13 Tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Sosoknya Wajib Dikenang!

13 Tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Sosoknya Wajib Dikenang!

Tokoh Sumpah Pemuda

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sumpah Pemuda menjadi peristiwa penting bagi masyarakat Indonesia. Peristiwa bersejarah yang menyadarkan tentang pentingnya nasionalisme ini diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Ada banyak tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang terlibat kala itu turut merumuskan, mengikuti atau membacakan ikrar Sumpah Pemuda.

Setidaknya, ada 13 Tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang sosok dan namanya wajib selalu kita kenang dalam ingatan serta kita teladani perjuangan dan semnagatnya.

Lalu, siapa sajakah 13 tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tersebut?

Tokoh Sumpah Pemuda

Mohammad Yamin

Nama Mohammad Yamin tentu tak asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Ia merupakan pahlawan bangsa yang dikenal sebagai penyair dan ahli bidang hukum sejarah.

Peran di Kongres II Sumpah Pemuda yakni menyuarakan pendapatnya dalam sejumlah pidato.

Pria kelahiran Sawahlunto, Sumatra Barat, 28 Agustus 1903 itu memiliki salah satu pidato yang sangat terkenal berjudul ‘Persatuan Bukan Perbedaan’.

Selain itu, tokoh dari Sumatranen Bond ini juga turut mengusulkan supaya bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.

Amir Syarifuddin Harahap

Amir dikenal sebagai tokoh pemuda dari organisasi Jong Batak dan aktivis anti Jepang. Ia memiliki peran sebagai bendahara dalam Kongres Sumpah Pemuda II.

Selain sebagai pengatur kas, pria kelahiran Medan pada 27 Mei 1907 itu juga berperan dalam memberikan ide-ide briliannya saat perumusan Sumpah Pemuda.

Soegondo Djojopoespito

Berikutnya, ada Soegondo Djojopoespito sebagao tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Ia lahir di Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1904. Soegondo merupakan Ketua Kongres Sumpah Pemuda II dan pendiri Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Ia terpilih sebagai ketua atas persetujuan dari Mohmmad Hatta.

Soenario Sastrowardoyo

Ada Soenario Sastrowardoyo yang merupakan pria kelahiran Madiun pada 28 Agustus 1902. Perannya di Kongres Pemuda II sebagai penasehat panitia dalam merumuskan Sumpah Pemuda dan pembicara dalam kongres tersebut.

Ia ktif dalam beperan sebagai penasehat panitia. Dirinya menjadi pembicara makalah berjudul ‘Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia’.

Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro adalah tokoh penting dalam dunia pendidikan tanah air.

Pria kelahiran Surakarta pada 23 Mei 1904 itu banyak berbicara tentang pendidikan saat Kongres Pemuda I dan II berlangsung.

Ia rupanya juga pernah menjadi menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia pada tahun 1949-1950.

Djoko Marsaid

Djoko Marsaid berperan sebagai Wakil Ketua Kongres Pemuda II  Ia merupakan tokoh pemuda dari Jong Java.

Pria kelahiran 1905 itu juga berperan dalam memimpin jalannya kegiatan Kongres Pemuda II hingga menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda.

R Katja Soengkana

R Katja Soengkana lahir di Minahasa pada tahun 1904. Dalam peristiwa Kongres Sumpah Pemuda II, ia menjadi Pembantu II.

Ia juga merupakan perwakilan dari organisasi Pemoeda Indonesia atau Jong Indonesia.

Mohammad Rochjani Su’ud

Selanjutnya, ada tokoh Sumpah Pemuda bernama Mohammad Rochjani Su’ud. Ia lahir di Jakarta pada 1 November 1906 yang merupakan seorang ahli hukum seklaigus Ktua Pemoeda Betawi.

Mohammad Rochjani Su’ud berperan dalam Kongres Pemuda II yani sebagai Pembantu V.

Johan Mohammad Cai

Sleanjutnya, ada Johan Mohammad Cai yang merupakan peranakan China. Ia terlibat aktif dalam Kongres Pemuda II.

Di Kepanitian Kongres Pemuda, ia memiliki peran sebagai Pembantu I.

Johannes Leimena

Johannes Leimena merupakan tokoh Sumpah Pemuda yang lahir di Ambon pada 6 Maret 1905.

Dalam Kongres Pemuda II ia memiliki peran sebagai Pembantu IV. Ia merupakan pemuda dari Jong Ambon yang profesinya sebagai dokter dan politisi.

Theodora Athia Salim (Dolly Salim)

Theodora Athia Salim lebih dikenal dengan nama Dolly Salim. Meski dirinya, buka anggota dari Kongres Pemuda II, ia berperan dalam melantunkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya.

Dolly Salim sedikit mengubah lagu Indonesia Raya dari liriknya yakni ‘merdeka’ menjadi ‘mulia’. Hal itu, ia lakukan supaya tidak memicu pembubaran dan penangkapan tokoh lainnya saat Kongres Pemuda II berlangsung.

Mengingat, kala itu Kongres dijaga ketat oleh polisi Belanda dan merang kata ‘merdeka’.

Rumondor Cornelis Lefrand Senduk

Rumondor Cornelis Lefrand Senduk merupakan dokter dan politikus asal Minahasa, Sulawesi Utara.

Ia merupakan anggota Jong Celebes yang berperan dalam Kongres Pemuda ii SEBAGAI Pembantu II.

Wage Rudolf Soepratman

Terkahir ada Wage Rudolf Supratman atau yang lebih dikenal dengan W.R Supratman. Ia adalah tokoh yang menciptakan Indonesia Raya.

Pria kelahiran Jatinegara, 9 Maret 1903 itu membuat lagu ciptaannya dinyanyikan untuk pertama kalinya di Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Itulah 13 tokoh Sumpah Pemuda. Semoga sosok mereka akan selalu kita ingat dan kenang sebagai orang yang berjasa. Serta, semangatnya menjadi acuan untuk kita terus berjuang semi bangsa dan negara yang lebih baik.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel