Sediksi.com – Burnley resmi menjadi peserta Premier League untuk musim 2023/2024. Kemenangan 2-1 The Clarets di kandang Middlesbrough memastikan kembalinya tim asuhan Vincent Kompany ke kancah teratas sepak bola Inggris.
Profil Vincent Kompany memang amat cocok untuk menjalankan proyek sepak bola Burnley. Meski baru beberapa tahun jadi pelatih, Kompany punya bekal mentereng. Sebagai pemain, ia punya karir mengkilap, dan ia punya kecakapan memimpin tim.
Di tangan Kompany, Burnley saat ini bercokol di peringkat pertama divisi Championship dengan peroleh 87 poin. Meskipun kompetisi masih menyisakan 7 laga, perolehan poin Burnley dinilai sudah cukup untuk mengamankan tiket promosi. Catatan itu juga sekaligus rekor tercepat tim Championship yang berhasil meraih slot promosi ke Premier League.
Sosok Vincent Kompany disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama di balik kesuksesan tim yang bermarkas di Turf Moor ini. Pelatih berkebangsaan Belgia ini datang mengisi kursi kepelatihan Burnley setelah klub memecat Sean Dyche pada 2022. Selain itu, Burnley juga harus kehilangan 13 pemain, yang memutuskan hengkang setelah klub terdegradasi.
Kompany datang dengan membawa identitas baru. Burnley yang sebelumnya dikenal sering bermain dengan gaya bertahan dan banyak mengandalkan bola-bola jauh, diubah menjadi tim yang bermain dengan mengandalkan penguasaan bola serta dibentuk untuk bermain lebih cair.
Hasilnya, di bawah asuhan Kompany, The Clarets berhasil mendominasi kasta Championship dan langsung kembali ke Premier League, hanya setahun setelah terdegradasi.
Untuk mengenal sosok pelatih muda berbakat serta legenda klub Manchester City ini, berikut ulasan singkat profil Vincent Kompany.
Profil Vincent Kompany
Sebagai Pemain: Legenda City dan Belgia
Vincent Jean Mpoi Kompany lahir di Uccle, Belgia, pada 10 April 1986. Ia memulai karir sepak bolanya di klub Anderlecht. Di sini Kompany bermain untuk tim akademi muda, U17, U21, hingga menjalani debut seniornya pada 2003.
Selama 3 tahun berseragam Anderlecht, pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini mencatatkan 103 penampilan dengan torehan 6 gol. Kompany juga ikut mempersembahkan 2 gelar juara liga Belgia untuk Anderlecht pada 2004 dan 2006.
Pada 2006, klub Jerman, Hamburger SV, membayar 10 juta Euro untuk mendatangkan Kompany. 2 tahun bersama die Rothosen, Kompany bermain sebanyak 51 kali dan menyumbang 4 gol. Ia juga merasakan gelar juara Piala Intertoto 2007 bersama Hamburg.
Pada 2008, Manchester City mendatangkan Kompany dengan biaya sekitar 8 juta Euro. Di klub Manchester biru inilah Kompany meraih kesuksesan terbesarnya sebagai pemain.
Prestasi Kompany dimulai pada 2011, saat ia membawa City menjuarai FA Cup yang menandai akhir penantian Manchester City 35 tahun tanpa trofi major.
Setelahnya, Kompany menjadi saksi hidup kebangkitan City pada periode 2010-an. Berkat kecakapannya memimpin, Kompany juga dipercaya menjadi kapten The Citizens selama beberapa tahun sampai masa baktinya berakhir.
Menjadi kapten Manchester City sejak 2011, Kompany berhasil mengangkat 4 trofi Premier League (2012, 2014, 2018, 2019), 2 trofi FA Cup (2011, 2019), 4 Piala liga Inggris (2014, 2016, 2018, 2019), dan 2 Community Shield (2012, 2018).
Selama berseragam City dari 2008-2019, Kompany mencatatkan 360 penampilan dan 20 gol. Sejumlah penghargaan individu juga ia raih semasa periode ini, termasuk di antaranya pemain terbaik Premier League musim 2011/2012 serta terpilih ke dalam tim terbaik Premier League sebanyak 3 kali (2011, 2012, 2014).
Berkat pencapaian ini, nama Vincent Kompany masuk ke dalam daftar Premier League Hall of Fame pada 2022.
Pada Mei 2019, Kompany mengakhiri karir gemilang bersama City dan kembali ke klub pertamanya Anderlecht sebagai pemain-pelatih. Selama 1 musim bersama Anderlecht, ia bermain sebanyak 18 kali. Kompany kemudian memutuskan pensiun sebagai pemain pada 2020.
Di level internasional, Kompany menorehkan 89 caps dan 4 gol bersama timnas Belgia. Ia juga menjadi bagian tim The Red Devils yang finis di peringkat 3 Piala Dunia 2018. Ia juga mengemban ban kapten timnas Belgia sejak 2010 hingga 2017.
Baca Juga: Catat Namanya! Berikut 5 Pelatih Muda yang Patut Diperhitungkan dalam Sepuluh Tahun Mendatang
Sebagai Pelatih
Karir kepelatihan Kompany dimulai saat ia menjadi pemain-pelatih di Anderlecht pada Mei 2019. Namun, 3 bulan berselang ia memutuskan untuk fokus sebagai pemain, setelah rentetan hasil buruk.
Pada Agustus 2022, Kompany pensiun sebagai pemain dan ditunjuk sebagai pelatih kepala Anderlecht dengan kontrak selama 4 tahun. Penampilan Anderlecht, yang terhitung sebagai tim papan atas Belgia, di bawah asuhan Kompany terbilang kurang memuaskan.
Ia hanya sanggup membawa Anderlecht hingga semifinal Piala Belgia. Di liga, Kompany membawa klub mendapatkan tiket Liga Conference Eropa, namun tereliminasi di babak kualifikasi setelah dikalahkan klub Belanda, Vitesse. Setahun kemudian, Anderlecht finis di posisi 3 liga Belgia dan berhasil mencapai final Piala Belgia, namun kalah dari Gent lewat adu penalti.
Pada 2022, Kompany ditunjuk menjadi pelatih tim divisi Championship, Burnley. Setahun berselang, ia berhasil membawa klub meraih promosi ke Premier League lewat penampilan dominan yang ditunjukkan anak asuhnya di kasta kedua sepak bola Inggris ini.
Di Luar Lapangan
Kompany adalah duta resmi FIFA untuk badan amal SOS Children UK, yang bergerak di bidang perawatan dan pemberdayaan anak-anak yang terpisah dari orang tuanya.
Pada 2013, Kompany membeli klub divisi 3 Belgia, FC Bleid, sebagai bagian dari komitmen sosial yang ia lakukan untuk membantu para pemuda Brussels mengembangkan diri lewat olahraga.
Di bidang akademik, Kompany memegang gelar MBA (Master of Business Administration) dari Manchester Business School.
Berkat jasanya kepada klub, pada 2021, Manchester City memahat patung Kompany yang terpampang di luar stadion Etihad. Patung Kompany dipajang di sisi timur Etihad Stadium.
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Luis de la Fuente, Pelatih Baru Timnas Spanyol Hadapi Euro 2024
Demikian ulasan profil Vincent Kompany, kapten legendaris Manchester City dan tim nasional Belgia yang saat ini sedang membangun karirnya sebagai pelatih. Apa yang ia capai bersama Burnley musim ini dapat menjadi batu loncatan dalam menapaki karir kepelatihannya lebih lanjut.
Jika musim depan sanggup membawa Burnley bersinar di Premier League, profil Vincent Kompany berpeluang dilirik klub-klub yang lebih mapan. Apalagi, ia menyerap banyak ilmu taktikal dari Pep Guardiola.
Bukan tidak mungkin, pelatih berusia 36 tahun ini suatu saat dapat kembali ke Etihad sebagai pelatih. Hal ini diamini langsung oleh pelatih City saat ini, Pep Guardiola.
Dalam sebuah konferensi pers jelang laga FA Cup melawan Burnley, Pep mengatakan: “Mungkin dia (Kompany) tidak akan setuju dengan saya, tapi setelah melihat performa timnya, saya semakin yakin bahwa ia akan kembali suatu saat nanti.”