Sediksi.com – Baru-baru ini viral di media sosial mengenai penipuan dengan modus QR Code dalam sebuah unggahan Twitter.
Seorang warganet dengan akun @txtdarionlshop, membagikan unggahan mengenai modus penipuan baru yang terjadi di Singapura dan India.
“Kalian udah tau belom kalo sekarang ada modus penipuan baru menggunakan QR code? Modus ini lagi merajalela di Singapore dan India lohh guys,” tulisnya di unggahan tersebut.
Cara penipuan yang dilakukan di Singapura dan India berbeda, tetapi sama-sama menggunakan QR Code untuk menipu calon pembeli atau pembeli dalam menguras uang mereka di mobile banking.
Di Singapura, pelaku melakukan aksinya dengan menempel sticker QR Code palsu di tempat makan seperti cafe atau resto untuk menipu para korban dengan promo palsu. Saat code itu sudah di scan, korban diarahkan untuk menginstall sebuah aplikasi pihak ketiga yang berisi malware.
Baca Juga: Tech Winter Terus, Kapan Summer-nya?
Cerita penipuan yang ditulis akun tersebut, sebelumnya disampaikan Straitstimes.
Dalam laporannya itu, Beaver Chua, kepala anti-penipuan di grup keuangan OCBC Bank mengungkapkan bahwa ketika korban memindai kode QR, dia diminta untuk mengunduh aplikasi yang berisi malware dan dibuat untuk memberikan akses ke mikrofon dan kamera ponsel.
Dia juga diminta untuk mengaktifkan Layanan Aksesibilitas Android, sebuah aplikasi yang dimaksudkan untuk membantu pengguna penyandang disabilitas, yang memungkinkan scammer untuk melihat dan mengontrol layar korban.
Scammer akan menunggu korban untuk menggunakan aplikasi mobile banking-nya dan mencatat kredensial login dan kata sandinya. Penipu juga dapat menonaktifkan fungsi pengenalan wajah, sehingga korban harus secara fisik memasukkan detailnya untuk masuk ke akunnya, memungkinkan penjahat untuk merekam informasi tersebut.
Kemudian, penipu mengakses kamera untuk memantau aktivitas korban, menunggu saat yang tepat untuk bertindak.
Di malam hari, saat korban sedang tidur, scammer mengambil kendali ponsel melalui malware. Dia masuk ke aplikasi mobile banking korban dan mentransfer uang dari rekening banknya.
“Penipuan ini sangat berbahaya karena penipu mengambil alih telepon korban. Dan karena korban kehilangan kendali atas rekening internet banking mereka, mereka bahkan tidak akan tahu kapan tabungan mereka telah habis seluruhnya,” ungkap Beaver Chua.
Berbeda cara penipuan dengan di Singapura, penipuan di India dilakukan oleh pelaku dengan cara memaksa pembeli memindai QR Code penjualan barang rusak, sudah dibuka, atau yang tidak dibeli. Ini jelas merupakan penipuan dan pemaksaan yang dilakukan pelaku dengan mengelabui barang korban.
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan dalam mencegah penipuan Scan QR Code seperti dua kasus di atas agar tidak terjadi pada kita?
Tips Mencegah Penipuan Scan QR Code
Sebagai konsumen, kita harus jeli saat akan melakukan pembelian. Selain itu, tindakan preventif perlu dilakukan demi mencegah diri terjerumus dalam penipuan berkedok Scan QR Code.
Di Indonesia sendiri, sistem pembayaran digital dengan scan QR Code disebut dengan QRIS.
Demi mencegah terkena penipuan Scan QR Code ini, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan.
Pastikan Namanya Jelas
Jangan pernah memindai kode QR dari sumber yang mencurigakan. Kamu bisa memastikannya dengan bertanya ke penanggung jawab/pedagang/merchant/kasir tempat makan tersebut untuk keaslian QR.
Pastikan nama yang tercantum di aplikasi memang sudah benar pedagang atau merchant yang menerima pembayaran sesuai tujuan transaksi.
Perhatikan Tujuan Pembayaran
Sebelum transaksi dilakukan, ikutilah petunjuk pembayaran yang dimiliki oleh pedagang/merchant tersebut. Jangan lupa untuk selalu perhatikan tujuan pembayaran seperti nama akun dan kode.
Selalu hati-hati, jika ada URL yang dipersingkat karena barcode QRIS tidak pernah mempersingkat tautan.
Periksa Fisik QR Code
Lakukanlah upaya pemeriksaan fisik sebelum memindai barcode QR yang tertera pada stiker untuk memastikan apakah kode QR yang ditempelkan memang sudah stiker asli.
Kamu juga bisa menggunakan QR Scanner atau aplikasi untuk memeriksa kode QR berbahaya dan janggal. Jika informasi transaksi tidak sesuai dengan tujuan pembayaran, jangan pernah melakukan transaksi tersebut!
Jadilah konsumen atau pembeli yang bijak, selalu teliti produk dan cara pembayaran agar terhindar dari modus penipuan Scan QR Code. Intinya, selalu periksa keamanan transaksi meski caranya jadi lebih rumit.
