragmentasi habitat mendeskripsikan kemunculan fragmentasi lingkungan pada habitat suatu organisme. Ini dapat disebabkan oleh proses-proses geologis yang secara perlahan mengubah tata letak lingkungan maupun oleh aktivitas manusia yang dapat mengubah lingkungan secara cepat.

Namun, daripada sebab alami, hal ini justru sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti agrikultur dan urbanisasi, seperti pembukaan lahan, pembuatan jalan tol dan lain-lain.

Habitat yang sebelumnya terhubung menjadi terbagi menjadi dua fragmen. Setelah pembersihan habitat yang intensif, kedua fragmen yang terpisah tersebut akan terisolasi satu dengan lainnya.

Biasanya habitat yang telah terfragmentasi ini nantinya akan terpisah membentuk habitat yang lebih kecil dan cendrung terisolasi satu dengan lainnya, misal oleh tanah tandus, jalan raya, trotoar, dan lainnya.

Fragmentasi habitat sangat tergantung dari skala apakah suatu organisme tersebut termasuk ke dalam spesies generalis ataukah spesialis.

Untuk organisme yang masuk sebagai spesies generalis umumnya kurang terpengaruh oleh fragmentasi habitat jika dibandingkan dengan spesies spesialis.

Spesies generalis adalah spesies yang dapat hidup di berbagai macam habitat dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Sedangkan untuk spesies spesialis adalah spesies yang hanya dapat hidup di habitat tertentu dan memiliki toleransi yang rendah terhadap perubahan lingkungan.

Dampak dari Fragmentasi Habitat

Apa itu Fragmentasi Habitat: Ancaman Serius bagi Kelangsungan Ekosistem - Habitat Fragmentation Increases Biodiversity Decline 1
Image from Animal Club

Dari penjelasa apa itu fragmentasi habitat di atas, tentu saja ini memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan di Bumi, terutama bagi keanekaragaman hayati. Berikut ini adalah beberapa dampak dari fragmentasi habitat:

Hilangnya Keanekaragaman Hayati dan Habitat

Fragmentasi habitat dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, yaitu variasi dari spesies makhluk hidup yang ada di suatu wilayah.

Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kesehatan ekosistem, karena dapat menjaga stabilitas, produktivitas, dan ketahanan ekosistem terhadap gangguan.

Fragmentasi habitat dapat mengurangi luas, kualitas, dan konektivitas habitat, sehingga mengurangi jumlah dan jenis spesies yang dapat hidup di sana. Spesies yang memiliki populasi yang kecil, rentan, dan endemik – hanya hidup di suatu wilayah tertentu – akan lebih mudah punah akibat fragmentasi habitat.

Menyebabkan Efek Tepi

Efek tepi adalah perubahan kondisi lingkungan di sekitar batas antara habitat yang terfragmentasi dengan habitat yang berbeda. Efek tepi dapat mempengaruhi faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya, angin, dan predasi.

Hal ini dapat menguntungkan atau merugikan spesies yang hidup di habitat yang terfragmentasi, tergantung pada adaptasi dan preferensi spesies tersebut, tapi yang pasti efek tepi dapat meningkatkan persaingan, invasi, dan kepunahan spesies di habitat yang terfragmentasi.

Hilangnya Spesies yang Terancam Punah

Yang paling parah dari dampak yang ditimbulkan dari fragmentasi habitat adalah mempercepat kepunahan suatu spesies yang terancam punah, yaitu spesies yang memiliki risiko tinggi untuk menghilang dari alam.

Spesies yang terancam punah biasanya memiliki habitat yang sangat spesifik, populasi yang sangat sedikit, dan distribusi yang sangat terbatas.

Fragmentasi habitat dapat memperparah kondisi spesies yang terancam punah, karena dapat mengurangi sumber daya, meningkatkan gangguan, dan menghambat pergerakan dan pertukaran genetik spesies tersebut.

Resiko Genetik

Lalu yang terakhir dari dampak yang ditimbulkan dari fragmentasi habitat ini kemungkinan dapat menyebabkan resiko genetik, yaitu penurunan variasi genetik dalam suatu populasi spesies.

Variasi genetik adalah perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh individu dalam suatu populasi spesies. Variasi genetik sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies, karena dapat meningkatkan kemampuan adaptasi, reproduksi, dan resistensi terhadap penyakit spesies tersebut.

Fragmentasi habitat dapat mengurangi variasi genetik, karena dapat mengisolasi populasi spesies yang terpisah, sehingga mengurangi pertukaran gen antara individu.

Itulah dia ulasan tentang apa itu fragmentasi habitat, yakni sebuah proses perubahan lingkungan yang dapat menyebabkan ancaman serius bagi kehidupan di Bumi.

Fragmentasi habitat dapat disebabkan oleh proses alam maupun aktivitas manusia yang merusak habitat alami. Fragmentasi habitat dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, efek tepi, hilangnya spesies yang terancam punah, dan resiko genetik.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel