5 Etnis dan Suku di Singapura yang Memengaruhi Kebudayaan dan Kehidupan Negara Merlion

5 Etnis dan Suku di Singapura yang Memengaruhi Kebudayaan dan Kehidupan Negara Merlion

Suku di Singapura

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Singapura merupakan negara maju yang terletak di dekat Indonesia dengan kehidupan masyarakat yang terbilang aman dan tentram. Diketahui negara ini memiliki budaya yang beragam karena ada beragam etnis dan suku di Singapura yang tinggal berdampingan.

Negara yang tersohor sebagai surga belanja ini terletak di Semenanjung Melayu berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia. Selain karena perekonomiannya yang kuat, Singapura juga jadi jujugan jenama-jenama berkelas. Nggak heran jika banyak orang berbelanja barang mewah di negeri Merlion ini.

Negara ini tidak terlalu luas, wilayahnya hanya sekitar 704 km2. Meski demikian, negara ini merupakan negara terpadat di ASEAN yang ditinggali orang-orang dari berbagai kelompok etnis, suku dan budaya.

Jika ada yang bertanya mengenai “ada berapa suku di Singapura?”, ada cukup banyak. Setidaknya, ada tiga etnis yang jadi kelompok terbesar.

Berdasar data CIA World Factbook pada 2023, jumlah penduduk Singapura mencapai 5,9 juta orang. Dari jumlah tersebut, etnis dan suku di Singapura yang menjadi mayoritas ialah etnis Tionghoa (74,2%), disusul Melayu (13,7%), dan India (8,9%).

Etnis dan Suku di Singapura

Banyak sekali warga negara Indonesia yang merantau ke Singapura baik dalam rangka bekerja maupun belajar. Karena sistem pendidikan di Singapura ini terkenal dengan kualitasnya yang bagus, negara bersimbol Merlion ini juga jadi jujugan banyak pelajar internasional.

Ketika Anda berminat untuk berkunjung ke Singapura, alangkah baiknya kalau memahami sedikit mengenai negara Singapura. Ini penting terutama untuk memahami karakteristik orang-orangnya agar lebih mudah berbaur dengan masyarakat.

Berikut ini adalah etnis mayoritas mendiami Singapura yang wajib Anda ketahui:

Cina atau Tionghoa

Etnis yang paling besar atau paling banyak di negara Singapura adalah etnis Cina atau Tionghoa. Secara keseluruhan jumlahnya hampir tiga perempat penduduk negeri Singapura atau mencapai 74,2% penduduk.

Karena menjadi etnis mayoritas, tidak heran jika di negara ini, budaya, bahasa, makanan, festival dan hiburan Tionghoa sangat kental. Bahkan saat tiba perayaan imlek juga akan dirayakan dengan sangat antusias oleh masyarakat.

Selain itu, pengaruhnya juga cukup terasa dalam bahasa yang digunakan sehari-hari di sana. Setidaknya, bahasa mandarin dengan beragam varian dialeknya menjadi bahasa kedua dengan penutur terbanyak setelah bahasa Inggris.

Melayu

Kemudian suku di Singapura terbesar kedua adalah etnis Melayu yang berasal dari negara di sekitarnya seperti Indonesia dan Malaysia. Kebanyakan orang Indonesia yang menjadi penduduk Singapura berasal dari Jawa dan Bawean.

Etnis melayu merupakan yang terbanyak kedua setelah Cina. Jumlah orang Melayu di Singapura mencapai 13,7% dari jumlah penduduk Singapura.

Tidak heran juga kalau pada akhirnya kebudayaan Melayu juga turut mempengaruhi kebudayaan lain yang datang ke Singapura. Orang-orang Melayu lainnya banyak berasal semenanjung Malaysia yang letaknya juga cukup dekat dengan Singapura.

Selain kuliner Tionghoa, pengaruh dari kebudayaan melayu juga terlihat dari beberapa kuliner khas Singapura lainnya. Seperti nasi lemak yang dimasak dengan santan dan pandan serta mee rebus mi kuning dengan kuah yang pedas.

India

Kemudian etnis terbesar lainnya yang menduduki peringkat ketiga adalah etnis India yang kebanyakan adalah etnis Tamil. Saking banyaknya yang berdiam di singapura, membuatnya dinobatkan sebagai populasi India terbesar di luar negeri.

Dengan jumlah yang cukup besar, mencapai 8,9% dari penduduk Singapura, tak heran jika ada beberapa budaya India yang jadi bagian dari keseharian.

Di Singapura juga banyak dijajakan masakan khas India di pusat-pusat kuliner. Pengunjung dapat menikmati berbagai makanan khas India ini sepuasnya tanpa harus ke India. Ada beberapa kudapan yang populer seperti thosai, semacam panekuk gurih dan vadai.

Selain makanan dan bahasa yang turut mewarnai kebudayaan di Singapura juga terdapat beberapa festival India yang dirayakan dengan meriah. Misalnya seperti Deepavali atau festival cahaya dan Thaipusam yang disebut juga sebagai upacara penyucian diri.

Eurasia

Selain tiga etnis terbesar tersebut masih ada lagi komunitas Eurasia yang merupakan komunitas kecil di Singapura namun sangat berpengaruh. Suku ini adalah perpaduan dari garis keturunan Eropa dan Asia yang sudah menjadi penduduk Singapura sejak awal abad ke 19 yang silam.

Pada mulanya beberapa orang Eurasia tersebut berasal dari bangsa Belanda, Inggris dan Portugis. Sementa garis keturunan Asianya berasal dari suku Melayu, Tiongkok dan India. Mereka hidup berdampingan dengan rukun di negara Singapura yang maju.

Peranakan

Kemudian suku terbesar yang paling banyak mendiami Singapura adalah Peranakan yang merupakan perpaduan dari Tionghoa, India, dan Melayu. Keunikan dari suku peranakan ini adalah kuliner khas yang dimilikinya yang bernama Hidangan Nyonya.

Kuliner yang satu ini rasanya dipengaruhi oleh Melayu dan Indonesia dengan ciri khas menggunakan santan dan rempah-rempah. Keunikan lainnya adalah suku Peranakan ini mempunyai kebaya nyonya yang kaya dengan detail-detail yang dibordir dan dipengaruhi oleh sarong kebaya Melayu.

Demikianlah beberapa etnis dan suku di Singapura yang terbesar dan menjadi masyarakat Singapura sejak jaman dahulu. Itulah sebabnya banyak orang Indonesia yang betah tinggal di Singapura karena cukup familiar dari berbagai sisi.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel