Sediksi.com – Kebijakan Wajib Militer (Wamil) bagi semua laki-laki Korea Selatan mungkin sudah diketahui oleh kebanyakan orang. Wajib militer di Korea Selatan adalah fenomena, terutama bagi figur publik yang melakoninya.
Banyak figur publik dari Korea Selatan (Korsel) yang popularitasnya sudah mencapai level internasional, baik dari industri hiburannya maupun olahraga. Sehingga, kabar wamil figur publik Korsel selalu dinanti-nanti oleh masyarakat, khususnya penggemar mereka.
Saat menjalani wajib militer di Korea Selatan, tentu saja mereka tidak bisa menjalankan profesi utamanya. Wajib militer di Korea Selatan bisa berlangsung 18–21 bulan.
Selama wamil, idol K-pop laki-laki tidak bisa tampil di konsernya. Begitu pula dengan atlet laki-laki, mereka tidak bisa mengikuti pertandingan sampai masa wamil selesai.
Siapa saja yang harus mengikuti wajib militer di Korea Selatan?
Semua laki-laki Korea Selatan harus menjalani wajib militer, tanpa terkecuali.
Usia internasional minimal untuk memenuhi syarat wamil adalah 18 tahun. Sedangkan maksimalnya, secara umum 28 tahun.
Sebab terdapat pengecualian yang disahkan tahun 2020 oleh Majelis Nasional, badan legislatif Korsel.
Bintang pop bisa menunda wamil hingga usia 30 tahun jika mendapatkan surat rekomendasi dari Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Rekomendasi ini bisa disetujui jika menteri menilai bintang pop tersebut bisa berperan lebih dalam meningkatkan citra positif Korsel di dalam maupun luar negeri, apabila masa wamilnya diundur dua tahun.
Adapun bintang pop pertama yang menerima penundaan wamil ini adalah BTS di tahun 2020.
Kebijakan penundaan wamil sendiri sebelumnya sudah berlaku, tapi hanya untuk atlet, pemain musik klasik, dan yang sedang menjalani studi untuk mendapatkan gelar Ph.D. di luar negeri.
Bagaimana dengan orang yang bukan dari etnis Korea atau warga asing yang mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara Korsel?
Sejauh ini, mereka tidak diwajibkan meskipun usia mereka memenuhi syarat wamil.
Bagaimana dengan sebaliknya?
Keturunan etnis Korea yang lahir di luar negeri dari kedua orang tua berkewarganegaraan Korsel tidak bebas dari wamil.
Korsel sendiri salah satu negara yang tidak mengizinkan dwi kewarganegaraan.
Sehingga ketika seorang anak etnis Korea lahir di luar negeri akhirnya memilih kewarganegaraan Korsel, maka ia juga harus segera menjalankan wamil setelah mendapat panggilan dari Administrasi Tenaga Kerja Militer, pihak yang bertanggung jawab atas perekrutan tentara.
Apakah perempuan harus mengikuti wajib militer?
Perempuan Korea Selatan tidak harus mengikuti wajib militer. Mereka bisa bergabung dengan pasukan bersenjata, tapi sifatnya hanya sukarela.
Kendati demikian, isu mewajibkan perempuan mengikuti wamil merupakan topik panas di Korsel yang hampir selalu naik setiap menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
Politisi sayap kanan atau konservatif Korsel mendukung agar perempuan juga harus menjalankan wamil. Strategi ini sendiri diambil demi mendapatkan dukungan dari pemilih laki-laki berusia 20-an.
Tapi sampai sekarang pun, perempuan tetap tidak harus menjalankan wamil.
Berapa lama wajib militer?
Saat ini, kebijakan tentang lamanya masa wajib militer yang berlaku adalah 18–21 bulan.
Warga Korsel yang bertugas di Angkatan Darat (AD) menjalani wamil selama 18 bulan. Kemudian 20 bulan untuk Angkatan Laut (AL) dan 21 bulan untuk Angkatan Udara (AU).
Bagaimana cara mendapatkan bebas wajib militer?
Meskipun setiap laki-laki Korsel harus mengikuti wamil tanpa terkecuali, terdapat beberapa pengecualian yang membuat ia bisa bebas ‘hampir sepenuhnya’ dari wamil.
Masalah kesehatan
Setiap warga Korsel yang sehat secara jasmani dan rohani pasti mendapat surat panggilan untuk wamil baik di kepolisian, AD, AL, ataupun AU.
Sedangkan bagi yang kondisi fisiknya kurang baik tapi masih bisa wamil, biasanya menjalankan wamilnya di tugas nonaktif. Bisa ditempatkan di pekerja sosial atau layanan lain untuk pemerintah.
Tapi untuk mereka yang masalah kesehatannya terlalu serius, bisa dibebaskan sepenuhnya dari wamil. Contohnya orang yang mengalami gangguan kejiwaan atau diabetes.
Laki-laki yang menjadi satu-satunya pencari nafkah di keluarganya
Pembebasan wamil juga berlaku untuk laki-laki yang menjadi satu-satunya tulang punggung di keluarganya.
Alasan ini dipertimbangkan karena jika satu-satunya laki-laki yang mencari nafkah untuk keluarga pergi wamil, maka tidak ada lagi yang bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
Selain itu, anak yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya sejak usia dini juga dibebaskan dari wamil.
Profesi-profesi yang dibebaskan dari wamil
Di Korsel, sudah diatur beberapa profesi yang dijamin bisa bebas dari wamil karena orang-orang yang bekerja di profesi tersebut dinilai memiliki talenta yang berharga.
Tentunya bukan hanya sekadar profesi, mereka juga harus punya prestasi bergengsi untuk mendapatkan pembebasan wamil.
Yakni prestasi yang meningkatkan mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional, dan harus diakui oleh pemerintah.
Beberapa profesi yang saat ini bisa bebas wamil jika memenangkan kompetisi internasional di antaranya pemain alat musik klasik seperti biola dan piano, serta atlet.
Pembebasan wamil terbaru yang diberikan oleh pemerintah Korsel didapatkan oleh Son Heung Min bersama seluruh timnya yang memenangkan medali emas dalam Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta.
Pemerintah memang secara spesifik menyebutkan dalam kebijakannya bahwa salah satu syarat pembebasan wamil bagi atlet sepak bola Korsel adalah memenangkan medali emas dalam Asian Games.
Sekalipun sudah memenangkan medali emas, Son Heung Min dan anggota Tim Nasional (Timnas) lainnya tidak langsung sepenuhnya bebas dari wamil.
Mereka tetap harus menyelesaikan program pelatihan dasar militer selama tiga minggu sebagai syarat untuk memenuhi tanggung jawab wamilnya.
Konsekuensi jika menghindari wajib militer
Apa yang terjadi jika ada orang Korsel yang mangkir dari panggilan wamil?
Secepatnya, ia akan ditahan.
Oleh karena profil setiap individu pasti diperiksa oleh Administrasi Tenaga Kerja Militer, maka tidak ada yang bisa lepas dari tanggung jawab wamil.
Wamil memang tanggung jawab yang besar bagi laki-laki Korsel. Selama ini, banyak sekali kasus percobaan menghindari wamil dengan berbagai alasan. Yang kemudian berujung pada mereka ditahan dan individunya mendapat stigma negatif dari masyarakat karena menghindari wamil.
Kebijakan wamil di Korsel sendiri sudah setua berdirinya negara ini, bahkan lebih tua lagi. Bagi orang Korsel, persoalan wamil tidak pernah menjadi hal yang mudah.