Sediksi.com – Insecure atau perasaan tidak aman biasanya merujuk pada ketidakyakinan atau rasa tidak puas akan diri sendiri. Perasaan ini melibatkan keraguan, kecemasan, dan ketidakpercayaan pada diri sendiri.
Insecure adalah struggle yang cukup umum dihadapi banyak orang dalam berbagai titik kehidupan mereka. Tetapi jika perasaan ini dibiarkan terus menerus atau mengakar, bisa berujung ke situasi stres berkelanjutan yang bisa mengganggu kesehatan mental.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi perasaan yang mengganggu ini. Membaca buku adalah salah satunya. Ada baiknya membaca buku buku yang membahas dan memberikan cara-cara untuk mengatasi perasaan insecure tersebut.
Berikut rekomendasi buku yang bisa kamu baca untuk mengatasi kecemasan ketika merasa insecure agar kamu bisa lebih paham dan tenang akan hal yang tengah kamu hadapi.
Bacaan untuk Menghadapi Perasaan Insecure
The Gifts of Imperfection (Tak Apa-Apa Tak Sempurna)
Buku karya seorang peneliti asal Amerika, Brené Brown, mengajak pembaca untuk merangkul ketidaksempurnaan dalam diri mereka dan menghargai nilai-nilai yang dimiliki setiap individu.
Buku ini menyoroti bahwa kesempurnaan adalah hal yang tidak realistis, bahwa setiap orang memiliki kelemahan atau kekurangan yang merupakan bagian alami dari kehidupan seorang manusia. Dalam menerima ketidaksempurnaan, kita dapat menemukan kebahagiaan, kedamaian, dan rasa puas dengan diri sendiri.
Baca Juga: Saatnya Kita Kembali Pada Buku Harian
The Things You Can See Only When You Slow Down
Buku yang ditulis oleh Haemin Sunim, seorang biksu Buddha Zen dan guru spiritual, adalah pengingat bagi kamu untuk berhenti sejenak, melambat, menemukan kedamaian di tengah kesibukan, dan menemukan keindahan yang ada di dalam diri dan di sekitar.
The Things You Can See Only When You Slow Down bertujuan untuk menyadarkan bahwa dunia berjalan sesuai dengan kesadaran diri kita. Jika kita dapat melambatkan diri, maka dunia pun akan melambat dan menyesuaikan pace kita. Buku ini mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan, termasuk cinta, hubungan, pekerjaan, dan self-care dan penulis memberikan insightnya terhadap hal-hal tersebut.
The Courage to be Disliked (Berani Tidak Disukai)
Buku yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini menghadirkan perspektif baru tentang bagaimana mengatasi kekhawatiran ketika merasa tidak disukai oleh orang lain.
Buku ini mengambil bentuk dialog antara seorang guru dan murid yang sedang mencari pemahaman tentang kebahagiaan, dan cara menghadapi pendapat bertentangan yang berasal dari orang lain. Melalui dialog ini, penulis mengajarkan konsep filsafat psikologi Adlerian yang diperkenalkan oleh Alfred Adler, seorang psikolog terkemuka.
Salah satu poin utama yang disoroti dalam buku ini adalah pentingnya memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada validasi atau penerimaan dari orang lain.
You Are a Badass
Buku karya Jen Sincero adalah panduan yang lucu dan memotivasi pembaca untuk menerima kekuatan dalam diri mereka dan menjalani kehidupan yang diinginkan. Mengusung kombinasi dari kisah-kisah pribadi, latihan yang bisa dilakukan, dan tips bermanfaat, “You Are a Badass” membantu seseorang untuk mengetahui dan mengatasi pemikiran yang membatasi diri, di mana hal itu dapat memicu perasaan insecure.
Buku ini berfungsi sebagai pengingat bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan dan pantas mereka dapatkan, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan pola pikir yang positif.
How to Respect Myself (Seni Menghargai Diri Sendiri)
“Seni Menghargai Diri Sendiri” adalah buku yang mengajarkan kita pentingnya menjaga hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan memberikan penghargaan kepada diri sendiri dalam segala aspek kehidupan.
Buku ini menjelaskan pentingnya memiliki pemahaman yang jelas tentang nilai, minat, dan tujuan hidup kita sendiri. Dengan memahami siapa kita sebenarnya dan apa yang benar-benar penting bagi kita, kita dapat berfokus pada hal-hal yang sesuai dengan diri sendiri.
Buku ini juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan fisik dan emosional. Dengan merawat diri sendiri dengan baik, kita dapat memperkuat rasa menghargai diri kita dan menghadapi hidup dengan lebih positif.
Reasons to Stay Alive (Alasan untuk Tetap Hidup)
Buku karya Matt Haig ini adalah memoar yang menceritakan perjuangan sang penulis melawan depresi dan kecemasan yang melandanya. Haig berbagi saat-saat tergelap dalam hidupnya, dimana dalam prosesnya ia menemukan secercah harapan, sebuah keinginan besar untuk tetap hidup.
Reasons to Stay Alive bukan hanya sebuah memoir, namun juga sebuah bukti tangguhnya jiwa seorang manusia. Cerita Haig dipenuhi dengan momen-momen hangat, humor dan kisah rentan yang dibahas mendalam, sehingga menciptakan hubungan emosional dengan para pembaca.
Dengan membagikan kisahnya, ia menegaskan bahwa selalu ada harapan bagi mereka yang sedang berjuang, mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa ada jalan ke depan.