Sediksi.com – Tanda-tanda red flag dalam hubungan harus diperhatikan baik-baik agar tidak mengarah kepada toxic relationship. Kita tak mau kan hubungan malah menimbulkan efek negatif?
Secara sederhana, red flag dalam hubungan bisa dipahami sebagai tanda bahaya yang merujuk pada perilaku tidak sehat dalam sebuah hubungan.
Biasanya tanda-tanda red flag ini terlihat dari perilaku kasar, namun tanda-tanda red flag mudah terlewatkan. Sebab tidak banyak tanda-tanda yang bisa disadari secara mudah!
Perilaku itu biasanya seperti manipulasi, gaslighting, dan narsisme. Berikut adalah 8 tanda red flag dalam hubungan yang harus kamu perhatikan!
Sering berbohong
Kalau kamu menemukan pasanganmu sering berbohong, itu bukanlah pertanda baik. Itu bisa menjadi kebohongan kecil yang lama-lama menjadi besar. Kebiasaan berbohong terus-menerus akan sulit membangun hubungan yang sulit atau akan menghancurkan kepercayaan yang telah kamu bangun.
Jika ini dibiarkan terus-menerus maka masa depan hubunganmu akan merenggang. Bahkan terguncang.
Sering mengkritik pasangan
Pasangan yang sering mengkritikmu dan menjatuhkan walaupun maksudnya baik, bisa berdampak pada self esteemmu. Perilaku ini juga termasuk ke dalam kekerasan emosional yang melahirkan kecemasan dan tak berdaya dalam hubunganmu.
Kekerasan emosional sama halnya berbahaya seperti kekerasan fisik, keduanya bisa mengarah pada depresi dan self esteem yang rendah. Jadi jika pasanganmu melakukan ini kamu harus memperhatikan baik-baik.
Jika pasanganmu menolak bertanggungjawab atau berubah, ini saatnya kamu mengevaluasi hubunganmu, apakah layak untuk diperjuangkan?
Ketidakmampuan untuk berkompromi
Jika pasangan tidak mau berkompromi bahkan untuk hal-hal kecil, kamu harus berhati-hati. Dalam hubungan yang sehat, penting untuk menyadari kebutuhan satu sama lain dan saling berkompromi. Hal ini harus dilakukan oleh kedua belah pihak.
Jika hanya salah satu pihak yang melakukan kompromi maka tentu saja hubungan ini tidak akan berjalan dengan baik.
Kecenderungan untuk melarikan diri dari diskusi yang sulit
Pasangan yang tidak memiliki keterampilan emosional atau perilaku yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan melarikan diri darinya malah dapat merusak hubunganmu.
Beberapa contoh adalah menghindari pertengkaran tanpa mendengarkanmu atau mengabaikanmu selama berhari-hari ketika keadaan menjadi sulit. Bahkan dalam hubungan yang sehat jika mengalami masa sulit, pastikan untuk berkomunikasi secara efektif denganmu daripada melarikan diri.
Suka mengontrol dan terlalu cemburu
Jika pasanganmu sangat cemburu, ini bisa mengarah pada perilaku pengontrol.
Misalnya, mereka mungkin merasa cemburu saat kamu memiliki kehidupan sosial di luar hubunganmu. Pasangan yang cemburu juga dapat melakukan hal berlebihan seperti menelpon berkali-kali dan mengontrol apa yang kamu lakukan.
Dalam sebuah studi di tahun 2014 menyebut bahwa dalam hubungan terdapat pasangan bertindak terlalu posesif pada tahap awal lebih cenderung memiliki gaya komunikasi yang tidak sehat di kemudian hari. Pada akhirnya hal itu akan berimbas ke dalam hubungan.
Tidak terbuka satu sama lain
Komunikasi adalah pondasi dalam suatu hubungan, jadi jika kamu dan pasanganmu tidak terbuka satu sama lain, hubunganmu tentu saja akan bermasalah. Komunikasi yang sehat akan menyediakan ruang aman untuk satu sama lain tanpa harus adanya rasa takut untuk dikritisi atau dihakimi.
Dalam sebuah studi yang dilakukan tahun 2017 mengatakan bahwa komunikasi yang baik dalam hubungan awal akan memerankan peran penting dalam hubungan kalian di masa depan. Kepuasaan dalam komunikasi di awal suatu hubungan dapat menghasilkan sebuah kemitraan yang lebih bersahabat di kemudian hari.
Pasanganmu tidak memiliki teman
Jika pasanganmu tidak memiliki teman, ini bisa menjadi tanda red flag dalam suatu hubungan. Ia mungkin tidak bisa atau tidak ingin untuk menciptakan dan mempertahankan persahabatan dengan orang lain.
Ini bisa menjadi tanda ia memiliki kemampuan bersosialisasi yang rendah, kepribadian yang buruk, atau suka memandang rendah orang lain rendah.
Masalah lain dengan pasangan yang tidak memiliki teman adalah bahwa ia mungkin melekat atau menuntut terlalu banyak. Si dia mungkin tidak memahami keinginan atau kebutuhanmu untuk menghabiskan waktu bersama teman-temanmu, yang bisa berubah menjadi kebencian.
Tidak mendukungmu dalam hubungan ini
Komitmen dan dukungan dari pasangan sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan suatu hubungan. Ternyata “menginginkan” hubungan itu bertahan lama tidaklah cukup. Sebaliknya, orang perlu secara aktif terlibat dalam perilaku yang menunjukkan dukungan untuk pasangan mereka dan hubungannya secara keseluruhan.
Jika pasanganmu tidak menunjukkan dukungan untukmu atau hubungan ini, ini bisa menjadi tanda red flag. Kurangnya komitmen bisa mengakibatkan hubungan tidak akan bertahan lama.
Itulah tanda red flag dalam sebuah hubungan, harap diperhatikan baik-baik, ya!