5 Kekejaman Joseph Stalin dan Mengapa Ia Dibenci

5 Kekejaman Joseph Stalin dan Mengapa Ia Dibenci

kekejaman joseph stalin

DAFTAR ISI

Baru-baru ini Presiden Rusia menjadi sasaran kebencian dunia setelah keputusannya untuk menginvasi Ukraina. Tindakan Putin yang disinyalir dapat memicu terjadinya Perang Dunia III ini toh (semoga) tidak menggeser sebuah nama yang dikenal paling kejam dari negara Beruang Putih, yakni Joseph Stalin. Kendati sebagian warga Rusia menjuluki Putin sebagai Adolf Putin, itu masih jauh dari kekejaman Joseph Stalin.

Penduduk dunia memiliki perbedaan pandangan dalam melihat perang Rusia VS Ukraina. Ada yang menormalisasi tindakan Putin dengan sejumlah alasan, ada pula yang tegas mengatakan bahwa perang tetaplah perang yang akan mengorbankan banyak nyawa manusia sehingga harus dihentikan apapun alasannya.

Kejadian ini seakan mengingatkan kita tentang ‘Josef Stalin’. Betapapun kekejamannya telah merenggut nyawa jutaan manusia, sebagian orang terutama penduduk Rusia dan negara pecahan Uni Soviet lainnya masih menganggap Stalin sebagai pahlawan yang telah berhasil menumbangkan rezim fasis Nazi.

Apakah Joseph Stalin Jahat?

Laki-laki bernama asli losif (Joseph) Vissarionovih Dzhugashvili ini lahir dari keluarga miskin, 18 Desember 1879. Ayahnya merupakan tukang sepatu dan ibunya buruh cuci baju. Ibu Stalin yang merupakan seorang kristian religius, bercita-cita anaknya menjadi seorang imamat. Ini jelas tidak terwujud karena Stalin dewasa bahkan menyerukan ateisme.

Kendati demikian, beragama maupun tidak, itu tidak menjadi dasar yang membentuk kekejaman Joseph Stalin sebagai seorang diktator. Kekejaman Stalin adalah produk dari masanya, di mana pada abad ke-20 tidaklah sedikit pemimpin yang kejam dan jahat. Mao Zedong misal, telah membuat jutaan rakyat Cina kelaparan dan bunuh diri.

Stalin juga sering disamakan dengan rivalnya, Adolf Hitler, yang dikabarkan membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi dalam tragedi Holocaust. Jutaan orang Armenia juga menjadi korban genosida kekaisaran Ottoman pada awal 1900-an.

Di Jepang, jutaan orang juga tewas akibat kejahatan perang Jepang di bawah pimpinan Perdana Menteri Hideki Toko diikuti tewasnya puluhan ribu orang dalam agenda restorasi Meiji. Lihat? Berapa banyak diktator yang lahir di era-era tersebut?

Berapa Orang yang Dibunuh Stalin?

Dalam buku ‘Gulag’ Archipelago yang ditulis oleh Alexander Solzhenitsyn, dikatakan bahwa ada 66,7 juta korban jiwa pada masa Uni Soviet antara tahun 1917-1959. Jumlah ini bertambah lagi ketika penulis diwawacarai sebuah saluran televisi Spanyol menjadi 44 juta orang. Merupakan penduduk Soviet yang tewas selama PD II.

Jika ditotal, ada kurang lebih 110 juta korban sehingga jumlah ini sering dipertanyakan sebab sensus 1939 mencatat penduduk Uni Soviet hanya 170 juta.

Data korban kekejaman Joseph Stalin juga disodorkan oleh sejarawan barat yakni Robert Conquest yang mengatakan bahwa ada 9 juta orang yang dipenjara di akhir 1939. Sedangkan sejarawan Viktor Zemskov memperkirakan jika di tahun 1940 setidaknya ada 1,9 juta orang orang dikurung di balik jeruji besi.

Kebijakan Joseph Stalin

Pada akhir 1920-an, Stalin memulai serangkaian rencana lima tahun untuk mengubah Uni Soviet menjadi negara industri modern. Ia takut jika Uni Soviet tidak melakukan modernisasi maka Komunisme akan gagal dan negara tersebut akan dihancurkan oleh tetangga-tetangga kapitalisnya.

Uni Soviet mencapai peningkatan besar dalam produktivitas batubara, minyak, dan baja. Rencana-rencana Stalin ditegakkan dengan kejam: pabrik diberi target ketat yang menurut banyak pekerja tidak mungkin dipenuhi. Mereka yang gagal dikambinghitamkan oleh banyak orang sebagai perusak dan penyabot dan dipenjarakan atau dieksekusi sebagai musuh negara.

Selain industrialisasi besar-besaran, Stalin juga melakukan kolektivisasi lahan pertanian milik individu menjadi milik negara. Kebijakan Joseph Stalin ini tentu ditentang oleh jutaan petani dengan membunuh ternaknya dan menimbun gandum mereka secara diam-diam.

Pada akhir tahun 1930-an, pertanian sepenuhnya dilakukan secara kolektif dan produktivitas meningkat. Stalin percaya bahwa tujuan menghalalkan segala cara dan jutaan petani kecil dibunuh atau dipenjarakan demi tujuannya tersebut.

Daftar Kekejaman Joseph Stalin

Kenapa Stalin Dibenci? Pertanyaan ini lebih mudah dijawab, meski itu tak semudah membalikkan pendapat banyak loyalisnya yang menganggap bahwa Joseph Stalin adalah seroang pahlawan. Berikut adalah lima kekejaman Joseph Stalin.

Sistem Gulag

Jaringan penjara dan kamp kerja paksa yang dinamakan Gulag ini mulanya didirikan oleh Lenin. Akan tetapi, Stalin-lah yang memfungsikannya menjadi sumber ketakutan bagi penduduk Uni Soviet.

Antara tahun 1931-1953, diperkirakan sekitar 3,7 juta penduduk Uni Soviet dijebloskan ke dalam Gulag. Populasi Gulag mencapai jumlah terbesarnya pada awal 1950-an dengan kira-kira 2,5 juta narapidana. Menurut Lynne Viola dalam buku ‘The Unknown Gulag: The Lost World of Stalin’s Special Settlements’, sedikitnya 1,5 juta orang meninggal di Gulag.

Kelaparan Besar

Menurut ” The Harvest of Sorrow: Soviet Collectivization and the Terror Famine ,” sekitar 14,5 juta orang meninggal karena kelaparan di Great Famine tahun 1932-33, yang juga dikenal sebagai Holodomor. Ketika kasus kelaparan lain diakibatkan oleh kekeringan, kebijakan Stalin terhadap industrialisasi dan jauh dari produksi pangan pertanian kecillah yang berkontribusi pada bencana ini.

The Great Purge

Pada tahun 1936, Stalin memprakarsai “The Great Purge”, yang bertujuan untuk menyingkirkan Partai Komunis dari beberapa pencela dan saingan terbesarnya. Ratusan ribu orang mula-mula ditangkap oleh NKVD yang merupakan Stalin sebelum kemudian dieksekusi dan dikirim ke Gulag.

Akhirnya, lebih dari sepertiga dari Partai Komunis meninggal selama The Great Purge yang juga  memiliki efek meneror masyarakat umum juga.

Order No. 227

Kebrutalan Stalin tidak berhenti pada warga sipil dan musuh Partai Komunis tapi juga menimpa orang-orang yang juga pernah berjuang untuknya dan Uni Soviet. Pada tahun 1942, ketika Jerman mendorong jalan mereka menuju Stalingrad pada hari-hari awal Perang Dunia II, Stalin mengeluarkan salah satu dekritnya yang paling terkenal dan berdarah dingin, Perintah No. 227.

Perintah itu juga menyerukan agar tentara yang lebih ringan pelanggarannya dikirim ke garis depan dan “unit penjaga” di belakang garis akan mencegah pengecut mundur. Tidak jelas berapa banyak tentara Soviet yang tewas di tangan rekan-rekan mereka di bawah perintah Stalin.

Menolerir Kejahatan Perang

Setelah mendengar laporan bahwa tentara Soviet memperkosa wanita di Jerman dan di tempat lain, dia dilaporkan mengatakan “[A] apa yang begitu buruk dalam bersenang-senang dengan seorang wanita, setelah kengerian seperti itu?”

Stalin terus menjalankan Uni Soviet dengan kepalan tangan selama sebagian besar hidupnya. GULAG sebenarnya masih menahan sekitar 2,5 juta narapidana pada tahun 1953. Kematian Joseph Stalin telah membuka cerita-cerita kekejamannya selama menjadi penguasa Uni Soviet.

Di tahun-tahun terakhir Stalin, dia menjadi semakin curiga, dan terus melakukan pembersihan terhadap musuh-musuhnya di dalam Partai. Setelah semalaman mabuk berat, Stalin meninggal karena stroke pada 5 Maret 1953.

Banyak orang di Uni Soviet berduka atas kehilangan pemimpin besar yang mengubah Uni Soviet dari ekonomi feodal menjadi kekuatan industri dan memainkan peran penting dalam mengalahkan Hitler. 

Tetapi jutaan orang yang dipenjara bersorak atas kematian salah satu diktator paling pembunuh dalam sejarah. Pengganti Stalin, Khrushchev, mencela kematian diktator itu dan memulai gelombang “destalinisasi”.

Tak bisa dipungkiri, kekejaman Joseph Stalin telah membuat dirinya sebagai salah seorang paling dibenci di Ukraina. Saat malam pergantian tahun baru 2011, terjadi insiden peledakan patung Stalin di markas Partai Komunis di Zaporizhia. Insiden ini telah membuat panas suhu politik di Ukraina kala itu.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel