7 Teknologi yang Memelopori Metaverse

7 Teknologi yang Memelopori Metaverse

TEKNOLOGI YANG MEMELOPORI METAVERSE

DAFTAR ISI

Sediksi.com– Belakangan ini istilah metaverse kian sering diperbincangkan. Metaverse sendiri semakin populer bersamaan adanya VR, Bitcoin, dan beberapa teknologi yang memelopori metaverse lainnya.

Lantas, apa sih metaverse itu? Menurut Dr. Arief Ramadhan, metaverse sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu “meta” yang memiliki arti luas dan “Verse” yang berarti semesta. Asisten professor di Doctor Computer Science Program (DCS) itu juga berpendapat, jika kedua kata tersebut disatukan maka metaverse bisa diartikan sebagai dunia yang melebihi semesta.

Istilah metaverse sendiri muncul pertama kali pada tahun 1992, dilahirkan oleh Neal Sthepenson dalam sebuah novel berjudul Snow Crash. Konsep dan gagasan yang ada di dalam novel itu sangat menarik sehingga para ilmuan terus mengembangkan dunia metaverse.

Yuk ketahui beberapa teknologi yang memelopori metaverse.

Teknologi yang Memelopori Metaverse

Kemunculan Internet

Teknologi pertama yang memelopori metaverse adalah Internet. Ditemukan oleh Leonard Kleinrock, tepatnya pada tanggal 29 Oktober 1969, internet pada mulanya masih berupa jaringan komputer yang disebut sebagai ARPANET.

Mulanya, para ilmuan Amerika menggunakan ARPANET untuk berkomunikasi dan mengakses data. Dan seiring perjalanan waktu, internet terus dikembangkan hingga menjadi teknologi yang digunakan di seluruh dunia.

Keberadaan internet merupakan teknologi yang memelopori metaverse, karena dengan internet-lah kita dapat mengakses dunia metaverse dan berinteraksi dengan pengguna lain. Bahkan, untuk masuk ke dalam metaverse, kita pastinya memerlukan koneksi internet yang cepat dan stabil.

Second life

Second Life adalah dunia virtual yang disebut-sebut sebagai game metaverse pertama dan teknologi yang memelopori metaverse. Second Life rilis pertama kali pada tahu 2003, diciptakan oleh developer Philip Rosdale bersama dengan rekan timnya, Linden Labs.

Game ini menyediakan karakter avatar untuk setiap pengguna dalam merepresentasi-kan dirinya. Lalu, dengan avatar itu kita akan dapat mengunjungi suatu tempat dan berinteraksi dengan pengguna lain.

Btw, sampai saat ini game Second Life masih ada loh! Bahkan akan dibuat dalam versi mobile!

Keren, di saat Mark Zuckernberg kesulitan untuk mempromosikan konsep dunia metaverse, Second Life sudah memiliki pengguna sebanyak 73 juta akun.

Roblox

Roblox dirilis pada tahun 2006, dan mengambil konsep dunia metaverse sebagai latar dunia game. Dalam Roblox, pengguna dapat memainkan banyak game, berkreasi membuat game dan melakukan transaksi jual beli game.

Mata uang yang berlaku di Roblox adalah Robux. Dengan robux setiap pengguna dapat melakukan menjual atau membeli game dengan mata uang tersebut. Mata uang Robux ini termasuk dalam teknologi yang memelopori metaverse sebelum kemunculan Bitcoin.

Bitcoin

Setelah melalui berbagai eksperimen, Satoshi Nakamoto akhirnya berhasil menciptakan Bitcoin pada tahun 2009. Seorang yang belum diketahui identitas aslinya itu mendeskripsikan Bitcoin sebagai sebuah sistem pembayaran elektronik yang tercatat dalam bukti kritografi dan tidak membutuhkan perantara atau pihak ketiga seperti bank.

Kemunculan Bit Coin menjadi bagian dari teknologi yang memelopori dunia metaverse. Itu karena, kelak, bitcoin akan menjadi salah satu mata uang yang digunakan oleh pengguna metaverse dalam bertransaksi satu sama lain.

Virtual Reality (VR)

Teknologi ini sudah digagaskan bahkan sebelum abad 20. Namun pada tahun 1980, baru lah Jaron Lanier mulai menggunakan istilah “Virtual Reality”.

Virtual Reality adalah teknologi memungkinkan pengguna untuk merasakan sensasi keberadaan di dunia maya yang seolah-olah nyata. Teknologi ini disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna dapat bergerak, beraktivitas, atau berinteraksi, sesuai dengan imajinasi.

Saat ini, VR menjadi perangkat yang sangat penting bagi kita untuk menyebrang ke dunia metaverse.

Augment Reality

Teknologi ini menggabungkan konten digital (2D atau 3D) dengan dunia asli untuk disatukan dalam real time. AR sendiri memiliki fitur audio untuk mendengar suara dan sensor untuk mencium bau atau merasakan sentuhan.

Oleh karena itu, AR dapat menjadi pelengkap bagi Virtual Reality agar pengguna dunia metaverse mendapat pengalaman yang lebih realistis dan imersif.

Artificial Intellegence

Yang terakhir, teknologi yang memelopori metaverse adalah Artificial Intellegence. AI merupakan teknologi yang komputer atau robot yang disimulasikan dari kecerdasan manusia, juga diprogram layaknya manusia.

Saat ini, siapa yang tak mengenal AI, sepertinya AI sangat populer dan sudah digunakan di berbagai aktivitas seperti menulis, menggambar, bahkan dapat membantu dalam dunia metaverse.

Perusahaan Meta digadang-gadang akan mengembangkan fitur AI yang memungkinkan penggunanya dapat membuat pulau, gunung, pantai sesuai dengan seleranya sendiri. Keberadaan AI juga sangat sangat penting dalam dunia metaverse untuk membantu dalam banyak hal seperti membuat avatar untuk pengguna, data Learning, dan memproses bahasa setiap bahasa yang digunakan dalam dunia metaverse.

Demikian lah teknologi yang memelopori dunia metaverse. Hal tersebut menjadi faktor utama yang memungkinkan pengembangan metaverse menjadi lebih maju dan berkembang pesat. Hingga saat ini, para ilmuan masih terus mengembangkan teknologi untuk mencapai dunia metaverse yang lebih nyata.

Jadi, apakah sekarang kamu sudah tertarik untuk memasuki metaverse? Jika iya, lakukan yang terbaik.

notix-artikel-retargeting-pixel