Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut Reaksi Putin terhadap Pemberontakan Wagner ‘Lemah’

Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut Reaksi Putin terhadap Pemberontakan Wagner ‘Lemah’

Zelensky sebut reaksi Putin soal Pemberontakan Wagner lemah

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pemberontakan Wagner, pasukan tentara bayaran Rusia terhadap pemerintahan Putin yang terjadi pada 24 Juni lalu berhasil menyebabkan kekacauan di Rusia, termasuk meluasnya kabar terancamnya 22 tahun masa kepresidenan Putin.

Dalam wawancara eksklusif bersama CNN pada hari Senin, Zelensky, Presiden Ukraina mengomentari reaksi Putin terhadap pemberontakan Wagner ‘lemah’ (3/7).  

Zelensky: Putin tidak mengontrol semuanya

Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut Reaksi Putin terhadap Pemberontakan Wagner ‘Lemah’ - 6000 1
Tentara Ukraina bersiap menyerang Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk (Alex Babenko/AP)

“Wagner masuk ke wilayah Rusia dengan mudah, menunjukkan betapa mudahnya hal itu dilakukan. Artinya, Putin tidak mengontrol situasi di wilayah tersebut,” ucap Zelensky kepada Erin Burnett, jurnalis CNN.

Hampir semua pasukan tentara Rusia juga sedang berada di Ukraina pada saat itu. 

Ketiadaan pasukan yang berjaga di wilayah Rusia, khususnya Kota Rostov, menyebabkan pasukan Wagner bisa dengan mudahnya masuk ke Rusia dan melancarkan aksinya. Sehingga bukan hanya keamanan Rusia sempat terancam oleh pihak luar, tapi juga oleh warganya sendiri.

“Kami memahami Putin tidak mengontrol kebijakan ataupun warga di wilayah tersebut. Sehingga semua kekuasan vertikal yang dipunya Putin pun runtuh,” lanjutnya dalam wawancara yang dilakukan di Odesa, Ukraina.

Jurnalis tersebut melanjutkan pertanyaannya dengan “apakah Anda yakin Putin sepenuhnya memegang kendali untuk pasukan militernya, termasuk terkait dengan serangan balik yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina?”

Zelensky menjawab dengan yakin bahwa Putin tidak sepenuhnya memegang kendali pasukan militer maupun prosesnya. Putin memberikan perintah kepada para komandan dan hal ini bisa dipahami karena mereka pastinya takut kehilangan pekerjaan.

“Tapi Putin tidak memahami dan tidak mengontrol layer tengah pasukan militer Rusia, perwira dengan pangkat yang masih rendah, dan para tentaranya,” lanjutnya dengan percaya diri.

Perang Rusia-Ukraina tidak akan berakhir sampai Krimea kembali menjadi milik Ukraina

Dalam wawancara yang sama, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerah dalam perang Rusia-Ukraina sampai Krimea bisa menjadi milik Ukraina kembali.

Dalam mewujudkan keinginan ini, Ukraina menggandeng erat Bill Burns, Direktur Central Intelligence Agency (CIA) setelah kunjungannya ke Kyiv baru-baru ini menemui Zelensky dan Badan Intelijen Ukraina.

“Komunikasi saya dengan Direktur CIA seharusnya tidak diketahui siapapun,” ucap Zelensky menyinggung bagaimana media bisa mengetahui pertemuannya dengan Direktur CIA yang dilakukan secara diam-diam.

“Pastinya kita mendiskusikan hal-hal penting tentang apa yang dibutuhkan dan persiapan Ukraina,” lanjutnya.

Burns sendiri adalah seorang diplomat veteran yang telah menjadi mitra diskusi terpercaya di Kyiv dan telah melakukan kunjungan ke Ukraina beberapa sekali sejak perang Rusia-Ukraina pecah.

Zelensky juga mengakui CIA dan Badan Intelijen Ukraina memiliki hubungan yang baik serta sering berdiskusi dengan satu sama lain.

“Hubungan kami apa adanya. Kita memiliki hubungan yang baik dengan Direktur CIA. Saya juga sudah menyampaikan semua hal penting yang berkaitan dengan kebutuhan penyerangan kepada mereka,” tambahnya.

Pada saat terjadinya pemberontakan pasukan Wagner, Burns kebetulan sedang berkunjung ke Ukraina dan memunculkan pembahasan topik baru yang sebelumnya tidak direncanakan.

Beberapa hari belakangan upaya serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia berhasil

Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina menyatakan pada hari Selasa bahwa pasukan tentara Ukraina berhasil menyelesaikan beberapa tugas utamanya selama beberapa hari terakhir ini (4/7).

Di saat-saat yang aktif seperti sekarang, Danilove menyatakan ada satu tugas utama yang harus dipenuhi oleh Pasukan Pertahanan Ukraina. Mereka diminta memaksimalkan penghancuran pasukan Rusia, perlengkapan mereka, pos-pos yang menyimpan bahan bakar, kendaraan militer, pos komando, persenjataan, dan pasukan pertahanan udara Rusia itu sendiri.

Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina juga melaporkan kepada Reuters pencapaian yang serupa. Pasukan Ukraina berhasil memenangkan sekitar Kota Bakhmut yang hancur setelah melalui pertempuran sengit dengan Rusia.

Sebelumnya, wilayah tersebut direbut oleh Rusia pada bulan Mei lalu setelah melalui 10 bulan pertempuran.

Kebahagiaan pasukan Ukraina bertambah ketika Valeriy Shershen, juru bicara Tavria, yang bertugas di bagian selatan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil maju hingga 2 km ke arah Berdiansk, Ukraina bagian selatan.

Meskipun dalam pertempuran ini, Ukraina harus melalui pertempuran sengit dengan Rusia.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel