Kesederhanaanlah yang menjadi kunci mengapa lagu-lagu ciptaan Bernadya mampu membaur dengan budaya keseharian. Kalau liriknya sudah relate, maka aransemennya juga harus relate.
Lagu-lagu dangdut menyimpan paradoks: makin ambyar, makin joget. Tak peduli seberapa pedih dan perih syairnya, joget adalah jalan satu-satunya. Orang seolah-olah digoyangkan oleh kenikmatan rasa sakit pada lirik musik dangdut.