Zom 100 Episode 1: Serangan Zombie Malah Selamatkan Tokoh Utama

Zom 100 Episode 1: Serangan Zombie Malah Selamatkan Tokoh Utama

Review Anime Zom 100 Episode 1

DAFTAR ISI

Coba bayangkan, bagaimana jika keadaan dunia tiba-tiba kacau balau karena serangan virus zombie, dan mengubah banyak orang di sekelilingmu menjadi zombie tapi justru hal itulah yang kamu tunggu-tunggu dan membuat harimu menyenangkan, aneh bukan? Tapi ini terjadi di anime Zom 100 episode 1.

Anime yang satu ini mengusung tema yang sudah umum yakni tentang pandemi zombie. Bedanya, anime Zom 100: Bucket List of the Dead menawarkan sesuatu yang tak terpikirkan.

Dalam ceritanya sama sekali berbeda dengan tema serupa dan mungkin juga bisa membuat para penggemar yang menontonnya berpikir ulang soal serangan Zombie. Zom 100 episode 1 menyuguhkan kisah serangan zombie juga sebenarnya tidak buruk-buruk amat dibandingkan eksploitasi pekerjaan.

Tokoh utamanya justru ketiban rezeki karena serangan zombie malah menyelamatkannya dari eksploitasi pekerjaan. Ia untuk sementara dijauhkan dari bos yang kelewat banyak menuntut, dan terhindar dari dunia kerja yang menyebalkan.

Dengan mengusung ide segar dan pada episode pertama saja sudah menunjukkan sejumlah kualitas dari grafis yang memukai, perkenalan sang protagonis yang begitu mulus dan perkembangan cerita enak untuk diikuti.

Untuk lebih lengkapnya mari kita ulas Zom 100 episode 1!

Tentang Anime Zom 100: Bucket List of the Dead

Anime Zom 100: bucket list of the dead berkisah tentang Akira Tendo, sang protagonis dalam serial ini yang berlatar belakang sebagai pekerja kantoran pada umumnya di Jepang yang baru masuk dan disambut dengan hangat pada awalnya oleh para seniornya di kantor, namun tak lama ia baru menyadari bahwa ada sisi gelap dalam kehidupan pekerjaan di sana.

Zom 100: bucket list of the dead merupakan serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul Zom 100: 100 Things I Want to do Before I Become Zonbi atau dalam Bahasa jepangnya Zon 100 -Zonbi ni naru made ni Shitai 100 no Koto-

Serial manga ini ditulis oleh mangaka Haro Aso yang juga pernah membuat manga lainnya yang cukup terkenal berjudul Hyde & Closer dan Alice in Borderland, sedangkan ilustrasi manga Zom 100 ditangani oleh Kotaro Takata.

Sekilas informasi dari manga yang satu ini, Zom 100 terbit di Monthly Sunday Gene-X dari penerbit Shogakukan sejak 2018 yang lalu, hingga saat ini serial manganya telah terbut hingga 14 volume.

Zom 100 menggunakan kiasan cerita bahwa kiamat akibat zombie adalah bencana yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelakuan sebuah perusahaan yang eksploitatif terhadap karyawannya yang menghancurkan jiwa.

Review Zom 100 Episode 1

Zom 100 Episode 1: Serangan Zombie Malah Selamatkan Tokoh Utama - Saori Ohtori
Zom 100: Bucket List of the Dead Episode 1

Pada awalnya saya sebagai penonton yang sama sekali belum tau apa-apa tentang anime ini dan langsung disuguhi saat menit awal Zom 100 episode 1 dengan keadaan suram.

Tokoh Akira di dalam kamar yang seperti kapal pecah itu mulanya berpikir ini adalah anime zombie pada umumnya. Kental dengan nuansa suram, penuh teror, keputusasaan karakter dan tidak ada hal baru, namun saya salah sepenuhnya.

Pernyataan Akira saat nonton film zombie sambil mengerjakan pekerjaannya depan layar laptop sambil makan mie instan itu cukup nyeleneh. Ia mengatakan bahwa hidup si pemeran dalam film yang dikejar-kejar zombie layaknya surga baginya jika dibandingkan hidupnya yang dikejar deadline pekerjaan.

Bagi banyak orang, pernyataan Akira itu sangat tidak masuk akal. Namun, setelah diikuti beberapa menit kemudian untuk mengikuti apa yang dimaksud, pada akhirnya pernyataan Akira justru sangat masuk akal.

Kembali ke cerita, setelah scene yang suram itu, kisah balik ke 2 tahun sebelum Akira terjebak dalam lingkaran setan eksploitasi pekerjaan. Mulanya Akira Tendo sangat gembira dan penuh semangat mengetahui dirinya diterima di pekerjaan impiannya sejak kuliah.

Para senior dan atasan juga menerimanya dengan baik, menjelaskan bagaimana mereka bekerja juga dengan baik. Keberuntungan Akira sepertinya berada dalam puncak setelah berpapasan dengan wanita super cantik yang bernama Saori Ohtori sebagai rekan kerja di kantor dan sepertinya ia langsung jatuh cinta padanya.

Situasi kerja yang ideal masih dihadapi hingga keadaan berbalik 1800 setelah pesta penyambutan karyawan baru, ia kira setelah pesta para pekerja akan pulang dengan keadaan tenang tanpa memikirkan pekerjaannya, tapi para seniornya langsung balik ke kantor untuk lembur hingga pagi.

Bagai lirik lagu “pergi pagi pulang pagi hanya untuk mencari rezeki”, tergambar jelas di mana Akira bisa pulang ke rumah setelah 2 hari lembur di kantor. Itupun pulang tengah malam dengan keadaan setengah sadar dan mata panda dan balik kerja esok paginya. Rutinitas itu berlanjut, paruh pertama yang suram dari episode pertama ini sungguh menyesakkan dan mengguncang, adegan per adegan digambarkan dengan sangat cemerlang.

Rutinitas itu berlanjut, paruh pertama yang suram dari episode pertama ini sungguh menyesakkan dan mengguncang, adegan per adegan digambarkan dengan sangat cemerlang.

Bagaimana tak menyesakkan, visual yang disajikan pada episode pertama ini menggunakan trik sederhana, akan tetapi sangat efektif, yang mana palet warna dinonaktifkan (abu-abu) secara aktif selama kilas balik panjang yang diatur pada hari-hari awal pengulangan pekerjaannya.

Cara ini menimbulkan kesan untuk mengartikulasikan betapa menyuramkan, menyesakkan, menjemukan dan terkurasnya jiwa keberadaan (semangat) Akira kepada penonton.

Ditambah hal tragis di mana orang yang ia sukai, Ohtori yang juga menjadi alasan utama kenapa Akira terus bertahan bekerja di kantor ternyata adalah simpanan bosnya. Apes buatnya, bos itu adalah bos buruk yang selalu mendorong karyawan mereka terlalu banyak atau situasi kerja yang eksploitatif.

Sehingga cara ini menimbulkan kesan untuk mengartikulasikan betapa menyuramkan, menyesakkan, menjemukkan dan terkurasnya jiwa keberadaan (semangat) Akira kepada penonton.

Lalu separuh kedua warna palet mulai kembali yang menandakan kesadaran mekanis dari tokoh utama yang terkuras sebelumnya perlahan mulai kembali, di mana adegan yang menyadarkannya adalah dunia sedang diserang oleh pandemic zombie.

Bagi Akira, serangan zombie itu justru berkah. Ia tidak lagi dibebankan oleh pekerjaan yang menjenuhkan itu, dan berlari dari kejaran zombie dengan penuh kegembiraan.

Dengan situasi seperti itu ia punya niat untuk langsung saja mengungkapkan cintanya kepada Ohtori, tapi tragisnya di kediaman Ohtori, ia sedang berhubungan bersama bosnya yang akhirnya Ohtori dan bosnya berubah jadi zombie.

Begitulah episode pertama Zom 100: Bucket List of the Dead disajikan dan membuatnya begitu meledak dan banyak ditonton. Zom 100 episode 1 cukup sukses menggaet penonton.

Hal yang sepertinya dilakukan oleh anime bertema zombie seperti ini adalah bahwa episode pertama biasanya selalu merupakan sebuah ‘ledakan besar’ yang sukses besar untuk ditonton layaknya anime Highschool of the Dead maupun Kabeneri of the Iron Fortress.

Nah, jika keadaan sedang kacau, terserang pandemic zombie dan kamu punya situasi persis seperti yang ada di anime ini kira-kira daftar apa saja yang ingin kamu masukkan ke dalam 100 daftar yang harus dilakukan sebelum tergigit zombie?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel