Profil Son Heung-Min, Top Skor Asia di Premier League

Profil Son Heung-Min, Top Skor Asia di Premier League

Profil Son Heung-Min

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Son Heung-Min baru saja mencatatkan namanya di buku rekor sebagai pemain sepak bola Asia pertama yang berhasil mencetak 100 gol di Premier League. Selain itu, Son menjadi pemain ke-34 dalam sejarah Premier League yang mencatatkan pencapaian ini.

Catatan 100 gol ini terasa sangat spesial. Bukan hanya karena Son merupakan pemain Asia pertama yang melakukannya, tetapi juga karena tidak banyak pemain yang mampu mencapai jumlah ini selama lebih dari 30 tahun era Premier League.

Gol ke-100 dari pemain asal Korea Selatan ini dicetak pada laga melawan Brighton lewat tendangan melengkung yang sudah menjadi ciri khas atau trademark gol-gol Son.

Pada laga tersebut Tottenham berhasil menekuk Brighton dengan skor 2-1 dan menjaga asa mereka untuk bersaing memperebutkan posisi 4 besar.

Son mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian ini. “Ini merupakan impian saya. Ini adalah sebuah pencapaian luar biasa yang mana tidak akan tercapai tanpa dukungan rekan setim saya,” ungkapnya kepada BBC.

Selain itu, dikutip dari The Athletic, Son juga berkomentar terkait statusnya sebagai pemain Asia pertama yang mencatatkan rekor ini.

“Saya berharap semua pemain Asia—utamanya di Korea Selatan—melihat pencapaian ini dan percaya bahwa mereka juga mampu melakukannya. Ini merupakan hal yang baik untuk Asia dan saya merasa bertanggungjawab untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak muda. Saya ingin mereka memiliki keyakinan bahwa pemain Asia juga bisa melakukan hal yang luar biasa di Premier League,” ungkap pemain berusia 30 tahun ini.

Untuk mengetahui lebih jauh perjalanan karir pemain bernomor punggung 7 ini hingga sekarang, berikut ulasan perjalanan karir dan profil Son Heung-Min.

Profil Son Heung-Min dan Perjalanan Karirnya

Di Level Klub

Son Heung-Min lahir Chuncheon, provinsi Gangwon, Korea Selatan, pada 8 Juli 1992. Ia mulai bermain sepakbola kompetitif saat masih bersekolah. Dimulai dari klub sekolah dasar Chuncheon Kasan dan Buan, lalu dilanjutkan pada klub sekolah menengah pertama Hupyeong, Yukminkwan, dan Dongbuk.

Pada 2008, Son, yang saat itu berusia 16 tahun, pindah dari tim FC Seoul U18 dan bergabung dengan tim junior klub asal Jerman, Hamburger SV. Setahun kemudian ia kembali ke Korea dan mengikuti turnamen Piala Dunia U17.

Pada November 2009, Son secara resmi bergabung dengan tim junior Hamburg. Saat usianya menginjak 18 tahun, Son menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Hamburg. Selama 3 tahun bermain untuk tim senior Hamburg, Son mencatatkan 78 penampilan dan 20 gol.

Pada 2013, Son pindah ke Bayer Leverkusen dengan harga transfer sebesar 10 juta Euro. Dari sini, karirnya mulai menanjak dan ia juga mulai dilirik tim-tim besar Eropa. Selama hampir 3 tahun berseragam Leverkusen, Son bermain sebanyak 87 kali dan berhasil mencetak 29 gol.

Pada Agustus 2015, klub asal London, Tottenham Hotspur, membayar 30 juta Euro untuk mendapatkan jasa Son. Harga transfer ini membuatnya menjadi pemain Asia termahal sepanjang sejarah, melampaui rekor transfer Hidetoshi Nakata dari AS Roma ke Parma pada 2001.

Di musim perdananya bersama Spurs, Son hanya mampu menciptakan 8 gol dari total 40 penampilan di semua kompetisi. Performanya kemudian meningkat drastis di musim selanjutnya, di mana Son berhasil mencatatkan 21 gol dan 9 assis dari total 47 penampilan.

Dari musim 2016/2017 hingga 2021/2022, penampilan Son bersama Spurs terbilang konsisten. Ia selalu berhasil mencetak lebih dari 17 gol di setiap musimnya.

Musim 2021/2022 dapat dikatakan sebagai musim terbaik Son. Ia berhasil mencatatkan 24 gol di semua kompetisi, di mana 23 di antaranya dicetak di Premier League. Torehan ini membuat Son berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Premier League di musim tersebut bersama Mohamed Salah.

Selama berseragam Tottenham dari 2015 hingga saat ini, Son telah menorehkan total 364 penampilan, 142 gol, dan 78 assis di semua kompetisi.

Sejumlah penghargaan individual juga telah ia raih, termasuk di antaranya FIFA Puskas Award 2020, Premier League Golden Boot 2021/2022, 8 penghargaan Pemain Terbaik Asia, serta 3 penghargaan Premier League Player of the Month.

Sayangnya, Son belum memenangkan satu trofi pun di level klub. Pencapaian terbaiknya ialah menjadi runner-up EFL Cup 2021 serta runner-up Liga Champions 2019 bersama Tottenham.

Di Level Internasional

Di level internasional, Son telah mencatatkan total 108 penampilan dan menorehkan 35 gol bersama timnas Korea Selatan. Pemain yang mengemban ban kapten timnas Korea Selatan ini berhasil meraih medali emas Asian Games 2018.

Selain itu, Son juga menjadi bagian tim U17 Korea Selatan yang menjadi runner-up AFC U16 2008 serta menjadi bagian tim senior Korea Selatan yang finis kedua pada Piala Asia AFC 2015.

Di Luar Lapangan

Seperti para pemuda Korea lainnya, Son juga terkena wajib militer Korea. Meskipun berkat pencapaian Son di Asian Games 2018 yang membuatnya dibebaskan dari kewajiban tersebut, ia tetap wajib mengikuti latihan dasar militer. Son menyelesaikan latihan ini selama masa pembatasan akibat COVID-19 pada 2020, di mana ia berhasil masuk ke dalam 5 terbaik dari total 157 peserta latihan.

Son juga dikenal kerap berdonasi. Pada 2019, Son menyumbang sekitar 100 ribu Pound untuk korban kebakaran di wilayah Goseong. Pada 2020, Son mendonasikan sekitar 65 ribu Pound untuk warga Korea Selatan yang terdampak COVID-19.

Son juga melakukan kontribusi di bidang sepakbola untuk kampung halamannya, Chuncheon, di mana ia membangun fasilitas sepakbola bernama Son Football Academy yang biaya pembangunannya dikabarkan menelan biaya sekitar 11 juta Pound.

Terkait hubungan asmara, Son pernah menjalin hubungan dengan personil grup K-Pop Girl’s Day, Bang Min-Ah, dan juga dengan mantan personil grup After School, Yoo So-Young. Son sendiri saat ini berstatus lajang. Dilansir dari The Guardian, Son mengatakan bahwa ia tidak akan menikah sebelum pensiun agar sepakbola bisa tetap menjadi prioritas utamanya selama bermain.

Son juga dikenal sebagai penggemar game League of Legends. Meskipun bukan gamer berat, Son mengaku beberapa kali menghabiskan waktu luangnya di rumah untuk bermain game MOBA keluaran Riot ini.

Demikian ulasan perjalanan karir serta profil Son Heung-Min. Penampilan Son di musim ini bersama Tottenham boleh jadi masih di luar ekspektasi kebanyakan orang. Namun, torehan gol ke-100nya malam tadi kembali mengingatkan kita akan kualitas yang dimiliki pemain yang memiliki julukan Sonaldo ini.

Banyak orang menyebut Son Heung-Min sebagai “Cahaya Asia”. Di jagat sepak bola, banyak pemain Asia yang bersinar dan jadi bagian dari klub-klub besar Eropa. Son Heung-Min menyalakan asa pemain-pemain Asia untuk mewujudkan impian jadi pesepak bola top dunia.

Mengikuti chants khusus dari fans Spurs untuk Son, “Nice one Sonny, Nice one Son. Nice one Sonny, lets have another one!”

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel